
JAKARTA (ISL News) - Dalam perjalannya menuju Pangkalan Jakarta, prajurit kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD) KRI Banda Aceh-593 mengikuti latihan menembak sebagai upaya menguji kemampuan mereka membidik dan menghancurkan sasaran dengan senjata berat dan ringan. Tidak tanggung-tanggung, latihan dilaksanakan pada saat KRI sedang lintas laut Surabaya – Jakarta di Perairan Laut Jawa setelah usai melaksanakan pemeliharaan depo (hardepo) di PT PAL Surabaya, Sabtu (19/2).
Komandan KRI BAC-593, Letkol Laut (P) Edi Herdiana yang ikut
dalam latihan tersebut menyampaikan bahwa latihan ini merupakan perintah
Panglima Kolinlamil Laksda TNI Erwin S Aldedharma untuk memanfaatkan waktu yang
ada guna meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajurit khususnya dalam
hal menembak dengan sasaran floating target dan pada saat kapal bergerak.
Latihan menembak yang melibatkan seluruh prajurit yang sedang
tidak aktif jaga tersebut menggunakan senjata meriam kaliber 20mm dan senjata
ringan berupa senapan laras panjang SS1 dan pistol jenis G2 Combat dan Sig
Sauer.
“Sejak lepas
dari dermaga PT PAL saya lihat cuaca dan kondisi laut cukup tenang. Untuk
mengisi waktu agar kemampuan prajurit semakin meningkat kemudian saya
perintahkan Kadepops untuk menyusun rencana latihan menembak dengan target
benda terapung yang kita siapkan. Senjata yang digunakan meriam 20mm, SS 1 dan
pistol.” ujar Komandan KRI BAC-593
Panglima Komando Lintas Laut Militer Laksda TNI
Erwin S Aldedharma menyampaikan, meskipun KRI Banda Aceh-593 fungsi asasinya
sebagai kapal angkut personel dan material guna mendukung angkutan laut militer
namun prajurit pengawaknya harus mampu menguasi dan menggunakan senjata yang
ada di atas kapal dengan baik.
“Senjata yang ada di atas KRI harus selalu dalam keadaan siap
untuk digunakan setiap saat. Dengan sering digunakan untuk latihan, minimal
senjata menjadi lebih terawat dan bilamana ada kerusakan dapat langsung
diketahui dan bisa dilakukan perbaikan.” ungkap Panglima Kolinlamil.
Komandan Satlinlamil 1, Kolonel Laut (P) Tarus Rostiyadi dalam
kesempatan terpisah menyampaikan bahwa para Komandan KRI jajaran Satlinlamil 1
harus pandai-pandai memanfaatkan waktu untuk melatih prajuritnya agar
profesionalisme tetap terjaga dan meningkat. Hal tersebut sesuai dengan program
prioritas Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono untuk
mewujudkan pembangunan sumber daya manusia TNI AL yang unggul.
“Menembak sasaran terapung dalam kondisi kapal bergerak bukan
sesuatu yang mudah. Untuk itu kemampuan tersebut harus sering dilatihkan dengan
tetap melihat situasi dan kondisi cuaca lingkungan laut. Yang utama harus
berpegang pada prinsip zero accident dalam setiap kegiatan.” pungkasnya.
(Redaksi ISL News/Humas
Kolinlamil/email:islnewstv@gmail.com).