Iklan Top Header PT BKI (Persero)


 

terkini

Ketum INSA : Tahun 2022 Industri Pelayaran Tetap Optimis, Meski Masih dibayangi Ketidakpastian

31/12/21, 10:08 WIB Last Updated 2022-01-06T09:19:00Z

   


JAKARTA (ISL News)
- Industri pelayaran di tahun depan (2022) masih diliputi ketidakpastian karena pandemi Covid-19 belum juga berakhir.


Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan sepanjang dua tahun pandemi ini, sektor pelayaran nasional mengalami tekanan yang sangat berat.


Kondisi di tahun depan (2022)  pun masih dibayangi dengan ketidakpastian terlebih karena munculnya Varian Omicron yang telah memasuki Indonesia.


“Namun selama penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional berjalan sesuai harapan, kita yakin pelayaran nasional mungkin akan lebih baik di tahun depan,” katanya kepada Pers, baru-baru ini.


Seperti diberitakan, bahwa kinerja pelayaran tertekan hingga minus 21 persen karena pandemi. Hal ini disebabkan karena penurunan arus kapal 3 persen, penurunan arus barang 14 persen, penurunan arus petikemas 11 persen dan penurunan yang paling dalam terjadi pada arus penumpang sebesar 57 persen.


Penurunan arus barang terjadi pada awal-awal pandemi saat banyak industri manufaktur menghentikan produksinya.


Untuk muatan ekspor-impor komoditi dengan petikemas, DPP INSA prihatin atas kondisi kelangkaan kontener.


“Kami prihatin dengan yang dialami oleh para eksportir kita yang mengalami kelangkaan peti kemas, serta meningkatnya freight internasional sebagai akibat bola salju pandemi yang memaksa terjadinya lockdown di berbagai negara, blank sailling dan kongesti di banyak pelabuhan dunia,” tuturnya.


Meski begitu, INSA terus berkoordinasi bersama pemerintah termasuk dengan MLO untuk mencarikan solusi terbaik bagi eksportir nasional dalam upaya menjadikan Indonesia negara pengekspor yang besar.


“Sejauh ini armada pelayaran nasional anggota INSA berupaya terus melakukan  repositioning kontener eks impor milik MLO yang beredar di berbagai pelabuhan Indonesia dengan mekanisme free use untuk mencukupi ketersediaan petikemas ekspor,” Ujar Carmelita.

 

Ekspor Tertinggi Capai USD 209,16 miliar


Upaya kalangan pelayaran nasional tentu sejalan dengan terus bertumbuhnya ekspor nasional, ekspor Indonesia tetap moncer. Sepanjang Januari-November 2021 nilai ekspor Indonesia menembus USD209,16 miliar. Nilai ekspor ini merupakan yang tertinggi dalam sejarah Indonesia.


“Capaian nilai ekspor ini menunjukkan daya saing produk Indonesia masih lebih baik jika dibandingkan negara lainnya meski Indonesia masih dihadapkan sejumlah tantangan. Keberhasilan ini, tentu juga berkat konsistensi pemerintah menerapkan peraturan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku saat ini,” ujar Carmelita.


Untuk itu, INSA sangat mengapresiasi kebijakan Kementerian Perhubungan yang tetap mendukung kelancaran kegiatan distribusi logistik dan transportasi nasional, sehingga pelabuhan domestik tidak mengalami kongesti seperti yang terjadi di luar negeri dan ekonomi nasional mengalami pemulihan.

 

Untuk Domestik Tidak Perlu Penambahan Kontener

Dalm kesempoatan yang sama, Carmelita menegaskan bahwa ketersediaan armada nasional saat ini masih relative aman, tidak perlu melakukan blank sailling seperti halnya MLO, sehingga di saat pemulihan ekonomi, owner dan operator pelayaran petikemas domestik  masih dapat mencukupi ketersediaan petikemas dan kapal dalam negeri.

“Kelancaran distribusi logistik dengan dukungan operator pelayaran petikemas domestik ini perlu kita jaga terus untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Untuk itu, tidak perlu ada penambahan kontainer kembali, karena pelayaran nasional tidak akan membiarkan kekosongan kapal yang akan memuat kargo,” ujar Carmelita.

Saat ini pelayaran kontainer domestic, kata Carmelita justru mengkonversi kapalnya menjadi lebih kecil. “Misalnya, yang tadinya satu kapal 3000 Teus,  kini menjadi dua unit kapal dengan ukuran 1500 Teus. Penggunaan kapal lebih kecil karena penggunaan kapal besar juga tidak ada kargo yang terisi maksimal,” Tutur carmelita.

Adapun adanya penyesuain tarif domestik masih di level wajar tidak se ekstrim di internasional. “Semua ini hanya sementara jadi jangan khawatir kekurangan kapal, karena ini hanya dampak pandemi. Secepatnya akan kembali ke normal,”Pungkas Carmelita.

 (Red. ISL News/email:redaksiislnewstv@gmail.com).

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Ketum INSA : Tahun 2022 Industri Pelayaran Tetap Optimis, Meski Masih dibayangi Ketidakpastian

Terkini

Topik Populer