JAKARTA INDONESIA (ISL News) - IPC TPK terus menunjukkan komitmennya dalam
memperkuat konektivitas maritim Indonesia dengan kawasan Asia Tenggara. Melalui
kolaborasi strategis dengan tiga pelayaran internasional, IPC TPK kini
menghadirkan tiga layanan direct call yang menghubungkan
Terminal Operasi 3 Pelabuhan Tanjung Priok langsung ke pelabuhan-pelabuhan
utama di Vietnam.
Kapal MV Feng Hai 98 milik Iran Shipping Line resmi sandar
(31/10) di Terminal Operasi 3 IPC TPK Tanjung Priok sebagai bagian dari
pembukaan layanan baru direct call to Hai Phong, Vietnam.
Dalam pelayaran perdananya, kapal ini dilayani sebanyak 395 boks petikemas
untuk kegiatan bongkar dan muat. Rute yang ditempuh kapal tersebut meliputi
Jakarta – Port Klang – Hai Phong – Jakarta.
“Langkah ini menjadi
bukti nyata komitmen IPC TPK dalam mendukung peningkatan ekspor nasional,
khususnya ke Vietnam yang tengah tumbuh pesat sebagai pusat industri dan
logistik Asia Tenggara,” ujar Pramesti Wulandary, Corporate Secretary IPC TPK.
Sepanjang tahun 2025, IPC TPK telah menggandeng tiga mitra
pelayaran internasional untuk memperkuat jaringan ekspor menuju kawasan ini,
yaitu KM HT Progress dari FIAS Shipping Line dengan tujuan Bangkok dan Vietnam,
MV Alvan dari HDAS Co bekerja sama dengan agen Karana Line, dan MV Feng Hai 98
dari Iran Shipping Line dengan tujuan akhir Hai Phong, Vietnam. Kehadiran
layanan-layanan ini tidak hanya memperluas jangkauan logistik nasional, tetapi
juga memberikan efisiensi waktu dan biaya bagi pelaku ekspor Indonesia.
Dalam konteks yang lebih luas, Pemerintah Indonesia dan
Vietnam menargetkan nilai perdagangan bilateral mencapai USD 18 miliar (setara
Rp 294,1 triliun) pada tahun 2028. Kolaborasi ini menjadi langkah penting
menuju kemitraan strategis yang semakin komprehensif antara kedua negara. Hai
Phong sendiri dikenal sebagai kota pelabuhan strategis di Vietnam Utara yang
menjadi pionir dalam pengembangan logistik hijau dan berkelanjutan. Berdasarkan
data Vietnam.vn, kota ini bertumpu pada tiga pilar utama: industri-teknologi,
pelabuhan-logistik, dan pariwisata-perdagangan.
“Kerja sama ini
menjadi fondasi penting untuk memperluas akses pasar ekspor Indonesia ke Asia
Tenggara. Dengan layanan direct call, rantai pasok bisa lebih efisien,
kompetitif, dan memberi nilai tambah bagi pelaku usaha nasional. Melalui
kolaborasi dengan berbagai pelayaran internasional, IPC TPK berupaya memastikan
pelabuhan Indonesia menjadi simpul penting dalam jaringan perdagangan Asia
Tenggara” tutup Pramestie.
(Redaksi
ISL News/Corcom IPC TPK/email:redaksiislnewstv@gmail.com).




















