JAKARTA (ISL News) - Kepiawaian menembak adalah kemampuan dasar seorang prajurit TNI. Dengan berlatih secara berlanjut dan terjadwal tentu akan menjaga naluri tempur prajurit dalam menggunakan senjata. Seperti yang dilakukan prajurit Mako Kolinlamil yang berlatih menembak pada Triwulan I tahun 2022 di lapangan tembak marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu kemarin (16/2/2022).
Latihan menembak yang diikuti 147 prajurit Mako Kolinlamil ini
menggunakan senjata laras panjang jenis SS1 dan pistol jenis G2 Combat dan Sig
Sauer. Kali ini para prajurit berlatih menembak senjata SS1 dengan jarak 100
meter, sedangkan untuk latihan menembak pistol dilaksanakan dengan jarak 20
meter.
Komandan Denmako, Kolinlamil Kolonel Laut (P) Saekhul Anwar yang
memimpin latihan mengatakan bahwa kemampuan menembak tepat sasaran adalah
mutlak dikuasai oleh tentara. Oleh karena itu latihan menembak selalu menjadi
bagian latihan yang dilaksanakan secara berlanjut dan berkesinambungan. Dalam
latihan menembak tersebut, Kolonel Saekhul selalu menekankan tentang pentingnya
keselamatan personel dan materiil.
“Perhatikan
faktor keamanan dan keselamatan. Ikuti semua instruksi dari pelatih,
langkah-langkah apa yang harus dilakukan dalam latihan menembak. Latihan harus
zero accident.” ujar Komandan Denmako.
Panglima Kolinlamil Laksda TNI Erwin S Aldedharma
pun menegaskan latihan menembak harus terus dilaksanakan secara terjadwal,
dengan demikian tujuan latihan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan,
ketrampilan serta kemahiran prajurit dalam menembak niscaya akan tercapai.
Pembangunan sumber daya manusia TNI AL sebagai program prioritas Kepala Staf
Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono dimplementasikan dalam berbagai
latihan, salah satunya adalah latihan menembak sebagai kemampuan dasar seorang
prajurit.
Para petembak laras pendek maupun laras panjang diberi
kesempatan untuk melaksanakan tembakan percobaan, sebelum masuk pada penilaian.
Pada babak penilaian, menembak pistol dengan dua metode yaitu slow fire dan
rapid fire masing-masing dengan sepuluh peluru. Untuk penilaian menembak laras
panjang dilaksanakan dengan tiga sikap, yaitu tiarap, duduk dan berdiri, yang
masing-masing menggunakan sepuluh peluru.
Secara keseluruhan latihan berjalan dengan aman dan lancar.
Petembak dengan skor tertinggi selanjutnya diarahkan untuk masuk yanus menembak
Kolinlamil.
(Redaksi ISL News/Humas
Kolinlamil/email:islnewstv@gmail.com)..