BATAM (ISL News) - Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melakukan pertolongan SAR dan pengamanan kapal TB Perdana IX dan TB Shirin yang mengalami gangguan kerusakan mesin. Kedua kapal tersebut mengalami insiden tersebut di Perairan Batam, Jumat (13/5).
Kepala Pangkalan PLP kelas II Tanjung Uban Capt. Handry Sulfian mengatakan informasi awal didapat dari kapal KN Kalimasadha dan kapal KN Sarotama pukul 11.45 WIB dari Batam VTS tentang adanya kapal yang sedang berlayar di perairan Pulau Nongsa Batam mengalami gangguan mesin (kerusakan mesin induk kiri).
"KN Kalimasadha melakukan identifikasi melalui data AIS dan Radar, data AIS menunjukan posisi TB. Shirin berada pada posisi GPS : 010 14’ 584 N / 1040 12’ 099” E selanjutnya KN. Kalimasadha bergerak menuju posisi kapal tersebut," ujarnya.
Berdasarkan informasi dari TB. Shirin bahwa kapal berlayar dari Jepang dengan Tujuan Dubai, kapal mengalami gangguan (kerusakan) pada mesin induk tetapi kapal masih dapat melakukan pelayaran. Sehubungan dengan itu kapal akan singgah berlabuh di perairan Batam dan mendatangkan teknisi untuk melakukan perbaikan dan setelah itu kapal berencana akan melanjutkan pelayaran ke pelabuhan tujuan (Dubai). TB Shirin memiliki 7 orang crew WNA dengan Nakhoda Mohammad Hayatula (berkebangsaan India).
Pukul 12.35 WIB KN. Kalimasadha – P. 115 melanjutkan patroli pengawasan keselamatan pelayaran di perairan utara Pulau Batam.
Selanjutnya pemeriksaan dan pengawasan terhadap TB.SHIRIN dilanjutkan oleh KN. Sarotama.
Pukul 14.00 WIB Tim boarding officer KN. Sarotama – P.112 onboard di TB.SHIRIN dengan menggunakan RIB untuk melaksanakan pemeriksaan lebih lanjut pada posisi koordinat 01° 12’ 964”N / 104° 03’ 386”E perairan Pulau Nongsa Batam dan memberikan bantuan SAR. Dari hasil pemeriksaan sementara didapatkan data bahwa TB.Shirin masih bisa berlayar dengan menggunakan 1 mesin induk (mesin induk kanan) dikarenakan mesin induk kiri mengalami kerusakan dengan kecepatan kapal sekarang ±2,5 knot menuju tempat area lego jangkar sesuai dengan arahan dari pihak Batam VTS.
Selanjutnya pada pukul 17.10 WIB KN Sarotama mendapat informasi dari Batam VTS terkait TB Perdana IX yang mengalami kerusakan mesin induk di perairan Batu Berhenti Batam.
Pukul 17.15 WIB KN Sarotama melakukan kontak radio VHF marine ch.16 dengan TB.PERDANA IX untuk mencari informasi dan direspons dengan baik oleh awak kapal dan langsung berangkat menuju lokasi.
Pukul 17.30 WIB Tim boarding officer KN.Sarotama – P.112 onboard di TB.Perdana IX dengan menggunakan RIB untuk melaksanakan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan bantuan SAR pada posisi koordinat 01° 11’ 744”N / 103° 56’ 353”E perairan Batu Berhenti Batam. TB Perdana IX membawa 7 orang crew dengan Nakhoda Ahmad Sy Azili.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan bahwa mesin induk mengalami trouble dan sedang dalam pekerjaan perbaikan oleh ABK mesin.
"Pukul 18.00 WIB diketahui bahwa mesin induk TB.PERDANA IX ternyata tidak dapat diperbaiki oleh ABK mesin sehingga dari pihak perusahaan mengirimkan TB.Perdana X untuk mengevakuasi TB.Perdana IX ke lokasi berlabuh jangkar yang telah diberikan oleh Batam VTS," ungkap Capt Handry.
Selanjutnya, pukul 19.20 WIB TB. Perdana X tiba di lokasi TB.Perdana IX di perairan Batu Berhenti Batam dan menunda TB.Perdana IX dan tongkang Cahaya Alam V ke lokasi berlabuh jangkar di perairan Batu Ampar Batam.
(Redaksi ISL News/Humas
HUBLA/email:islnewstv@gmail.com).