PAPUA (3/3) - Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Jayapura melakukan sosialisasi Tol Laut kepada para mahasiswa. Bekerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih, Tol Laut diangkat menjadi topik utama dalam kuliah umum.
Kepala KSOP Jayapura Capt. Roni Fahmi menyambut dengan gembira gebrakan Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih dalam menyelenggaran seminar Tol Laut Papua dan juga turut mendukung persiapan pembukaan prodi baru yaitu prodi transportasi laut.
"Pembukaan Prodi ini merupakan dukungan secara akademis dalam menciptakan SDM yang mumpuni dalam dunia maritim, sehingga diharapkan para alumni dapat terlibat secara aktif dalam mendukung kemajuan maritim papua sebagai dukungan kepada Indonesia menjadi poros maritim dunia," ujarnya.
Dekan Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih Dr. Ir. Johni Jonatan Numberi mengapresiasi Program Strategis Nasional Presiden Joko Widodo yaitu Tol Laut yang dapat menjangkau daerah-daerah terisolir pada wilayah 3TP seperti di kawasan pesisir dan pegunungan Papua.
"Dengan adanya Tol Laut tentu dapat mendistribusikan pasokan logistik yang lancar bagi masyarakat yang membutuhkan dan juga dapat menurunkan diparitas harga yang terjadi Papua dan tentu Fakultas Teknik akan ikut terus mendukung proses penyelenggaraan Tol Laut tersebut di Papua," ujarnya.
Penyelenggaraan Tol Laut dan Visi Poros Maritim Indonesia yang sedang berjalan sampai pada bulan februari 2022 terus meningkat khususnya pada wilayah Indonesia Timur di Papua, posisi lintasan rute tol laut di Papua pada tahun 2022 bertambah menjadi 12 trayek yang sebelumnya 9 trayek, saat ini melalui kapal KM. Logistik Nusantara 2, Kendaga Nusantara 7 dan Kendaga Nusantara 8 menambah kekuatan armada Tol Laut di kawasan Papua dan Papua Barat dengan terus meningkatkan komoditi unggulan daerah sebagai produksi lokal yang berdampak bagi perekonomian daerah.
Turut menjadi pembicara utama Kasi Lalu Lintas Angkutan Laut & Usaha Pelabuhan KSOP Jayapura Willem Thobias Fofid, Kabid Laut Dishub Provinsi Papua Aloysius Patiara dan Dosen teknik planologi Fakultas Teknik Uncen Monita Wambrauw dengan moderator Dosen Teknik Fakultas Teknik Irja Simbiak serta hadir Tim Teknis RIPN KSOP Jayapura Yabes Jermia dan Jan Imbiri.
Willem dalam paparannya menyampaikan bahwa penyelenggaraan tol laut pada tahun 2022 ini pemerintah telah menambah jumlah layanan lintasan rute menjadi 34 trayek dari sebelumnya 30 trayek di tahun 2021, dan khusus di wilayah Papua dan Papua Barat Tol Laut melayani 12 trayek dengan menyinggahi 31 pelabuhan.
"Hal ini tentu menjadi bagian dari terwujudnya kebutuhan akan penggunaan tol laut dan juga perdagangan lokal dan niaga domestik yang semakin meningkat kebutuhannya di Papua," ujarnya.
Hal ini dapat dilihat dari akselerasi perdagangan antar pulau, daerah dan provinsi sehingga menjadi tambahan rute baru tahun 2022 pada trayek T-27 yang melayani Merauke - Dobo - Elat - Tual - Kaimana - Biak - Serui - Nabire - Elat - Merauke, dan trayek T-28 melayani Kupang - Waingapu - Labuan Bajo - Reo - Merauke - Atapupu/Wini - Kupang, kemudian trayek T-30 yang melayani Tanjung Perak - Kaimana - Tanjung Perak. Pada trayek T-25 Tol Laut menambah 1 pelabuhan singgah dengan memasuki wilayah pegunungan kabupaten Nduga pada pelabuhan Mumugu yang posisinya berbatasan dengan kabupaten Asmat, hal ini mengikuti filosofi dalam bisnis shipping yaitu ship follow the trade, jelas Willem
Peningkatan juga terjadi pada muatan balik dan berangkat pada trayek T-19 pada setiap voyagenya. Hal ini terlihat pada muatan berangkat voyage ke 8, 9 dan 10 yang mencapai 61 kontainer bahkan pada 2 voyage terakhir yaitu voyage 12 dan 13 muatan balik mencapai 10 kontainer dengan komoditi unggulan daerah seperti ikan, kopi dan pupuk dari Jayapura, Sorong dan Pomako, dan total keseluruhan pada tahun 2021 muatan berangkat mencapai 542 kontainer (13,352.330 T/M3) dan muatan balik 103 kontainer (1,517.482 T/M3).
Willem menambahkan bahwa perdana awal tahun 2022 voyage 1 bulan januari-februari Tol Laut Papua langsung naik penggunaan tol laut yaitu pada trayek T-19, dimana muatan berangkat langsung mencapai 25 kontainer (631.000 T/M3) yang terdiri dari komoditi unggulan daerah seperti beras, dedak, kopi, ikan dan air mineral kemudian diikuti muatan balik yang mencapai 8 kontainer (165.000 T/M3).
Saat ini Pemerintah Provinsi Papua melalui BPPKLN sedang mempersiapkan pembukaan jalur perdagangan RI - PNG untuk distribusi logistik komoditi unggulan daerah Papua dari Kabupaten/Kota Jayapura dan komoditi daerah dari kota Vanimo provinsi Sundown dengan melibatkan beberapa pelaku usaha Putra Putri Papua yang tergabung dalam Kadin Papua dan Hipmi Papua serta pengusaha milenial Papua.
Sebagai informasi, dalam rangka sosialisasi Tol Laut, selanjutnya KSOP Jayapura bersama para pelaku usaha yang berada dibawah naungan KADIN Papua, HIPMI Papua, INKINDO Papua dan KAPP mengadakan rapat optimalisasi dan sosialisasi Tol Laut sebagai wujud peningkatan penggunaan Tol Laut di Papua. Hal ini sangat disambut positif oleh Ketua Kadin Papua Ronald dan Kabid Kadin Eli Ansek yang juga hadir bersama Pengurus Inkindo Papua Billy Imbiri.
Selaras dengan itu Tineke Imbiri dari Hipmi Papua merespon dengan sangat antusias, selain itu pengusaha milenial Papua Ribka Yoteni, Beatha Youw dan Ryan Supit menyampaikan antusias dan keinginannya untuk segera bergabung sebagai pengguna jasa Tol Laut lewat bimbingan KSOP Jayapura dan Dishub Provinsi Papua.
(Redaksi ISL News/ Humas Hubla).