JAKARTA (ISL News) - Unsur KRI Satuan Lintas Laut Militer 1 kembali melaksanakan latihan peran-peran kapal dalam serial latihan Mingguan bulan Maret 2022. Kali ini empat unsur KRI berlatih simulasi prosedur pelaporan dan pengendalian kapal saat melihat kemunculan pesawat udara yang diduga musuh melalui Air Raid Reporting Controling Ship (ARRCS) di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu kemarin (2/3/2022).
Pada skenario simulasi, KRI Banda Aceh-593, KRI Mentawai-959,
KRI Teluk Manado-537 dan KRI Teluk Hading-538 dalam formasi konvoi lintas laut
di Laut Jawa menuju daerah operasi. KRI kelas Frosch sebagai kapal yang
memiliki kemampuan radar udara melihat kemunculan pesawat tidak dikenal yang
diduga musuh mendekati konvoi. Saat itu juga KRI Teluk Manado-537 dan KRI Teluk
Hading-538 segera melaporkan ke KRI Banda Aceh-593 yang bertindak Officer
Conducting Serial.
Seketika terdengar alarm tanda bahaya yang diikuti instruksi
isyarat “peran tempur”. Dari radio terdengar suara Komandan KRI Banda Aceh-593
memberikan perintah untuk membentuk formasi anti serangan udara. Seluruh unsur
KRI segera meningkatkan kesiagaan serta mengaktifkan seluruh persenjataan dan
sensor anti serangan udara. Seluruh prajurit bergegas menempati pos tempur masing-masing.
Laporan sadapan melalui radio saling bersahutan melaporkan perkembangan
kemungkinan terjadi serangan udara.
Komunikasi radio antar KRI yang
berjalan dengan baik dan lancar menunjukkan bahwa mekanisme atau prosedur Air
Raid Reporting Controling Ship dipahami dan dikuasi oleh para operator radio
KRI. Mereka dengan tegas dan yakin melaporkan setiap perkembangan dari hasil
komunikasi radio antar unsur KRI kepada Komandan KRI yang juga turut bersiaga
di anjungan.
Komandan Satlinlamil 1 Kolonel Laut (P) Tarus
Rostiyadi menuturkan latihan ini bertujuan agar prajurit pengawak KRI dapat
mengetahui prosedur dan mekanisme pelaporan dan pengendalian kapal atau Air
Raid Reporting Controling Ship serta melatih kesiapsiagaan prajurit dalam
mengantisipasi kemungkinan terjadi serangan udara secara mendadak.
Komandan Satlinlamil 1 juga menegaskan sesuai perintah Panglima
Kolinlamil Laksda TNI Erwin S Aldedharma agar setiap latihan dibuat skenario
yang mendekati realita agar setiap prajurit bisa mendapatkan gambaran di medan
sesungguhnya. Dan dengan latihan yang berjalan secara kontinu dan terjadwal
akan menciptakan prajurit yang cepat tanggap dan profesional sesuai bidangnya
masing-masing.
Hal tersebut sesuai dengan perintah harian Kepala Staf Angkatan
Laut Laksamana TNI Yudo Margono agar setiap Kotama selalu meningkatkan kesiapan
dan kesiapsiagaan sistem senjata armada terpadu yang memiliki daya gerak dan
daya gempur yang tinggi.