KUPANG (ISL News, 31/1/2023) – Memulai tahun anggaran 2023, pelaksanaan Penyelenggaraan Tol Laut Ternak diawali dengan pelepasan pelayaran perdana kapal angkutan khusus ternak yang melayani trayek RT-2 KM.
Camara Nusantara 2. Rute
ini memiliki pelabuhan pangkalan di Kupang dengan rute pelayanan Kupang – Wini
- Atapupu - Tanjung Priok/ Banjarmasin/ Samarinda - Kupang.
Pelaksanaan pelepasan
perdana penyelenggaraan Tol Laut Ternak ini dihadiri langsung oleh Direktur
Jenderal Perhubungan Laut yang diwakili oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan
Laut Capt. Hendri Ginting dan dihadiri oleh Kementerian Pertanian, dan
stakeholder terkait lainnya.
“Pada kesempatan ini saya
mengajak semua pihak untuk berkolaborasi guna mengoptimalkan layanan
Penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik angkutan khusus ternak, idak hanya
di waktu menjelang Idul Adha saja namun d isepanjang tahun 2023,” ujar Capt.
Hendri Ginting.
Dalam kesempatan tersebut,
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menyampaikan apresiasi dan terima kasih
atas program kapal ternak yang kehadirannya telah memberikan manfaat dan
perubahan terhadap pengusaha ternak sapi yang ada di NTT.
Capt. Hendri juga mengajak
seluruh pihak memanfaatkan kapal khusus ternak untuk mengangkut muatan balik
dari pelabuhan bongkar, karena kapal khusus ternak ini juga memiliki ruang muat
dengan kapasitas 150 ton.
"Pihak pemda berharap
agar armada kapal ternak di tambah lagi, begitu juga PT. Pelindo cabang Kupang
telah berkomitmen untuk selalu mendukung program-program Kementerian
Perhubungan," ujarnya.
KM. Camara Nusantara 2
yang dioperasikan oleh PT. Pelayaran Wirayuda Maritim direncanakan berlayar
dari pelabuhan pangkal Kupang pada hari ini dengan mengangkut 550 ekor sapi
milik 12 pelaku usaha dengan tujuan pelabuhan bongkar Samarinda.
"550 ekor adalah
muatan maksimum muatan ternak, tidak boleh lebih atau overload. Dan saya
menghimbau ABK untuk selalu mengutamakan
keselamatan dan memperhatikan situasi dan kondisi cuaca di laut," ujarnya.
Capt. Hendri berharap
pelepasan perdana kapal khusus ternak KM. Camara Nusantara 2 ini dapat diterima
dengan baik oleh masyarakat, dan dapat dirasakan manfaatnya bagi yang
membutuhkan utamanya pada masyarakat di wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dia menegaskan bahwa
transportasi laut memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam
menunjang pembangunan nasional, khususnya untuk wilayah Timur Indonesia yang
sangat membutuhkan transportasi laut penumpang, barang dan ternak. Terkait
dengan hal ini, maka Pemerintah terus berupaya melakukan pembangunan sarana dan
prasarana transportasi laut agar tercipta transportasi laut yang tertib,
teratur, aman dan lancar dengan biaya yang terjangkau guna memenuhi kebutuhan
masyarakat akan kemudahan transportasi laut untuk distribusi penumpang, barang
dan ternak.
“Sehingga diharapkan
layanan angkutan khusus ternak ini dapat lebih optimal dan dapat dirasakan
manfaatnya bagi masyarakat,” ujarnya.
Pengoperasian kapal khusus
ternak bertujuan untuk menjamin kelangsungan pendistribusian ternak melalui
angkutan laut dengan jadwal tetap dan teratur. Kapal Khusus Ternak dibangun
dengan bentuk dan desain khusus untuk sarana pengangkutan Ternak dengan
memperhatikan kaidah kesejahteraan hewan (animal welfare) dan dilengkapi dengan
tenaga medis (dokter dan mantri hewan) sehingga kondisi kesehatan dan
kesejahteraan ternak selama pelayaran dapat terjaga.
Adapun Kapal Ternak di
Kupang ini melayani 9 pelabuhan muat dan
5 pelabuhan bongkar. Penambahan layanan kapal khusus ternak ini beriringan
dengan meningkatnya pemintaan dari daerah agar kapal khusus ternak dapat
menyinggahi daerahnya, yang mana hal ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah
untuk dapat memperluas layanan angkutan khusus ternak agar distribusi ternak
dapat tersebar merata ke seluruh daerah.
Dalam kesempatan yang sama,
Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Hubungan Antar-Lembaga, Buyung Lalana
mengatakan bahwa Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut pada tahun ini menyelenggarakan sebanyak 6 trayek kapal khusus
ternak pada 2 pelabuhan pangkal, yaitu Pelabuhan Kupang Provinsi Nusa Tenggara
Timur dan Pelabuhan Kwandang Provinsi Gorontalo.
"Program
pengoperasian kapal khusus angkutan ternak yang telah disediakan, merupakan
salah satu implementasi dari program Tol Laut dalam mendukung pemenuhan ternak
dari daerah sentra produksi ternak ke wilayah konsumen," ujarnya.
Saat ini Kementerian Perhubungan
memiliki 6 unit kapal khusus ternak yang dibangun dengan bentuk dan desain
khusus untuk sarana pengangkutan Ternak dengan memperhatikan kaidah
kesejahteraan hewan (animal welfare) dan dilengkapi dengan tenaga medis (dokter
dan mantri hewan) sehingga kondisi kesehatan dan kesejahteraan ternak selama
pelayaran dapat terjaga.
Maino Dwi Hartono,
Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan, Badan Pangan Nasional menegaskan
akan selalu berkolaborasi dengan Kementerian Perhubungan dalam penyelenggaraan
kapal ternak.
"Kami juga akan
kolaborasi dan mengawasi kebutuhan pangan di kupang untuk memenuhi kebutuhan
pasokan di daerah distribusi," tutupnya.
(Redaksi
ISL News/Humas HUBLA/email:islnewstv@gmail.com).