
JAKARTA (ISL News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi komitmen dan upaya Kemenhub. Menurutnya, ini adalah wujud nyata sinergi antar Kementerian dan Lembaga untuk memberikan pelayanan kepelabuhanan yang baik kepada masyarakat.
"Saya ucapkan selamat. Dengan
implementasi tahap pertama 2023, diharapkan Inaportnet dapat mewujudkan visi
sebagai penggerak utama efisiensi pelayanan publik, melalui penyelenggaraan
sistem elektronik yang terintegrasi di bidang impor dan ekspor. Kita harapkan
daya saing nasional bisa terus meningkat," tuturnya.
Sejumlah langkah persiapan telah
dilakukan Kemenhub dalam upaya penerapan Inaportnet di 40 pelabuhan,
diantaranya yaitu: menyelenggarakan Training of Trainers (TOT) kepada para
operator UPP dan Distrik Navigasi untuk tahap I pada Maret lalu sebagai langkah
awal penerapan inaportnet; melakukan uji coba infrastruktur, uji coba Sistem
BUP, System Integration Test (SIT) dengan BUP dan stakeholder terkait, dan
menyelenggarakan sosialisasi kepada secara bertahap kepada pengguna jasa di 40 pelabuhan pada Mei 2023
hingga pertengahan Juni 2023.
Dijadwalkan, pelaksanaan Go Live
Inaportnet Tahap 2 akan dilaksanakan pada awal bulan September 2023 dan Go Live
tahap 3 pada bulan November 2023. Adapun 40 pelabuhan yang mulai menerapkan
Inaportnet, yakni Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Rangga Ilung;
Tanjung Redep; Atapupu; Pomako; Raja Ampat; Benete; Reo. Selanjutnya, Kantor
Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Calang; Susoh; Tapak Tuan; Teluk
Sigintung; Kintap; Pulau Bunyu; Sungai Nyamuk; Kuala Samboja; Sangkulirang;
Tanjung Santan; Laiwui; Buli; Bunta; Pagimana; Pomalaa; Kolaka; Lapuko;
Brondong; Marapokot; Baa; Sebu; Waikelo; Larantuka; Lewoleba; Sadai; Jailolo;
Soasio; Babang; Saumlaki; Bintuni; Kaimana; Sungai Lumpur; Calabai.
Sebagai informasi, berdasarkan hasil
sidang komite fasilitasi ke-47 pada Organisasi Maritim Internasional (IMO, telah mewajibkan negara anggotanya untuk
menerapkan Maritime Single Window mulai 1 Januari 2024. Untuk itu, Indonesia
melalui Lembaga National Single Window (LNSW) terus mempersiapkan dan mendorong
optimalisasi pemanfaatan digitalisasi kepelabuhanan di Indonesia melalui
mekanisme single submission, single processing, dan single synchronizing and
decision making.
Salah satunya yaitu melalui aplikasi
Inaportnet yang merupakan bagian dari ekosistem logistik nasional (NLE), yang
bertujuan untuk memperlancar kegiatan keluar masuk kapal di pelabuhan serta
kegiatan bongkar muat barang dan penumpang. Aplikasi Inaportnet ini telah
terintegrasi dengan beberapa layanan dari pemangku kepentingan lain seperti Bea
Cukai, Imigrasi, dan Kesehatan Pelabuhan.
Turut hadir pada kegiatan ini, Dirjen
Perhubungan Laut Arif Toha, Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal, Dirjen
Perhubungan Udara M. Kristi Endah Murni, Sekretaris Jenderal Novie Riyanto, dan
sejumlah pejabat di lingkungan Kemenhub
(Redaksi ISL
News/HUBLA/email:islnewstv@gmail.com).