
JAKARTA (ISL News) – IPC Terminal Petikemas/IPC TPK berkerjasama dengan Pelindo Group menyelenggarakan pelatihan soft skill dan sertifikasi kompetensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) bagi ratusan pemuda di wilayah Tanjung Priok. Berlangsung selama 5 bulan sejak Januari 2023, kegiatan pelatihan soft skill dan sertifikasi ini ditujukan untuk dapat meningkatkan kompetensi anak muda usia produktif dari berbagai wilayah di Tanjung Priok. Pelatihan soft skill yang diselenggarakan meliputi bidang yang banyak diminati seperti Digital Marketing, Desain Grafis dan Operator Komputer Madya.
Direktur Utama IPC TPK, Guna Mulyana mengatakan bahwa
tujuan utama dari penyelenggaraan program pelatihan dan sertifikasi ini untuk
memfasilitasi masyarakat dalam mendapatkan pendidikan baik formal maupun
non-formal agar dapat memiliki kemampuan soft skill dan kompetensi dalam
menghadapi dunia kerja yang membutuhkan kecakapan digital. Program ini sejalan
dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Pilar Pembangunan Ekonomi nomor
10 terkait Berkurangnya Kesenjangan khususnya masyarakat di sekitar Pelabuhan
Tanjung Priok.
Progam pelatihan dan sertifikasi merupakan
tindaklanjut dari Joint CSR Pelindo Group yang telah berlangsung sejak tahun
2020, dimana 10 anak usaha Pelindo berkolaborasi dalam mendorong kompetensi
anak-anak putus sekolah melalui pendidikan formal dan informal. Pada
pelaksanaannya Pelindo Group menggandeng Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah
Cilincing selaku inisiator.
“Kami mengapresiasi dukungan
IPC TPK dan Pelindo Group pada program ini. Banyaknya tuna karya menjadi latar
belakang kami menginisiasi program ini. Program ini pertama kali di lakukan di
wilayah Cilincing. Harapannya peserta dapat meningkatkan skill dan siap untuk
bekerja. Alhamdulillah program ini selesai dilaksanakan dan beberapa peserta
telah mendapatkan pekerjaan baru dengan bermodalkan sertifikasi yang dimiliki.”
ujar Rizki, Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah
Cilincing.
Dewasa ini dunia kerja menuntut calon pekerja memiliki
kecakapan digital. Melansir Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat data Februari
2023 masih ada 7,99 juta pengangguran di Indonesia. Angka ini 5,45 persen dari
total angkatan kerja per tahun sebesar 146,62 juta tenaga kerja.
Pelatihan diikuti oleh 140 (seratus empat puluh) orang
masyarakat dari wilayah Kalibaru, Kebon Bawang dan Koja. Proses belajar
dilakukan secara hybrid dengan latar belakang sebagian besar peserta adalah
tuna karya dan pekerja lepas harian. Setelah mendapatkan pelatihan selama 3
bulan, peserta mengikuti pendampingan dan asesmen sertifikasi yang dilakukan
oleh BNSP. Total 81 (delapan puluh satu) orang diantaranya dinyatakan lulus
sertifikasi. Adapun hasil penilaian yang dilakukan oleh panitia, para asesor
BNSP dan para trainer antara lain materi pelatihan, metode yang digunakan,
kualifikasi trainer (instruktur) dan peserta pelatihan.
“Harapannya dengan pelatihan
dan sertifikasi yang telah dilaksanakan sebagai upaya untuk memenuhi kompetensi
masyarakat sehingga memiliki kemandirian untuk menguasai pengetahuan dan
keterampilan, meningkatkan motivasi dengan menguasai pengetahuan dan
keterampilan serta memiliki rasa memiliki dan dapat berkontribusi dalam
menghadapi dunia kerja.” tambah Guna.
(Redaksi
ISL News/Corcom IPC TPK/email:islnewstv@gmail.com).