
PELABUHAN Komersil merupakan Pintu Gerbang ekonomi sebuah Negara. Pelabuhan seperti yang dikelola oleh PT Pelindo (Persero) adalah mengemban tugas ekonomi Negara untuk kegiatan ekspor dan Impor Barang (petikemas). Demikian halnya juga, Pelabuhan menjaga distribusi logistic nasional (antar pulau), sehingga kebutuhan masyarakat lokal dan nasional terus dapat terpenuhi.
Tetapi bayangkan jika operasional Pelabuhan terhambat atau
bahkan terhenti pelayanannya, misalnya karena ‘Ulah TKBM’ atau Tenaga Kerja
Bongkar Muat yang selama ini sudah menjadi mitra dalam kegiatan di Pelabuhan
baik di layanan terminal petikemas dan atau di terminal curah.
Maka tentu saja aksi demo Buruh TKBM itu berdampak bukan saja
di Pelabuhan dimana tempat kejadian perkara (TKP), atau aksi demo Buruh TKBM berlangsung.
Dampak aksi Demo tentu di tingkat lokal wilayah, nasional bahkan berdampak di tingkat
international.
Betapa tidak, bisa jadi karena aksi demo Buruh TKBM layanan bongkar
muat curah pada Kapal International menjadi terhambat (delay) atau bahkan
terhenti sama sekali.
Padahal aksi demo buruh TKBM itu misalnya karerna minta kenaikan
upah, atau persoalan lain, misalnya ada istilah TKBM UMKM yang ada di Pelabuhan
Panjang Bandar Lampung.
Semestinya para Buruh TKBM juga bijaksana dalam menyikapi
persoalan yang menimpa diri mereka. Misalnya aksi demo melalui perwakilan
pengurus, menghadap ke instansi yang berwenang seperti Kantor Syahbandar dan
Otoritas Pelabuhan (KSOP) yang memang sebagai Pembina dari TKBM di sebuiah
Pelabuhan Komersil beroperasi.
Saatnya Pelindo Bentuk TKBM Sendiri?
JIka sekiranya persoalan TKBM di sebuah Pelabuhan tidak bisa ‘diajak
kompromi’ dalam hal pelayanan dan operasional pelabuhan komersil, maka tidak
ada jalan lain, Pelindo dapat membentuk atau merekrut karyawan atau pekerja
untuk ditempatkan di level operasional.
Dengan demikian Pelindo tidak dikhawatirkan lagi jika ada
aksi demo Buruh TKBM atau Aksi Mogok TKBM yang tidak perlu.
Apalagi kedepan Pelindo terus mengarah pada layanan Digitalisasi,
sehingga tidak akan banyak menggunakan tenaga Buruh TKBM, bahkan bisa jadi
Layanan Pelindo kedepan tidak menggunakan lagi yang namanya TKBM?.
(Tim Redaksi ISL News)