MALANG JAWA TIMUR (ISL News) – Pada Senin kemarin, 18 September 2023, bertempat di Javanine Resto, kali ini PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC Terminal Kendaraan / IPCC) Bersama dengan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI) mengadakan temu investor bersama Kera Ngalam, Jawa Timur.
Sebutan Kera Ngalam merupakan penyebutan
berkebalikan dari Arek Malang atau yang dikenal dengan sebutan AREMA. Ya, sudah
menjadi kebiasaan umum, kearifan dan keunikan lokal di daerah Malang untuk
menyebut hampir setiap kata secara terbalik. Bersama dengan MASI yang merupakan
mitra strategis, IPCC mengadakan temu investor dengan tema “Mengarungi Samudera
Investasi”.
Acara kali ini merupakan kunjungan ketiga kalinya
IPCC bertemu secara langsung dengan para investor di luar Jakarta. Jika selama
ini, semenjak adanya covid-19 pertemuan hanya dapat dilakukan secara virtual /
online maka kali ini IPCC turun gunung untuk bertemu dan “bercengkerama” dengan
para investor publik. Acara ini juga dihadiri oleh PT Jasa Armada Indonesia Tbk
(IPCM).
“Meski kinerja kami sempat
mengalami penurunan di tahun 2020, dikarenakan imbas dari covid dimana industri
dalam negeri tutup dan kegiatan ekspor impor di sejumlah negara banyak yang
lock-down. Namun, seiring pulihnya industri otomotif dan alat berat maka
berimbas positif pada kinerja keuangan kami. Terlihat hingga semester pertama
2023 sebagaimana telah kami sampaikan kepada OJK dan IDX, EBITDA margin kami
sebesar 52,13% dengan net profit margin sebesar 21,51% sehingga kami sampaikan
bahwa kinerja kami hampir menyamai kinerja pada saat IPO. Hingga akhir tahun
ini, kami upayakan kinerja full year 2023 dapat melampaui pencapaian di 2022”,
demikian Wing menyampaikan di sela-sela tanya jawab Temu Investor.
Sementara itu, dari sisi strategi dan pengembangan bisnis IPCC sesuai dengan
tagline Beyond The Gate, disampaikan bahwa arah pengembangan IPCC ke depannya
tidak hanya dari sisi lahan terminal saja namun, harus berkembang sehingga
mampu memberikan kontribusi lebih kepada ekosistem distribusi otomotif. Sugeng
Mulyadi, Direktur Utama IPCC menyampaikan bahwa pengembangan IPCC ke depan
dapat dilakukan ekspansi secara horizontal dan vertical yang memberikan added
value bagi perkembangan kinerja IPCC.
“Arah pengembangan IPCC
sesuai dengan tagline Beyond The Gate dapat dilakukan secara vertical maupun
horizontal. Ekspansi secara horizontal berarti IPCC melakukan ekspansi ke
sejumlah wilayah Pelabuhan untuk dapat dikerjasama-operasikan sebagai Terminal
Kendaraan, terutama Pelabuhan di bawah Pelindo Group. Atau bisa juga
berkolaborasi dengan regional Pelindo Group untuk bersama-sama mengoperasikan
Terminal Kendaraan. Di sisi lain, ekspansi secara vertikal dimana IPCC dapat
bersinergi maupun berkolaborasi dengan sejumlah pihak strategis untuk
mengembangkan ekosistem terminal kendaraan secara terintegrasi dengan masuk ke
sejumlah bidang usaha, seperti Land Transportation, shipping, pre delivery
cargo, yang semuanya itu masuk dalam layanan Car Distribution Management.”,
ungkap Sugeng.
Di akhir sesi, baik Sugeng maupun
Wing sepakat bahwa pengelolaan Perusahaan yang baik akan dapat menghasilkan
kinerja yang baik. Oleh karena itu, amanah yang sudah diberikan oleh para
investor maupun pemegang saham haruslah dijalankan dengan sangat baik dan
mengedepankan integritas.
“Dalam menjalankan kegiatan usaha di IPCC, kami telah memiliki Komite Pemantauan Risiko di bawah Dewan Komisaris yang membantu kami dalam melakukan mitigasi dan memberikan arahan untuk penanganan setiap risiko yang berpotensi muncul baik secara internal maupun eksternal. Di sisi lain, kami juga mengedepankan prinsip GRC (Governance, Risk, and Compliance) dalam menjalankan kegiatan bisnis di IPCC yang diselaraskan dengan komitmen AKHLAK dari Kementerian BUMN.
Dengan demikian, diharapkan
proses bisnis dapat berjalan dengan baik sehingga berimbas pada peningkatan
kinerja yang pada akhirnya dapat memberikan nilai tambah bagi para pemegang
saham dan juga berimbas pada kenaikan harga saham IPCC.”, tambah Sugeng dan
Wing.
Acara yang dipandu oleh MASI ini
dihadiri lebih dari 40 peserta dari berbagai kalangan investor potensial maupun
nasabah eksisting MASI. Secara umum, para peserta yang datang baru kali ini
mengenal IPCC sebagai Perusahaan yang telah menjadi Perusahaan terbuka dan
memiliki kaitannya dengan bisnis industri otomotif. Dengan demikian, respon
para investor pun sangat antusias dan positif karena dapat berinteraksi,
berdiskusi, dan melakukan tanya jawab secara langsung dengan Manajemen Utama
IPCC terkait pencapaian kinerja, prospek, tantangan, hingga rencana ekspansi ke
depannya.
Mengawali diskusinya, Manajemen IPCC yang diwakili oleh Sugeng Mulyadi selaku Direktur Utama dan Plt. Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis IPCC dan Wing Megantoro yang merupakan Direktur Keuangan dan SDM IPCC mengenalkan terlebih dahulu bisnis usaha Perseroan sebagai Operator Terminal Kendaraan di Indonesia. Perseroan yang merupakan bagian dari Pelindo Group memberikan pemahaman bahwa IPCC merupakan bagian dari ekosistem distribusi kendaraan di Indonesia yang melakukan bongkar muat kendaraan, baik kendaraan penumpang maupun kendaraan berat secara ekspor maupun impor hingga distribusi ke sejumlah wilayah di Indonesia.
Di sisi lain,
Manajemen IPCC juga menyampaikan bahwa industri otomotif di Indonesia memiliki
potensi yang sangat besar yang dikarenakan produksi kendaraan di Indonesia
masih di bawah produksi negara Thailand namun, secara ekspor jumlahnya melebihi
Thailand dengan tujuan negara ke hampir seluruh dunia seperti Amerika Selatan,
Timur Tengah, dan sejumlah wilayah Asia. Hal ini menandakan bahwa produksi
kendaraan di Indonesia diakui oleh dunia.
Para investor pun tak kalah
tertariknya dengan kinerja keuangan IPCC yang mampu memberikan margin yang
menarik. Wing Megantoro, Direktur Keuangan dan SDM IPCC menyampaikan bahwa
kinerja IPCC sepanjang semester pertama didukung oleh meningkatnya permintaan
akan kendaraan, terutama kendaraan penumpang baik secara ekspor maupun
domestik.
(Redaksi ISL
News/email:islnewstv@gmail.com).