
JAKARTA TANJUNG PRIOK (ISL News) - Hasil asesmen Good Corporate Governance (GCG) PT Pelabuhan Indonesia (Persero) tahun 2022 meraih skor 90,472 dengan predikat Sangat Baik. Pencapaian ini merupakan hasil penilaian GCG pertama Pelindo Pasca Merger dan dilakukan oleh BPKP RI selaku assessor.
Kabar baik ini disampaikan Aryanto Wibowo,
Direktur Pengawasan Bidang Usaha Konektivitas, Pariwisata, Kawasan Industri dan
Perumahan BPKP dalam acara Exit Meeting GCG. Kegiatan ini juga
dihadiri oleh Desty Arlaini, Asisten Deputi Bidang Jasa Logistik KBUMN, Dewan
Komisaris, Direksi, Anggota Komite Dewan Komisaris dan Jajaran
Manajemen Pelindo.
Aryanto menjelaskan penilaian penerapan
GCG ini mengacu pada Surat Edaran Sekretaris Menteri BUMN SK-16-S.MBU yang
memiliki indikator dan parameter yang sangat detil. Untuk raihan hasil evaluasi
pertama kali pasca merger dan langsung mendapatkan skor lebih dari 90,
merupakan hal yang luar biasa.
“Kami mengingatkan kembali, bahwa kita tidak hanya mengejar skor,
tetapi lebih pada bagaimana GCG benar-benar menjadi landasan dalam melakukan
seluruh kegiatan dan aksi korporasi perusahaan, sehingga skor yang sangat baik
ini mencerminkan kondisi GCG yang ada di Pelindo,” tambah Aryanto.
Desty menambahkan bahwa penggabungan 4
BUMN bukan hal yang mudah. Pelindo pasca merger memiliki tantangan yang sangat
besar, yaitu bagaimana mengimplementasikan pelaksanaan fungsi-fungsi dan budaya
perusahaan.
“Hipotesa saya, penggabungan ini tidak akan lancar, kalau kondisi
Pelindo baik sebelum dan setelah merger, tidak memiliki dasar pengelolaan
perusahaan yang kuat, profesional, efektif dan efisien. Dimana semua aspek itu
tercermin dalam penerapan GCG,” kata Desty.
Pelaksanaan asesmen tahun ini merupakan
untuk memotret penerapan GCG perusahaan periode 1 Januari s.d 31 Desember tahun
2022. Beberapa penerapan GCG yang sudah dilakukan perusahaan di antaranya
pengesahan pedoman perangkat GCG, optimalisasi implementasi dan sosialisasi
GCG, survei pemahaman GCG dan penandatanganan pakta integritas, pengendalian
gratifikasi, pengelolaan whistle blowing system (WBS), laporan
LKHPN, penguatan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) dan penguatan pelayanan
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID).
"Ini adalah tahun pertama pasca merger kami melakukan audit. Masih
banyak area of improvement yang menjadi catatan bagi kami.
Dengan skor 90 lebih yang masuk dalam kategori Sangat Baik, tentunya menjadi
cambuk bagi kami, untuk memastikan bahwa setiap kegiatan dan proses yang
dilakukan di Pelindo dapat mencerminkan angka tersebut. Semua pencapaian ini
tentunya tidak lepas dari dukungan dari Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan
rekan-rekan dari Pelindo Group,” tutup Arif Suhartono, Direktur Utama
Pelindo.
(Redaksi ISL News/Corsec Pelindo Pusat/email:islnewstv@gmail.com).