
SEMARANG (ISL News) - Dalam rangka memberikan pedoman pelayanan publik dan juga sebagai service value pelayanan publik, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah meluncurkan program “Hospitable Spirit” pada tahun 2021 lalu.
Hospitable Spirit merupakan hasil buah pemikiran bersama yang dirumuskan oleh para duta pelayanan publik di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang memiliki makna jiwa yang melayani dengan hati, ramah, hangat, bersahabat, melalui penerapan Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun (5S) secara konsisten.
“Program
ini bertujuan agar segenap jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut baik di
Kantor Pusat maupun di seluruh Unit Pelaksana Tugas (UPT) di daerah dapat terus
meningkatkan pelayanan publik yang prima sebagai wujud nyata kita dalam
memenuhi sasaran reformasi birokrasi,” ujar Capt. Mugen saat memberikan
sambutan pada acara Seminar Kenavigasian Navigation Goes To Campus di Semarang,
Kamis (10/3).
Seminar
tersebut dilaksanakan oleh Kantor Distrik Navigasi Kelas Kelas II Semarang guna
mengglorifikasikan program Hospitable Spirit di lingkungan Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut dengan mengangkat tema ‘Jiwai Hospitable Spirit Sepenuh Hati
Untuk Ditjen Hubla Yang Melayani’.
Menurut
Capt. Mugen, tema yang diangkat dalam penyelenggaraan seminar kali ini adalah
sangat tepat karena sebagai upaya untuk mengedukasi secara dini terkait
pemahaman keselamatan pelayaran khususnya di wilayah Jawa Tengah.
Ada
beberapa value atau nilai yang harus dipahami dalam Hospitable Spirit ini,
antara lain Hospitable berarti melayani dengan hati, ramah, hangat, bersahabat,
melalui penerapan senyum, salam, sapa,
sopan dan santun (5S) secara konsisten. Safe dan Secure berarti mengutamakan
aspek keselamatan dan keamanan demi mewujudkan zero accident.
Pleasant
dan Comfort berarti menghadirkan lingkungan dan area pelayanan publik yang
menyenangkan, nyaman, modern, dan lengkap. Integrity berarti membangun hubungan
dengan pengguna jasa atas dasar kepercayaan, kejujuran, dan transparansi.
Responsive berarti cepat, tanggap dan solutif akan kebutuhan dan kendala
pengguna jasa. Integrated dan Traceable berarti sistem pelayanan terintegrasi,
mampu telusur, informatif, mutakhir, dan mudah di akses oleh pengguna jasa.
“Saya
yakin banyak aplikasi yang sudah sangat familiar di telinga pengguna jasa
seperti INAPORTNET, SIMLALA, SIMKAPEL, SEHATI, SIJUKA dan lainnya banyak sekali
yang dibangun dan saat ini sudah bisa digunakan untuk tujuan tersebut,” ucap
Capt. Mugen.
Di
samping itu, Capt. Mugen menyampaikan bahwa di tengah kondisi Pandemi Covid-19
yang masih terjadi saat ini, penyelenggaraan transportasi laut harus tetap
mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan dalam setiap kegiatan pelayaran di Indonesia.
“Seluruh
upaya yang secara terus menerus dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut selalu berorientasi pada peningkatan keselamatan dan keamanan
pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim sesuai dengan amanat
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008
tentang Pelayaran,” ucapnya.
Ia
melanjutkan, keselamatan pelayaran merupakan kebutuhan mutlak dan tanggung
jawab bersama baik regulator, operator, stakeholder, akademisi dan juga
pengguna jasa transportasi laut. Oleh
karena itu, budaya untuk menjadikan aspek keselamatan pelayaran harus terus
disosialisasikan kepada masyarakat termasuk para mahasiswa maupun taruna dan
taruni di sekolah seperti yang saat kita laksanakan bersama.
“Atas
nama pimpinan Direktorat Jenderal Perhubungan saya sangat mendukung dan
memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas terselenggaranya kegiatan ini
sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi yang sangat baik antara instansi
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Akademisi di Propinsi Jawa Tengah untuk
terus berkarya dalam mewujudkan keselamatan dan keamanan pelayaran di Jawa Tengah
dalam kondisi Pandemi Covid-19,” ucapnya.
Ia
berpesan kepada para insan Perhubungan Laut baik di tingkat pusat maupun Unit
Pelaksana Teknis di daerah untuk dapat bahu membahu mewujudkan pelayanan publik
yang prima dengan melaksanaan nilai Hospitable Spirit tersebut, dan tetap
berorientasi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Dalam
kesempatan tersebut, Direktur Kenavigasian Hengki Angkasawan selaku keynote
speaker menyampaikan bahwa Direktorat Kenavigasian selalu berupaya mengikuti
perkembangan teknologi kenavigasian melalui peran aktif dalam sidang-sidang
internasional maupun regulasi yang disusun untuk kemudian diimplementasikan
oleh Distrik Navigasi melalui pelayanan kenavigasian yang berbasis teknologi,
yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas layanan kenavigasian kepada
masyarakat.
“Saat
ini Direktorat Kenavigasian telah meluncurkan sebuah sistem yang dinamakan
Indonesian Integrated Monitoring System On Navigation (I-Motion) dimana dalam
sistem tersebut dilengkapi dengan fitur-fitur yang menggambarkan kondisi
faktual di perairan Indonesia sehingga diharapkan pengawasan di perairan
Indonesia akan semakin baik dan dapat berperan aktif dalam menjaga kedaulatan
serta mewujudkan keselamatan pelayaran menuju zero accident,” ujar Hengki.
Pada
kesempatan yang sama, dilaksanakan pula acara penandatanganan perjanjian kerja
sama antara kantor Distrik Navigasi Kelas II Semarang yang dipimpin langsung
oleh Kepala Distrik Navigasi Kelas II Semarang Dian Nurdiana dengan Dinas
Perhubungan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa
Tengah, serta dilanjutkan Penandatanganan Kerja Sama dengan lima (5) Lembaga
Pendidikan yaitu Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, PIP Semarang,
Polimarin Semarang, Unimar AMNI Semarang, dan Politeknik Bumi Akpelni Semarang.
Penandatanganan
kerja sama tersebut dalam rangka merajut dan memperkuat sinergi dan kolaborasi
antara Distrik Navigasi Kelas II Semarang dengan para stakeholder guna
optimalisasi tupoksi kenavigasian Ditjen Perhubungan Laut di bidang keselamatan
dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim.
Adapun
narasumber yang hadir dalam seminar kenavigasian tersebut antara lain Wakil
Kepala BABINKUM TNI Laksamana Pertama TNI Kresno Buntoro, Kepala Seksi Operasi
Direktorat Kenavigasian Nanditya Darma Wardhana, Praktisi dan Akademisi Bidang
Pelayaran Capt. Indra Priyatna, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya
Dinariyana Dwi Putranta dan Fakultas Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro
Ocid Mursid.
Turut hadir baik luring maupun daring dalam acara
tersebut Rektor Universitas Diponegoro Prof. Yos Johan Utama, Asisten Ekonomi
dan Pembangunan Propinsi Jawa Tengah Peni Rahayu, Kepala Dinas Perhubungan
Propinsi Jawa Tengah Henggar Budi Anggoro, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Propinsi Jawa Tengah Fendiawan Tiskiantoro, serta Para Kepala Kantor Distrik
Navigasi di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut yang hadir secara daring.
(Redaksi ISL News/Humas Hubla/email:islnewstv@gmail.com).