BELAWAN (ISL News) - PT Prima Multi Terminal (PMT), anak perusahaan Pelindo Group yang
beroperasi di bidang layanan terminal peti kemas dan multipurpose, terus memperkuat
kapasitas sumber daya manusia (SDM) untuk menghadapi tantangan industri
logistik yang semakin terdigitalisasi.
Salah satu langkah
konkret yang dilakukan perusahaan adalah menyelenggarakan Pelatihan Container
Terminal Operation (CTO) bagi pegawai operasional dan nonoperasional di
Terminal Kuala Tanjung, Kamis (23/10/2025).
Kegiatan ini
merupakan hasil kerja sama antara PMT dan PT Pendidikan Maritim dan Logistik
Indonesia (PMLI), lembaga pelatihan dan pengembangan kompetensi di bawah
Pelindo Group yang berfokus pada sektor maritim dan logistik.
Pelatihan CTO ini
dirancang tidak hanya untuk memberikan pemahaman teknis, tetapi juga membangun
pola pikir strategis dan adaptif terhadap perubahan teknologi di lingkungan
pelabuhan modern.
“Inti bisnis
terminal peti kemas adalah pelayanan. Melalui pelatihan CTO, kami ingin
memastikan seluruh pegawai memahami esensi pelayanan dan memiliki kemampuan
untuk mengoperasikan terminal dengan standar global,” ujar Plt. Direktur
Operasi dan Teknik PMT, Wahyudi.
Menurut Wahyudi, pengembangan
kompetensi SDM merupakan kunci utama bagi PMT dalam mencapai operational
excellence secara berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa peningkatan kemampuan
pegawai bukan semata-mata pada aspek teknis, tetapi juga mencakup penguatan
budaya kerja dan nilai-nilai korporasi.
“Kami ingin setiap
pegawai PMT menginternalisasi nilai-nilai AKHLAK — Amanah, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif — yang menjadi fondasi etos kerja di lingkungan
Pelindo Group,” tambahnya.
Pelatihan CTO yang
digelar selama satu hari penuh ini menghadirkan pembekalan komprehensif dengan
pendekatan teori dan studi kasus. Materi pelatihan meliputi pengenalan
ekosistem industri pelayaran dan kontainerisasi, desain dan kapasitas terminal,
struktur organisasi dan proses bisnis, hingga sistem operasi terminal (Terminal
Operating System/TOS).
Peserta juga diajak
memahami konsep pengelolaan biaya dan pendapatan, serta bagaimana penerapan
digitalisasi mampu meningkatkan efisiensi dan akurasi operasional. Kegiatan ini
mendapat sambutan positif dari para peserta. Mereka menilai pelatihan semacam
ini membantu memperluas wawasan dan memperdalam pemahaman terhadap peran
penting SDM dalam mendukung kinerja terminal.
Sebelumnya,
pelatihan CTO juga telah dilaksanakan bagi pegawai di Terminal Belawan, yang
juga berada di bawah pengelolaan PMT. Dengan demikian, kedua terminal utama
perusahaan kini memiliki basis SDM yang lebih siap menghadapi modernisasi
sistem operasi terminal yang tengah digalakkan oleh Pelindo Group.
Direktur Keuangan,
SDM, dan Manajemen Risiko PMT, Syamsuddin, menjelaskan bahwa pelatihan CTO
menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang perusahaan dalam menghadapi
era logistik 4.0. “Dunia logistik dan pelabuhan kini bergerak menuju otomasi
dan efisiensi berbasis data. Karena itu, investasi terbesar PMT harus diarahkan
pada peningkatan kapasitas manusia yang menjadi penggerak utama seluruh
sistem,” ujarnya.
Syamsuddin
menambahkan, tujuan akhir dari kegiatan ini adalah membentuk SDM yang mampu
beradaptasi dengan transformasi digital dan memiliki pemahaman holistik
terhadap seluruh aspek operasional terminal peti kemas.
“Peningkatan
kapasitas SDM melalui pelatihan CTO merupakan pijakan awal bagi PMT untuk
menjadi terminal peti kemas berkelas dunia,” tegasnya.
Ia juga berharap
pelatihan ini tidak berhenti sebagai kegiatan seremonial, tetapi berlanjut
menjadi budaya belajar berkelanjutan di seluruh lingkungan kerja PMT. Dengan
cara itu, perusahaan tidak hanya mencetak pegawai terampil, tetapi juga
membangun ekosistem pembelajaran yang dinamis dan berorientasi masa depan.
Pelatihan CTO ini
menandai komitmen PMT dalam menempatkan SDM sebagai aset strategis perusahaan.
Di tengah derasnya arus perubahan teknologi dan globalisasi, PMT meyakini bahwa
investasi pada manusia merupakan langkah paling fundamental untuk menjaga daya
saing dan memastikan keberlanjutan bisnis. Karena bagi PMT, terminal modern
bukan sekadar tentang mesin, sistem, atau infrastruktur digital, melainkan
tentang kesiapan manusia yang mengoperasikannya dengan pengetahuan,
keterampilan, dan nilai yang kuat.
(Redaksi ISL
News/Corcom PMT).




















