
AMBON (ISL News) – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo melakukan groundbreaking ceremony pembangunan Terminal Penumpang Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, menandai komitmen Perseroan dalam mendukung penguatan konektivitas nasional, khususnya di Kawasan Timur Indonesia (KTI), Kamis (31/7/2025).
Acara ini dihadiri oleh Gubernur Maluku
Hendrik Lewerissa, Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath, Wali Kota Ambon
Bodewin M. Wattimena bersama unsur Forkopimda Maluku dan Kota Ambon. Sedangkan
dari pihak Pelindo hadir antara lain Wakil Direktur Utama Pelindo, Hambra
Samal, Executive Director 4 Pelindo Regional 4 Abdul Azis, Direktur Sumber Daya
Manusia (SDM) PT Pelindo Jasa Maritim, Rachmat Prayogi, Group Head Manajemen
Risiko, Tata Kelola, dan Kepatuhan Pelindo, Usman Saroni, Division Head Teknik
Pelindo Regional 4, Debby Duakaju, serta General Manager Pelindo Regional 4
Ambon, Zahlan.
Dalam sambutannya, Gubernur Provinsi
Maluku Hendrik Lewerissa mengatakan, sebagai daerah kepulauan dengan lebih dari
90% wilayahnya terdiri dari laut, transportasi laut adalah urat nadi kehidupan
masyarakat Maluku. Mobilitas barang dan manusia, distribusi logistik, bahkan
interaksi sosial dan ekonomi masyarakat sangat bergantung pada moda
transportasi laut. Karena itu, keberadaan pelabuhan yang layak, aman, dan
nyaman menjadi kebutuhan mendasar.
“Pelabuhan
Yos Sudarso Ambon memiliki peran yang sangat strategis. Selain menjadi simpul
konektivitas antarwilayah di Maluku, pelabuhan ini juga menjadi penghubung
dengan provinsi lain di Kawasan Timur Indonesia, seperti Papua, Sulawesi, dan
Nusa Tenggara. Maka dari itu, kehadiran terminal penumpang yang modern dan
representatif adalah sebuah keharusan,” tegas Gubernur Maluku.
“Saya
mengapresiasi Pelindo dan menyambut baik pembangunan terminal baru Pelabuhan
Yos Sudarso Ambon. Ini adalah lompatan besar dalam upaya memberikan pelayanan
yang lebih manusiawi kepada masyarakat kita. Terminal bukan sekadar tempat
tunggu, tapi wajah dari pelayanan publik di sektor transportasi laut,” kata
Hendrik Lewerissa.
Wakil Direktur Utama Pelindo, Hambra,
menyampaikan bahwa pengembangan Terminal Penumpang Pelabuhan Ambon merupakan
bagian dari strategi besar Pelindo pasca-merger dalam menghadirkan layanan
kepelabuhanan yang terintegrasi dan bertaraf internasional.
“Sebagai
sub-hub di kawasan timur, Pelabuhan Ambon memegang peran strategis dalam
memperlancar mobilitas logistik dan penumpang antarpulau, yang mayoritasnya
masih mengandalkan moda transportasi laut,” jelas Hambra
Menurut dia, terminal penumpang yang ada
saat ini memiliki luas 1.500 meter persegi dengan kapasitas 600 orang.
Berdasarkan data arus penumpang angkutan Lebaran 2025, tercatat ada lebih dari
1,18 juta penumpang atau meningkat 20% dari tahun sebelumnya.
“Oleh
karena itu, terminal penumpang yang memadai adalah kebutuhan,” tegas Hambra.
Rencananya, Pelindo akan membangun
terminal penumpang baru dalam beberapa tahap secara multi years. Tahap awal,
pembangunan Terminal Penumpang Pelabuhan Yos Sudarso Ambon mencakup gedung baru
seluas 3.200 meter persegi yang mampu menampung hingga 1.800 penumpang secara bersamaan.
Juga akan dilengkapi fasilitas antara lain ruang tunggu yang nyaman, area
check-in, ruang ibu dan anak, serta ke depannya akan ditambah garbarata dan
fasilitas pendukung lainnya.
Hambra juga mengatakan bahwa pembangunan
terminal penumpang Pelabuhan Yos Sudarso Ambon lebih dari sekadar
infrastruktur. Pembangunan ini diyakini akan memberikan dampak ekonomi berlipat
bagi Maluku.
“Terminal
ini akan mendongkrak sektor transportasi, mendukung pertumbuhan UMKM lokal,
serta memperkuat posisi Ambon sebagai destinasi wisata bahari.” Dia menambahkan
bahwa infrastruktur pelabuhan yang baik akan mendorong daya saing wilayah dan
meningkatkan kepercayaan investor.
Di sisi lain, transformasi Pelabuhan Yos
Sudarso Ambon tidak hanya menyasar sektor penumpang, tetapi juga pada
peningkatan layanan bongkar muat peti kemas. Salah satu inisiatif strategis
terbaru adalah elektrifikasi dua unit Quay Container Crane (QCC) yang
sebelumnya berbasis diesel.
Dengan elektrifikasi ini, operasional QCC
kini menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan, serta mampu meningkatkan
keandalan pelayanan bongkar muat di lapangan. Efisiensi ini turut memperkuat
posisi Pelabuhan Ambon sebagai simpul logistik yang adaptif terhadap tuntutan
industri dan lingkungan.
Seiring dengan peningkatan layanan,
kinerja peti kemas Pelindo Ambon menunjukkan tren positif. Hingga pertengahan
2025, throughput peti kemas tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 15%
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh
kelancaran arus logistik regional serta peningkatan produktivitas alat bongkar
muat.
Executive Director 4 Pelindo Regional 4
Abdul Azis juga menyampaikan bahwa pembangunan Terminal Penumpang Yos Sudarso
Ambon merupakan bagian dari roadmap transformasi Pelindo dalam meningkatkan
kualitas layanan kepada pengguna jasa. Pelindo Regional 4 menargetkan agar
proses pembangunan ini berjalan tepat waktu, tepat mutu, dan tepat manfaat.
“Kami
berharap, kehadiran terminal baru ini menjadi simbol kemajuan bagi Maluku.
Sebuah wajah baru pelabuhan yang tidak hanya melayani perpindahan manusia, tapi
juga menjadi pusat aktivitas ekonomi rakyat,” tukas Abdul Azis.
Acara groundbreaking ceremony kemudian
dilanjutkan dengan prosesi peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Gubernur
Maluku, Wakil Direktur Utama Pelindo, serta beberapa unsur Forkopimda Provinsi
Maluku dan Kota Ambon lainnya, disaksikan seluruh Manajemen Pelindo serta tamu
undangan yang hadir. Momentum ini diharapkan menjadi titik awal perubahan besar
dalam wajah pelayanan transportasi laut di Indonesia Timur.
Melalui peletakan batu pertama ini,
Pelabuhan Ambon yang selama ini dikenal sebagai simpul logistik utama di
Maluku, akan diperkuat dengan fasilitas terminal penumpang modern dan
representatif yang memenuhi standar pelayanan nasional.