Iklan Top Header PT BKI (Persero)


 

terkini

TOS di TPK Ambon diharapkan dapat mendukung operasional terminal Petikemas di Pelabuhan Ambon

19/08/23, 11:02 WIB Last Updated 2023-08-19T04:16:24Z

  



AMBON (ISL News) -
Kepala PT Tanto Intim Line Cabang Ambon Vence Pattiwael menyebut sebelum pemberlakukan sistem baru di TPK Ambon pihaknya beserta para pengguna jasa lain telah memperoleh sosialisasi dan pelatihan untuk mengoperasikan portal pelanggan.

 

Menurutnya, sistem baru yang digunakan saat ini (Terminal Operating System atau TOS) dan dikenal dengan sebutan TOS Nusantara memberikan informasi yang lebih rinci. Vence mencontohkan jika pada sistem sebelumnya antara peti kemas berpendingin (reefer container) dan peti kemas biasa (dry container) masih dicatat sama, maka di sistem baru saat ini kedua jenis peti kemas tersebut sudah dibedakan. Termasuk juga informasi mengenai jumlah tagihan (bill payment) yang dibayarkan juga lebih terperinci.

 

Vence berharap pengoperasian TOS Nusantara di TPK Ambon dapat mendukung operasional terminal menjadi lebih baik lagi. Pengoperasian TPK Ambon oleh SPTP membawa sejumlah perubahan. Pihaknya mencatat rata-rata produktivitas bongkar muat sebanyak 30 boks per jam dengan rata-rata jumlah bongkar muat sebanyak 500 boks peti kemas per kapal.

 

“Waktu tambat (port stay) kami rata-rata sekitar 20 jam per kapal. Kami setiap bulan ada 4-5 kunjungan kapal di TPK Ambon,” kata Vence.

 

Harapan yang sama juga disampaikan oleh Branch Manager PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) Cabang Ambon Erlon Wattimena. Pihaknya menyebut pengoperasian TOS Nusantara diharapkan dapat mendukung kegiatan operasional di TPK Ambon menjadi lebih baik lagi. Namun demikian pihaknya berpesan dikarenakan sistem masih baru dibutuhkan tim yang sedia setiap saat untuk membantu kendala yang dihadapi oleh perusahaan pelayaran maupun pihak ekspedisi.

 

“Utamanya berkaitan dengan kendala jaringan ataupun server, proses migrasi data dapat berlangsung dengan baik, agar kegiatan operasional terminal tidak terkendala,” terang Erlon.

 

Pihaknya mengaku puas dengan layanan yang diberikan oleh PT Pelindo Terminal Petikemas di TPK Ambon. Sejak pengoperasian oleh SPTP pada tahun 2022 lalu, komunikasi menjadi lebih mudah. Kendala-kendala yang dihadapi oleh pengguna jasa segera ditindaklanjuti dan memperoleh solusi. 

Dari sisi operasional, Erlon menyebut target yang ditetapkan berhasil dipenuhi oleh TPK Ambon. Waktu tambat kapal (port stay) misalnya, pada tahun 2022 lalu target rata-rata sebanyak 34 jam dapat dicapai dalam waktu 25.45 jam. Dari sisi produktivitas target yang ditetapkan di tahun 2022 sebanyak 14 boks per jam dapat dicapai sebanyak 23.7 boks per jam.

 

“Target rata-rata di tahun 2023 ini untuk produktivitas sebanyak 18 boks per jam, saat ini dapat terpenuhi sebanyak 20.06 boks per jam. Hal ini dikarenakan kami juga masih menggunakan derek kapal (ship crane) untuk bongkar muat. Jika sepenuhnya dilakukan dengan derek dermaga (quay container crane) produktivitas rata-rata berkisar 30-40 boks per jam. Pernah kami mencapai produktivitas 50 boks per jam,” terangnya.

 

(Redaksi ISL News/email:islnewstv@gmail.com).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • TOS di TPK Ambon diharapkan dapat mendukung operasional terminal Petikemas di Pelabuhan Ambon

Terkini

Topik Populer