MAKASSAR (ISL News) – Pada 30 November 2023 PT Pelabuhan Indonesia (Persero) terus berupaya memangkas port stay. Kali ini dengan menghadirkan Integrated Planning and Control Room untuk memantau semua layanan jasanya, mulai dari layanan kapal, layanan terminal, layanan petikemas, dan logistik secara terpusat.
Sebagai
sebuah entitas dengan empat subholding untuk menjalankan berbagai layanan
kepelabuhanan, digitalisasi yang didorong dan ditumbuhkan oleh Pelindo
diharapkan dapat mendorong dan meningkatkan daya saing logistik nasional.
Ada
yang berbeda dari Integrated Planning and Control Room yang baru-baru
ini dilaunching oleh Pelindo (21 Nov) dan ditempatkan di Makassar. Mengembangkan
teknologi dari Planning and Control Room (PnC) sebelumnya yang telah
dibangun di Semarang, kali ini apa yang dibuat di Makassar diharapkan dapat
menjadi hub untuk mengontrol layanan bukan hanya di Makassar, namun juga total
di beberapa area yaitu Kendari, Parepare, BauBau, dan Luwuk.
“Khusus
untuk layanan bidang marine, kehadiran PIC ini dampaknya sangat besar, yaitu memangkas
port stay, waktu tunggu kapal itu bisa menjadi lebih singkat, “kata
Direktur Utama PT Pelindo Jasa Prasetyadi.
Dilatarbelakangi
oleh salah satu tujuan dari merger Pelindo, yaitu mengurangi port stay
dan cargo stay, Pelindo Group termasuk SPJM memang telah berkomitmen
dengan total untuk mendukung peningkatan performa logistik nasional melalui
digitalisasi yang lebih canggih. Untuk mengontrol layanan-layanannya, PnC yang
berfungsi sebagai hub ini akan memiliki impact yang besar terhadap
Perusahaan dimana simplifikasi proses layanan dapat dioptimalkan.
Lebih
lanjut Prasetyadi menjelaskan kelebihan dari PnC di Makassar ini, dimana memiliki
sistem hub and site yang dibangun dan didukung dengan integrasi antara sistem
layanan kapal dengan aplikasi Phinnisi dengan pelayanan multi multipurpose
yang menggunakan aplikasi Terminal Operation System-Multipurpose (PTOS-M).
Hal ini tentu saja akan berdampak pada ketepatan pada penetapan sumber daya
tunda dan kebutuhan dermaga dari pama pemakai jasa.
“Satu
lagi hal berbeda sekaligus kelebihan dari pengembangan PnC di Makassar yaitu penanggung
jawab untuk kesiapan peralatan juga telah tersentralisasi. Hal ini memberi kemudahan
kordinasi dengan planner terminal untuk penanganan perencanaan maintenance
peralatan, “Kata Prasetyadi.
Dengan
demikian, jelasnya, kesiapan peralatan Pelabuhan sejalan dengan kesiapan
layanan kapal, layanan ketersediaan dermaga, yang mana hal tersebut bermuara
pada kemampuan Pelindo untuk mengurangi downtime peralatan untuk
kebutuhan bongkar muat dan multipurpose.
PnC
ini ditempatkan di Makassar New Terminal dengan memadukan layanan dari 4
subholding. PnC ini menjadi pusat perencanaan dan eksekusi layanan dari jasa
kapal, perencanaan petikemas, peralatan, hingga cargo yang dikelola oleh
masing-masing Subholding Pelindo secara terintegrasi. Khusus untuck traffic
and safety control, dikelola oleh Pelindo Regional 4.
(Redaksi
ISL News/Corcom SPJM/email:islnewstv@gmail.com).