
BANDUNG - Sebagai bentuk kepedulian penanganan sampah terutama di Kota Bandung, Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Widyatama (Prodi TI UTama) Bandung mengembangkan aplikasi digital Sistem Logistik Pengelolaan Sampah Anorganik yang bernama “Teman Ubah”.
Aplikasi itu
digunakan untuk melengkapi sistem pengelolaan sampah di Kecamatan Coblong Kota
Bandung yang bekerja sama dengan Bank Sampah. Pengambilan sampah dari yang
konvensional menjadi digital sehingga masyarakat tidak perlu mendatangi Bank
Sampah untuk menjual sampahnya.
Tanpa aplikasi itu,
pengumpulan sulit dikoordinasikan dan pencatatan sampah dilakukan secara
manual. Penyerahan sampah dilakukan sendiri-sendiri oleh masyarakat.
Hal itu disampaikan
Vira Luthfiati Az-Zahra, mahasiswa dan penyuluh pada kegiatan Pengabdian kepada
Masyarakat (PKM) di Kampus Universitas Widyatama pada hari Jumat, 20 Januari
2023, yang didanai oleh Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan
Modal Intelektual Universitas Widyatama.
Kegiatan bertajuk
"Penyuluhan Pengelolaan Sampah Anorganik Berbasis Digital" itu
diselenggarakan oleh Cluster Supply Chain Program Studi Teknik Industri dan
diikuti 30 pelaku UMKM bidang usaha makanan di Kecamatan Coblong itu.
Pada kegiatan itu,
Dosen Prodi TI UTama Muchammad Fauzi menjelaskan Universitas Widyatama telah
bermitra dengan Bank Sampah Bersinar (BSB) dalam mengembangkan dan
mengimplementasikan konsep pengelolaan sampah.
Sistem logistik
pengelolaan sampah perlu dikembangkan di berbagai wilayah sebagai upaya
mengurangi dampak buruk sampah bagi lingkungan dan masyarakat. Bahkan, sistem
logistik pengelolaan sampah anorganik dapat dikembangkan untuk menghasilkan
“cuan”.
Fauzi mengatakan
selain mengembangkan aplikasi digital pengelolaan sampah anorganik, mahasiswa
Universitas Widyatama juga berhasil membuat produk pengganti styrofoam untuk
kemasan yang berbahan dasar pelepah pinang.
Para peserta
mengapresiasi kegiatan penyuluhan itu. Mereka berharap sosialisasi dan
pemanfaatan sistem pengelolaan sampah anorganik berbasis digital itu dapat
diimplementasikan bekerja sama dengan UMKM sehingga menghasilkan lingkungan
bersih dan hijau, serta menghasilkan tambahan pendapatan dari sampah.
(Redaksi ISL
News/Humas SCI/email:islnewstv@gmail.com).