
JAKARTA TANJUNG PRIOK (ISL News) - Bertempat di lapangan Terminal Internasional PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC Terminal Kendaraan / IPCC), Manajemen IPCC menerima kunjungan dari Komunitas Panen Saham dan melakukan wawancara khusus dengan Direksi IPCC yang diwakili oleh Sugeng Mulyadi, Direktur Utama.
Wawancara dengan komunitas ini dilakukan secara hybrid dimana sebagian anggota dari
komunitas ini dapat mengikuti wawancara ini secara online dan juga secara offline.
Yang membuatnya berbeda ialah wawancara ini dilakukan secara live dari lapangan Terminal IPCC
sehingga para anggota komunitas maupun masyarakat umum yang mengikuti wawancara
ini melalui live youtube dapat
melihat secara langsung berbagai aktivitas yang ada di Terminal IPCC.
Selain
mengenalkan bisnis IPCC yang bergerak di bidang bongkar muat kendaraan di
pelabuhan, Sugeng Mulyadi juga menjelaskan posisi IPCC di ekosistem kendaraan
di industri otomotif dan juga mengapresiasi upaya Pemerintah yang sangat
mendukung sektor otomotif yang diuntungkan dengan makin banyaknya brand/merek
yang ada di Indonesia dan pembangunan pabrik produksi kendaraan.
“Dalam industri otomotif ini, Alhamdulillah,
kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah yang telah mendorong Indonesia
sebagai basis produksi kendaraan yang bisa disalurkan ke market Indonesia dan
juga market ekspor. Selain dukungan dari Pemerintah, kami upayakan support dari
bidang logistik yang kita upayakan lebih kompetitif sehingga dapat meningkatkan
ekspor kendaraan ke depannya.”
Pasca pandemic
Covid-19 mulai mereda, kinerja IPCC secara berangsur mulai recovery dan dapat kembali meningkat
seiring pengurangan pembatasan pengiriman kendaraan ekspor dari Indonesia,
peningkatan permintaan akan kendaraan, dan mulai pulihnya kegiatan di
masyarakat dan di industry. Ke depan, tentunya memberikan imbas yang positif
bagi perkembangan kinerja IPCC. Namun demikian, Sugeng juga menjelaskan
sejumlah faktor bisa saja menjadi sentimen negatif meskipun dari sisi industri
otomotif masih bisa bertumbuh, diantaranya kondisi geopolitik di sejumlah Kawasan
seperti perang Rusia dan Ukraina, ketegangan Tiongkok dan Taiwan, dan lainnya.
Selain dari sisi peningkatan CBU / passenger cars, peningkatan juga
terjadi pada segmen Alat Berat. Sugeng kembali menyampaikan, bahwa dengan
meningkatnya kebutuhan akan barang-barang tambang yang tidak hanya batubara
namun, juga ada nikel sebagai bahan dasar pembuatan baterai kendaraan listrik
dan juga komoditas lain turut berimbas positif pada permintaan alat-alat berat.
Bahkan Sugeng memberikan contoh akan dibangunnya ekosistem kendaraan listrik.
“Dari hasil Nickel Conference yang saya
ikuti, komoditas nikel itu akan dibuat ekosistemnya untuk baterai dan kendaraan
listriknya di seluruh lini. Di Indonesia telah mulai dirintis untuk community
system yang berkelanjutan untuk meningkatkan produksi baterai mobil listrik.
Lalu, pada saat proses penambangannya telah dilakukan secara kontinyu maka
permintaan akan alat-alat berat juga akan meningkat kebutuhannya. Bahkan
dimungkinkan untuk pengiriman antar pulau. Dengan meningkatnya lalu lintas
pengiriman tersebut, IPCC tentunya akan diuntungkan dari aktivitas bongkar muat
tersebut”.
Terkait dengan
pengiriman antar pulau, Sugeng melihat bahwa di Indonesia terdapat hub besar
nasional, yaitu Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Surabaya, Pelabuhan Tanjung Priok
Jakarta, Pelabuhan Makasar, dan Pelabuhan di Balikpapan dekat area dibangunnya
Ibu Kota baru yang memiliki peran penting sebagai jalur distribusi kendaraan di
Indonesia. Di sisi lain, dari sejumlah Pelabuhan tersebut, IPCC telah mengoperasikan
di wilayah Jakarta, Pontianak, Belawan, Makasar, dan sedang dijajaki untuk
Kerjasama operasi di Balikpapan. Dengan potensi yang dimiliki ini maka IPCC
mendapatkan benefit dari sejumlah Pelabuhan tersebut.
“Jika dicontohkan, di Tanjung Priok IPCC
mengelola terminal kendaraan lalu kendaraan tersebut akan dikirim ke Makasar
maka IPCC akan mendapatkan dobel pendapatan, dari Jakarta dan Makasar yang
tentunya ini dapat menambah pendapatan perseroan. Bahkan jika saat ini kita
berasumsi IKN telah dibangun maka selain IPCC ikut mensukseskan pembangunan
tersebut juga mendapat tambahan benefit dari meningkatnya kebutuhan akan
kendaraan, baik passenger cars maupun alat-alat berat.”
Terkait dengan
adanya Pelabuhan Patimban, IPCC tidak melihat bahwa Pelabuhan tersebut sebagai
pesaing namun, dapat dilakukan sinergi komplementer dengan berkolaborasi untuk
penanganan bongkar muat kendaraan sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dari
masing-masing Pelabuhan maupun nilai tambah bagi para pelanggan.
Dari sisi
keuangan, Sugeng menegaskan bahwa performa keuangan IPCC sangat solid dengan
kas yang sangat mencukupi. Bahkan setelah dikurangi dengan pembayaran dividen
untuk tahun buku 2022 dan sewa lahan pun masih cukup untuk melakukan
operasional, perbaikan di sejumlah area, hingga ekspansi jika dibutuhkan.
Selain itu, dari sisi solvabilitas juga sangat baik dimana IPCC tidak memiliki
utang jangka pendek maupun Panjang yang sifatnya peminjaman.
“Di akhir tahun 2022, kas IPCC kurang lebih
ada sekitar Rp1,02 triliun yang di tahun ini telah dibayarkan sewa lahan kepada
induk usaha (Pelindo) sebagai pemilik lahan sekitar Rp439 miliaran. Lalu, untuk
alokasi capex sekitar Rp30 miliaran hingga 35 miliaran; pembayaran dividen
tahun buku 2022 sekitar Rp90 miliaran; dan biaya operasional lainnya sehingga
sisa kas masih ada sekitar Rp660an miliar. Di sisi lain, utang Perseroan juga
sangat sehat dimana utang yang dimiliki ialah utang usaha karena pekerjaan
operasional. Jadi, bukan karena IPCC meminjam dana maupun menerbitkan surat
utang. Utang tersebut juga muncul dari penerapan PSAK 73 dimana muncul Utang
Sewa Guna Usaha atas kegiatan sewa aset.”
Sebagai closing statement, Sugeng mengucapkan
banyak terima kasih dan apreasiasinya kepada para member Panen Saham dan juga
masyarakat investor pada umumnya yang telah berinvestasi pada saham IPCC. Dari
sisi manajemen, berkomitmen untuk selalu meningkatkan kinerja dengan
memperhatikan prinsip governance,
risk, and compliance serta penerapan ESG yang lebih baik ke depannya
serta komitmen untuk dapat memberikan kontribusi dividen dan kinerja perseroan
yang lebih baik ke depannya.
(Redaksi ISL News/Corcom IKT
Tbk/email:islnewstv@gmail.com).