Bupati Hendrata Thes bersama kepala daerah lainnya saat berdiskusi pembuatan film berbasis budaya lokal pada Selasa (12/11). Foto : Humas |
Kegiatan diskusi terbatas yang di gelar di Bromo Room Grand Hayat Hotel Bundaran HI Jakarta, Selasa (12/11), dihadiri Dirjen Kebudayaan Kementrian Pendidikan, Hilmar Farid dan Kepala Pusbang Film Kemendikbud, Maman Wijaya serta di hadiri Bupati Kepsul Hendrata Thes, Gubernur Bali, Bupati Serdang Bedagai, Bupati Damasraya, Bupati Samosir, Bupati Toraja Utara, Bupati Deli Serdang,
Bupati Lebak, Bupati Bone Bolango,
Warriors Palu, Walikota Sawalunto,
Walikota Magelang, Walikota Semarang dan Walikota Ambon.
Bupati Kepsul Hendrata Thes melalui Kabag Humas dan Protokol Basiludin Labesi, mengatakan bahwa, dengan ditetapkankannya empat budaya Kabupaten Kepulaua Sula menjadi Warisan Budaya Nasional pada bulan Oktober lalu, kini Kepsul mulai dilirik oleh Pemerintah Pusat dalam setiap ajang kebudayaan nasional. "Kabupaten Kepsul mulai diperhatikan oleh Pemerintah Pusat karena Kepsul juga memiliki warisan budaya yang cukup berpotensi untuk di kembangkan," ungkapnya.
Menurut Basiludin, Bupati Mengatakan dengan adanya agenda pembuatan film yang telah dibahas oleh Kemendikbud yang berbasis budaya lokal maka Kepsul juga mempunyai banyak cerita lokal yang bisa diekspos, seperti cerita rakyat fat fina koa (Batu Perempuan Gadis), pesona alam Desa Fatkauyon dan lain-lain.
Lebih lanjut, kata Basiludin, Bupati Hendrata Thes mengatakan, ketika Film Laskar Pelangi mengambil lokasi shooting di Pulau Belitong, pada saat itu belum banyak yang tahu tentang Pulau Belitong, namun setelah shooting film tersebut, peningkatan wisatawan dalam mengunjungi Pulau Belitong meningkat hingga 400%.
Oleh karena itu, lanjut Basaludin, sangat wajar jika Kabupaten Kepulauan Sula juga didorong oleh Kementerian terkait untuk dijadikan sebagai salah satu daerah yang kelak menjadi lokasi shooting film Kementerian Pendidikan dengan mengangkat carita budaya lokal.(EDL)