
JAKARTA (ISL News) - PT Pelindo Solusi Logistik atau (“SPSL”) sebagai Subholding BUMN Kepelabuhanan Pelindo pada klaster logistik dan hinterland development terus berupaya mendukung Transformasi BUMN untuk Indonesia Maju dalam mewujudkan integrasi ekosistem dan efisiensi rantai logistik.
Joko
Noerhudha selaku Direktur Utama SPSL memaparkan sejak merger Pelindo dan
memasuki tahun ke-4 Transformasi BUMN untuk Indonesia Maju, Perseroan terus mengalami
perbaikan. Hal tersebut terutama terlihat dari performa keuangan perseroan yang
mampu mencatatakan kenaikan laba usaha di tahun 2023 sebesar 20% (YoY).
“Capaian ini dapat ditorehkan berkat kerjasama dari semua pihak dalam mewujudkan transformasi secara berkelanjutan. Salah satu fokus SPSL pada tahun 2023 dimulai dari standardisasi layanan operasional, optimalisasi aset, peningkatan kapasitas pegawai hingga implementasi digital yang dilaksanakan guna mendukung peningkatan kinerja dan kapasitas, sehingga secara bertahap mampu masuk ke dalam ekosistem logistik global,” ujar Joko Noerhudha.
Berbagai
pembenahan terus dilakukan di lingkungan Pelindo Group guna turut mendukung
upaya penurunan biaya logistik nasional. Pada klaster logistik dan hinterland
development, SPSL melakukan pembenahan yang dimulai dari standardisasi dan
sistemisasi lapangan Cargo Consolidation
and Distribution Center (CCDC) 100 di Makassar, Gudang CDC Banda di
Jakarta, optimalisasi halal logistic dan
cold storage di Jakarta yang pada
tahun 2023 mengalami peningkatan utilisasi hingga 300%.
Joko
Noerhudha mengungkapkan, untuk mewujudkan ekosistem logistik yang terintegrasi,
SPSL akan terus berbenah dan melakukan penciptaan value di berbagai lini bisnis. Pasca merger Pelindo 2 tahun lalu, selain
melakukan berbagai upaya untuk menekan biaya logistik, SPSL juga telah melakukan
integrasi hinterland ke pelabuhan melalui
kerjasama dengan para pelaku industri untuk membentuk ekosistem logistik
melalui pelayanan transportasi logistik multimoda di Kawasan Sumatera Utara
melalui jalur Sei Mangkei – Belawan, Sei Mangkei – Kuala Tanjung dan Kuala
Tanjung – Belawan.
Guna mengoptimalkan
peran SPSL sebagai sub Holding Logistik dan Hinterland Development, Perseroan
tidak hanya berfokus pada pembenahan bisnis logistik, namun juga mengambil
peran strategis untuk mendukung pertumbuhan industri. Salah satunya melalui
integrasi antara pelabuhan dengan kawasan industri, sehingga menciptakan biaya
logistik yang lebih efisien. Milestone
yang telah dicapai yaitu melalui keberhasilan pembangunan dan pengoperasian
Jalan Tol Cibitung Cilincing (JTCC) sepanjang 34,76 Km dan telah beroperasi
secara penuh sejak 1 April 2023. Langkah ini diharapkan dapat mendukung
efektifitas mobilitas melalui efisiensi waktu tempuh dan meningkatkan
konektivitas Pelabuhan Tanjung Priok & Area Hinterland / Kawasan Industri di timur Jakarta.
Di samping
itu SPS juga telah melakukan percepatan pembangunan kawasan industri Kuala
Tanjung di Provinsi Sumatera Utara dengan secara pro aktif melakukan pemasaran
guna menangkap peluang investasi dan komersialisasi lahan melalui penjajakan
kepada beberapa calon mitra. Upaya
pengembangan dan komersialisasi kawasan pendukung juga dilakukan pada kawasan pendukung
Terminal Kijing yang terus menunjukan pertumbuhan positif dengan melakukan relokasi
jalan nasional, pengembangan jalan utama, dan pembangunan fasilitas pendukung kawasan.
Joko
Noerhudha menekankan transformasi di tubuh Perseroan akan terus berlanjut, mengingat
saat ini transformasi baru berjalan selama 2 tahun. Menurut Joko Noerhudha,
transformasi perlu dilakukan dalam jangka waktu panjang untuk membuahkan hasil
yang lebih optimal dan menyeluruh. Hal ini sejalan dengan blueprint BUMN 2024-2034 yakni BUMN sebagai pelopor green economy, pembangunan infrastruktur
yang berskala internasional dan terintegrasi, keberpihakan kepada UMKM, dan mengintegrasikan
inovasi dan digitalisasi.
“Transformasi harus terus dilakukan secara
berkesinambungan dan berkelanjutan agar dapat mendorong Perseroan dan Indonesia
maju. Saat ini, transformasi SPSL dapat terlaksana bukan hanya didukung oleh
sebuah sistem saja, akan tetapi melalui penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), dan
peningkatan Good Corporate Governance
(GCG), serta penerapan value AKHLAK
yang tidak hanya menjadi pedoman bagi para pegawai SPSL, melainkan harus
tertanam dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Joko Noerhudha.
SPSL selaku
Anak Perusahaan BUMN akan terus melanjutkan program transformasi untuk membawa
manfaat yang lebih besar bagi masyarakat terutama bagi Indonesia. Untuk tahun
2024, SPSL memiliki beberapa fokus utama salah satunya melanjutkan transformasi
untuk mewujudkan ekosistem logistik yang terintegrasi sebagaimana roadmap Perusahaan tahun 2023-2024 yakni
ekspansi ekosistem. Hal ini sejalan pula dengan transformasi BUMN yang telah
disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, yakni transformasi core value, infrastruktur aturan main,
dan kesejahteraan para pegawai.
(Redaksi
ISL News/Corcom SPSL/email:islnewstv@gmail.com).