SURABAYA (ISL News) - PT Terminal Petikemas
Surabaya (TPS), anak perusahaan dari Subholding PT Pelindo Terminal Petikemas,
secara konsisten melakukan berbagai upaya untuk memastikan ketahanan
operasional dan kesiapsiagaan layanan melalui penerapan Business Continuity
Management System (BCMS) berbasis standar internasional ISO 22301.
Sekretaris Perusahaan TPS, Erika A. Palupi menyampaikan bahwa
implementasi BCMS merupakan kebutuhan TPS sebagai simpul penting dalam rantai
pasok nasional. “Sebagai bagian dari pelabuhan yang memberikan layanan terhadap
perusahaan pelayaran & petikemas internasional maupun domestik yang
melayani arus logistik barang, TPS menerapkan sistem yang mampu menjamin
layanan tetap berjalan tanpa gangguan signifikan. BCMS memastikan bahwa setiap
potensi risiko telah diantisipasi melalui rencana penanganan yang terukur,
terstruktur, dan siap diaktifkan apabila kondisi memang memerlukan aktivasi
BCMS,” ujarnya.
Melalui BCMS, TPS melakukan identifikasi terhadap potensi risiko
mulai dari gangguan sistem teknologi informasi, bencana alam, kecelakaan kerja,
kebakaran, hingga risiko operasional lainnya. Setiap risiko dianalisis dan
ditetapkan prosedur pemulihan (recovery) untuk memastikan layanan
bongkar muat, gate, hingga aktivitas vessel operation tetap dapat
berjalan dengan tingkat pelayanan yang terjaga.
Selanjutnya, simulasi kedaruratan, uji pemulihan sistem
operasional, serta pelatihan kesiapsiagaan dilakukan secara berkala. Kegiatan
ini dilaksanakan dalam rangka memastikan bahwa seluruh pekerja memahami peran
dan langkah yang harus dilakukan apabila terjadi insiden yang berpotensi
mengganggu aktivitas terminal.
Erika menambahkan bahwa BCMS menjadi salah satu faktor penting
dalam menjaga kepercayaan pengguna jasa dan pemangku kepentingan. “Keandalan
layanan tidak hanya ditentukan oleh sarana dan peralatan, tetapi juga kesiapan
sistem manajemen risiko. Dengan BCMS, kami berupaya memastikan bahwa TPS mampu
mempertahankan produktivitas dan reliabilitas pelayanan, terutama dalam
mendukung kelancaran arus ekspor-impor dan distribusi logistik nasional,”
jelasnya.
Penerapan BCMS juga sejalan dengan kebijakan Pelindo Group dalam
memperkuat tata kelola risiko perusahaan (corporate risk management).
Sebagai bagian dari Pelindo, TPS berkomitmen untuk mendukung terciptanya
operasi pelabuhan yang aman, efisien, dan berkelanjutan.
Ke depan, TPS akan berperan aktif dalam implementasi BCMS melalui
peningkatan kompetensi SDM, serta penguatan koordinasi dengan instansi terkait
di kawasan pelabuhan. Dengan langkah ini, TPS berharap dapat memberikan layanan
yang resilient, adaptif, dan siap menghadapi tantangan dinamika industri
logistik global.
(Redaksi ISL
News/Corcom TPS Surabaya).






















