
JAKARTA (ISL News, 28 Oktober 2021) – Keamanan siber maritime menjadi salah satu prioritas bagi seluruh stakeholder di dalamnya. PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) sebagai satu-satunya BUMN yang bergerak di bidang klasifikasi kapal memiliki peran vital atas keselamatan angkutan moda laut berbendera Indonesia. Karena itu, Direktur Utama PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) dalam gelaran Virtual Expo Maritime Indonesia (VEMI) 2021 yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Pusat Indonesian National Shipowners’ Association (DPP INSA) secara daring menyampaikan tentang Maritime Cyber Security.
Acara yang mengusung tema “Digitalisasi, Teknologi dan Inovasi di Sektor Maritim” ini bertujuan untuk mendapat gambaran dari pemerintah dan seluruh stakholder mengenai kebijakan maupun upaya-upaya yang dilakukan dalam meningkatkan peran digitalisasi untuk penguatan ekonomi maritim, dan kondisi industri maritim di masa depan.
Rudiyanto
menyampaikan bahwa terdapat kerentanan yang bisa terjadi di atas kapal, seperti
Bridge systems, Cargo handling and management systems, Propulsion and machinery
management and power control systems, Access control systems, Passenger
servicing and management systems, Administrative and crew welfare systems, dan
Communication systems. “Hal-hal tersebut bisa dicegah dengan
mengimplementasikan prosedur pencegahan dan penanganan terhadap resiko pada
system jaringan maya (cyber) seperti Identifikasi tugas dan tanggung jawab
personil terkait penanganan cyber, langkah–langkah pengendalian resiko, deteksi
aktifitas jaringan maya, prosedur respon terhadap ancaman maya dan prosedur
memulihkan ancaman kepada keadaan semula”.
Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto mengatakan, penyelenggaraan VEMI 2021 merupakan kolaborasi antara INSA dengan Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI), dan Ikatan Perusahaan Industri Kapal Dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO). “Pameran ini unik karena dilakukan secara virtual dan mungkin ini pameran maritime pertama di Indonesia yang dilaksanakan secara virtual,” kata Carmelita.
Di era revolusi Industri 4.0 atau era digitalisasi, dan implementasi ecosystem logistik
nasional, industri maritim mau tidak mau harus siap menghadapinya dengan cara
memanfaatkan teknologi
informasi serta
mengubah pola pikir dan cara kerja di
sektor maritim.
“Selain
untuk menghadapi persaingan global,
penerapan digitalisasi di industri
maritim diharapkan menjadi solusi
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
di sektor maritim,”
ungkapnya. Di masa pandemi
ini, sambung Carmelita, memaksa kebutuhan akan koneksi internet
yang
memadai menjadi semakin penting agar kegiatan bisnis dapat terus berjalan.
Menurutnya, penerapan teknologi di sektor maritim khususnya di atas kapal
saat
ini masih tergolong minim. Salah satu alasan adalah jaringan internet
yang
mahal dan
bandwidth yang terbatas
dikarenakan kapal berada ratusan atau ribuan mil dari
daratan terdekat dimana konektivitas jaringan internet harus disediakan
melalui
satelit.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi keynote speaker di acara ini. Menghadirkan pula berbagai
narasumber, di antaranya Kementerian Perhubungan; Kementerian Perindustrian; Kementerian Komunikasi
dan
Informatika; Kadin Indonesia; PT Biro Klasifikasi Indonesia; INSA; ABUPI; IPERINDO;
PT
Bank Mandiri.
VEMI 2021 ini diikuti 1.000 peserta yang terdiri dari kementerian, asosiasi, pelayaran,
badan usaha pelabuhan, perusahaan galangan kapal, konsultan, ship agency, ship
suppliers, surveyor, akademisi, dll.
Para pengunjung
virtual exhibisi ini selain bisa menyimak para narasumber di
main
hall, tapi
juga bisa mengunjungi booth-booth secara virtual
layaknya mengunjungi exhibisi secara konvensional.
Melalui kegiatan ini diharapkan juga dapat mempertemukan para pelaku usaha di bidang maritim sehingga terjalinnya kerja sama
bisnis
di
industri maritim.
(Red. ISL
News/Humas/Sekper PT BKI (Persero) ).