
JAKARTA (ISL News) - IDSurvey yang dipimpin oleh PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI melanjutkan langkah Pilot Project Dekarbonisasi BUMN dengan menggelar diskusi dalam forum FGD bertajuk ‘Telaah Ekosistem Perdagangan Karbon di Indonesia: Diskusi Keberhasilan Penentuan CAP Sektoral’ pada Kamis 17 Februari 2022 di Hotel Borobudur Jakarta. Kegiatan ini dilakukan setelah menandatangani nota kesepahaman antar BUMN yang dilakukan di Kementerian BUMN pada awal Februari lalu.
Wakil Menteri BUMN I Kementerian BUMN
RI Pahala Nugraha Mansury dalam sambutannya mengatakan, “Dalam mendukung
kebijakan pemerintah mencapai Net Zero Emission di tahun 2060 serta pengurangan
emisi gas rumah kaca berbasis National Determined Contribution (NDC) hingga 29%
pada 2030, Kementerian BUMN melakukan beberapa upaya yaitu salah satunya dengan
mendorong terlaksananya pilot project
pasar karbon antar BUMN.”
Pahala mengatakan bahwa pilot
pertukaran karbon BUMN ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan manfaat
untuk pembangunan pasar karbon dengan scope yang lebih luas di Indonesia.
“Oleh karena itu, untuk mensukseskan
hal tersebut, dibutuhkan peran, masukan serta dukungan dari Kementerian/Lembaga
lain seperti Kemenko Marves, KLHK, Kementerian Keuangan dan Kementerian ESDM,”
ujar Pahala.
Menurut Pahala, dengan adanya
kolaborasi antara BUMN dengan Kementerian/Lembaga juga diharapkan mekanisme
pasar karbon BUMN yang dirancang dapat align
dengan ketentuan desain pasar karbon nasional dan terintegrasi dengan
Sistem Registri Nasional (SRN) KLHK.
“Dengan diadakannya kegiatan FGD ini
diharapkan kami dan BUMN yang terlibat bisa mendapatkan insight dari para regulator (Kementerian/Lembaga) khususnya KLHK
dan KESDM serta dari private sector
mengenai regulasi dan informasi dalam penentuan CAP sectoral tersebut,” tutur Pahala.
Mendukung pernyataan tersebut,
Direktur Utama BKI Rudiyanto melalui sambutannya mengatakan, “Senantiasa kami
mengharap dukungan berbagai pihak khususnya Pemerintah RI dalam hal ini
Kementerian Koordinator Maritim Investasi (KEMENKOMARVES), kementrian BUMN,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta kementrian ESDM, 7 BUMN yang
terlibat dalam pilot project dekarbonisasi
di lingkup BUMN, perusahaan swasta maupun praktisi dan ahli dalam hal ini
adalah Indonesia Research Institute for Decarbonization (IRID).”
Rudiyanto menuturkan, “Kita dapat
gotong royong saling mendukung dan mengakselerasi Program Pemerintah Republik
Indonesia guna terbentuknya ekosistem ekonomi hijau di BUMN secara khusus dan
Indonesia secara umum dalam menuju target carbon neutral pada tahun 2060.”
Ia berharap dalam kegiatan FGD hari
ini dapat menjadi gambaran bagaimana CAP emisi karbon ditetapkan, sehingga
setelah penetapan CAP diharapkan bisa mendukung adanya sebuah kegiatan offset dalam mekanisme dan ekosistem
perdagangan karbon.
“Kami berharap dengan terlaksananya FGD ini dapat memberikan gambaran secara holistik dan teknik terkait dengan penentuan CAP sektoral,” tukas Rudiyanto.
Kegiatan FGD ini
melibatkan Kementerian dan Lembaga terkait baik dari pemerintahan maupun swasta
dengan mendatangkan Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Ir. Laksmi Dhewanti, M.A, Head of Strategic Planning & Business
Development Star Energy Felix Satya, Direktur Jenderal Energi Baru
Terbarukan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI Dr.
Ir. Dadan Kusdiana, M.Sc, serta Koordinator Perlindungan Lingkungan Ketenaga
Listrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral RI yang diwakilkan oleh Bayu Nugroho.
(Redaksi ISL News/Corsec PT
BKI Persero)/email:islnewstv@gmail.com).