
JAKARTA (ISL New) - PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IDX: IPCC) berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif dan solid dalam Laporan Kinerja Keuangan Triwulan I Tahun 2025 yang telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI/IDX) hari ini. IPCC mampu membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar Rp.51,17 Miliar pada Q1 2025 atau tumbuh 33,3% secara year on year (yoy) Maret 2025 di tengah menurunnya angka penjualan wholesales sebesar 5,1% berdasarkan data Gaikindo dengan total sebanyak 70.892 unit.
Hal tersebut sejalan
dengan roadmap Perseroan di tahun 2025 yaitu melakukan integrasi layanan
melalui konektivitas serta tak lepas dari upaya Perseroan dalam menjalankan
bisnis yang berkelanjutan. IPCC senantiasa memperhatikan aspek pemberdayaan
lingkungan sebagai bentuk apresiasi kepada seluruh masyarakat di sekitar
lingkungan kerja melalui berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
(TJSL) selama Triwulan 1 (satu) Tahun 2025.
Dari aspek pendapatan,
IPCC berhasil mencatatkan peningkatan di triwulan pertama ini yang naik 15,73%
(yoy) menjadi Rp.203,27 Miliar dari sebelumnya Rp.175,64 Miliar. Pencapaian ini
ditopang oleh peningkatan pendapatan per segmen paling besar yaitu CBU naik
14,78% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dimana proporsi
internasional sebanyak 18,3% dan domestik (3,6%).
Secara keseluruhan
kontribusi pendapatan per layanan terbagi menjadi internasional 80% dan
domestik 20%, dimana sebaran pendapatan per cargo sebesar 75% CBU, 10%
Truck/Bus, 8% Alat Berat, 5% General Cargo/Spareparts dan 1% kargo lainnya.
Secara spesifik pada jenis cargo CBU, IPCC berhasil membukukan kinerja positif
melalui optimalisasi kinerja operasi dengan implementasi sistem PTOS-C pada
Terminal Internasional dan Terminal Domestik di Branch Jakarta, implementasi
sistem keuangan (PRAYA) serta implementasi perubahan pola bisnis baru di bidang
komersial secara penuh sehingga turut mendorong optimalisasi pendapatan.
Berbagai strategi bisnis yang telah diterapkan juga membuahkan hasil yang
membanggakan seperti layanan PDC (Pre Delivery Centre), Port Stock, serta VPC
(Vehicle Processing Centre).
Tergambar pada kinerja
keuangan yang mengalami pertumbuhan, IPCC menyadari hal ini tidak terlepas dari
komitmen perseroan yang berkelanjutan dengan senantiasa melibatkan masyarakat
sehingga terbinanya iklim yang harmonis dan kondusif. Dengan mengedepankan
prinsip ESG untuk mencapai bisnis yang berkelanjutan, IPCC berkomitmen
menjalankan inisiatif dalam mewujudkan nilai Sustainable Development Goals
(SDGs) pada aspek lingkungan dan pengembangan UMK yaitu SDG 6 (air bersih dan
sanitasi layak), SDG 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi) dan SDG 11
(kota dan permukiman yang berkelanjutan).
Pada triwulan 1 (satu)
2025, IPCC telah menyalurkan berbagai program TJSL pada berbagai kesempatan
yang dirangkai dalam beberapa momentum penting nasional seperti pemberian
bantuan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) bagi masing-masing RT yang termasuk
dalam RW 8, 9 dan 10 Kelurahan Kalibaru pada bulan K3 Nasional. Pemberian
Bantuan Sembako dan Santunan Anak Yatim pada momen perayaan Hari Raya Idul
Fitri 1446 H serta dukungan pemberdayaan program kerja Sekretariat RW sebagai
perwujudan sinergi dan kolaborasi positif yang dapat memberikan kebermanfaatan
secara berkelanjutan. Hal ini tentunya menjadi semangat serta motivasi bagi
IPCC untuk selalu konsisten dalam memberikan dampak positif dan berkelanjutan
bagi lingkungan sekitar.
Berdasarkan neraca
keuangan, kinerja IPCC menunjukkan kondisi yang sehat dan memiliki fundamental
yang solid dengan peningkatan aset dari Rp.1,84 Triliun atau sekitar 3,11% dari
posisi akhir tahun 2024 menjadi Rp.1,89 Triliun pada triwulan pertama 2025 yang
didukung kenaikan aset lancar perusahaan sebesar 7,56% dari Rp.905,74 Miliar
pada akhir Desember 2024 menjadi Rp.974,29 Miliar pada akhir Maret tahun 2025
yang sejalan dengan pertumbuhan pendapatan. Adapun pendapatan dari sektor
lainpun juga tidak kalah produktifnya baik dari rupa-rupa usaha maupun
pengusahaan lahan, bangunan, air, dan listrik turut memberikan kontribusi
maksimal untuk Perusahaan.
Tutur Sugeng,
perolehan laba yang meningkat salah satu faktornya adalah Perseroan menerapkan
efisiensi dalam setiap penggunaan anggaran dan berorientasi pada pendapatan
langsung tanpa mengorbankan aspek kesehatan dan keselamatan pada kegiatan
operasional. Hal ini menjadi bukti bahwa pengelolaan Perseroan yang efisien di
segala lini dengan peningkatan digitalisasi serta trannformasi yang dilakukan
pada akhirnya akan memberikan manfaat yang maksimal.
Guna menghadapi
tantangan serta mengharapkan kondisi bisnis otomotif yang optimis meningkat
pada bulan April hingga Desember 2025, IPCC fokus pada pengembangan strategi
bisnis yang berkelanjutan serta terus berupaya untuk memperluas pengelolaan
terminal kendaraan di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur diantaranya
Terminal Surabaya dan Lembar (Lombok) yang diharapkan dapat menciptakan
konektivitas antar terminal yang pada akhirnya dapat menurunkan biaya logistik
dengan proses yang efisien dan terintegrasi.
Pada sisa 9 (sembilan)
bulan di tahun ini dengan semakin gencarnya berbagai brand kendaraan electrik
yang masuk ke Indonesia serta sedang dibangunnya basis industri kendaraan dan
ekosistem EV (Electric Vehicle) diharapkan mampu menyumbangkan lebih dari
70.000 unit serta dapat memberikan peluang bagi IPCC untuk berkontribusi lebih
baik ditahun 2025, pungkas Sugeng.
(Redaksi ISL News/Corcom
IPCC/email:islnewstv@gmail.com).