
SURABAYA (ISL News) - Subholding PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) meraih 16 penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tahun 2023 dari Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziah. Penghargaan tersebut terdiri dari 4 kategori meliputi kecelakaan nihil, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), pencegahan dan penanggulangan Covid-19, serta pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS.
Corporate Secretary PT
Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra mengatakan penghargaan ditujukan kepada
setiap terminal yang dikelola perusahaan dan telah memenuhi kriteria yang
ditetapkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI. Penghargaan tersebut adalah
wujud dari komitmen perusahaan dalam penerapan K3 di lingkungan kerja.
"Penghargaan ini
menjadi motivasi bagi kami untuk menjadikan K3 sebagai bagian dari budaya yang
melekat dalam setiap aktivitas operasional perusahaan,” kata Widyaswendra,
Jumat (23/06).
Lebih lanjut, Widyaswendra
menyebut terdapat 5 terminal atau unit kerja yang menerima penghargaan kategori
kecelakaan nihil yakni Terminal Peti Kemas (TPK) Bitung, TPK New Makassar, TPK
Banjarmasin, TPK Semarang, dan TPK Belawan.
Untuk penghargaan SMK3
terdapat 8 terminal atau unit kerja, yakni Kantor Pusat PT Pelindo Terminal
Petikemas, TPK Nilam, TPK Semarang, TPK Belawan. Selanjutnya adalah TPK Bitung,
TPK New Makassar, TPK Ambon, dan TPK Banjarmasin.
Sementara untuk
penghargaan kategori pencegahan dan penanggulangan Covid-19 diraih oleh TPK New
Makassar dan TPK Banjarmasin. Kategori terakhir yakni pencegahan dan penanggulangan
HIV-AIDS diterima oleh TPK Belawan.
“Kami akan terus berusaha
agar ke depan lebih banyak lagi terminal atau unit kerja di lingkungan PT
Pelindo Terminal Petikemas yang menerima penghargaan K3 ini. Sebagaimana kita
ketahui tantangan dalam hal K3 ini semakin hari semakin berkembang seiring
dengan kemajuan industri,” lanjutnya.
Dilansir dari laman kemnaker.go.id, Menteri
Ketenagakerjaan RI Ida Fauziah mengatakan bahwa tantangan ketenagakerjaan terus
berkembang seiring dengan perkembangan dinamika dunia usaha dan industri. Oleh
karena itu, K3 harus semakin menjadi perhatian dan prioritas bagi dunia kerja
di Indonesia.
"Kegiatan ini adalah
bagian dari upaya Pemerintah khususnya Kementerian Ketenagakerjaan dalam
mengampanyekan K3, dengan memberikan apresiasi berupa Pemberian Penghargaan K3
kepada pihak-pihak yang telah berhasil menerapkan K3, baik kepada maupun
Gubernur selaku Pembina K3," kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah.
Ida Fauziyah mengatakan,
Penghargaan K3 diberikan kepada perusahaan yang telah berhasil mencapai
Kecelakaan Nihil, penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3), Pencegahan dan
Penanggulangan HIV-AIDS di Tempat Kerja, dan Pencegahan dan Penanggulangan
Covid-19 di Tempat Kerja. Selain itu, penghargaan ini juga diserahkan kepada
Gubernur selaku Pembina K3 di daerah.
"Upaya tersebut sudah
beberapa tahun memperlihatkan hasil, di mana jumlah perusahaan yang mempertahankan
nihil kecelakaan setiap tahun mengalami peningkatan," kata Ida Fauziyah.
Ida Fauziyah mengatakan,
perusahaan yang memperoleh nihil kecelakaan kerja mengalami kenaikan sebesar
3,8%. Di mana pada tahun 2022 terdapat 1.742 perusahaan yang berhasil meraih
penghargaan kecelakaan nihil, dan pada tahun 2023 sebanyak 1.812 perusahaan.
Sedangkan perusahaan yang menerapkan SMK3 mengalami penurunan 14%, di mana pada
tahun 2022 terdapat 2.004 perusahaan yang menerapkan SMK3, turun menjadi 1749
perusahaan di tahun 2023.
Untuk kategori Program
pencegahan dan penanggulangan HIV - AIDS (P2HIV - AIDS) mengalami kenaikan
sebesar 31%, di mana pada tahun 2022 terdapat 343 perusahaan, naik menjadi 498
perusahaan di tahun 2023. Sedangkan perusahaan yang meraih P2 COVID-19 naik
11%, di mana pada tahun pada 2022 terdapat 916 perusahaan, naik menjadi 1.014
perusahaan di tahun 2023.
Kami berharap agar dengan
pencapaian penghargaan K3 ini dapat memotivasi pimpinan perusahaan lain
mempertahankan kinerja K3, karena K3 merupakan investasi dan untuk menjaga
keberlangsungan usaha, serta mencapai produktivitas perusahaan," katanya.