
SURABAYA (ISL News) – Pada Rabu (21/12/2022), adanya pembatasan kegiatan operasional angkutan barang di ruas-ruas jalan tol oleh pemerintah menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), diprediksi akan berimbas pada terjadinya lonjakan penumpukan petikemas di pelabuhan.
Sebagai upaya mengantisipasi lonjakan di
penumpukan petikemas, Terminal Petikemas Surabaya (TPS) telah melakukan
koordinasi baik internal maupun eksternal serta menetapkan alternatif strategi solusi.
Termasuk dalam strategi solusi adalah
memastikan performa alat dengan menjadwalkan maintenance rutin untuk alat
bongkar muat di TPS, baik Container Crane (CC), Rubber Tyred
Gantry (RTG), head truck maupun alat
bongkar muat lainnya, mengatur slot lapangan penumpukan, dengan menyiapkan
blok-blok penumpukan sementara petikemas-petikemas khususnya untuk petikemas
impor yang diperkirakan akan terjadi penumpukan dengan diberlakukannya
pembatasan operasional angkutan barang.
Plt. Direktur Utama, Bambang Hasbullah menyampaikan bahwa menjelang Nataru diprediksi komoditi yang diangkut menggunakan reefer container akan meningkat sebesar 3% persen dibanding periode tahun sebelumnya. “Mengantisipasi peningkatan jumlah kebutuhan reefer plug di TPS, kami telah menyediakan sebanyak 1.448 unit reefer plug, sehingga kami pastikan aman,”ungkap Bambang.
Selain itu dari segi fasilitas, TPS juga telah melakukan pengerjaan peninggian dan perbaikan paving yang bergelombang di beberapa blok lapangan penumpukan. Review terhadap sistem
Terminal Operating System (TOS) juga
dilakuan oleh tim operasional, planning dan IT TPS, sebagai upaya preventif
atas risiko terjadinya kendala pada sistem. Tidak berhenti pada upaya
memastikan kehandalan fasilitas dan peralatan, TPS juga mengatur ketersedian
Sumber Daya Manusia (SDM) dengan menetapkan pola cuti secara bergilir, sehingga
menjelang Nataru layanan di TPS tetap optimal. Sebagai pelaksanaan komitmen penerapan
value AKHLAK, seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini TPS juga menerbitkan Surat
Edaran bagi seluruh insan TPS untuk tidak menerima gratifikasi serta
mengingatkan kembali tentang larangan melakukan pungli atas layanan yang
diberikan.
Sampai dengan bulan November 2022, catatan
arus petikemas yang ditangani oleh TPS adalah 1.245.283 TEUs, dengan rincian
kontribusi arus petikemas internasional sebanyak 1.177.616 TEUs dan kontribusi
arus petikemas domestik tercatat sebanyak 67.667 TEUs.
Diprediksi catatan arus petikemas akan kurang menggembirakan sampai dengan akhir tahun 2022 dibanding tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan kondisi eksternal yang mempengaruhi : kebijakan lockdown yang masih berlaku di China, dan masih berlangsungnya perang Rusia – Ukraina serta krisis ekonomi secara global.
Dengan segala tantangan yang ada, berkat
dukungan semua pihak,sampai dengan bulan November 2022 TPS mencatat kinerja
bongkar muat positif, yakni pada angka 53,39 box/ship/hour, jauh di atas
kinerja bongkar muat 48 box/ship/hour yang ditetapkan oleh Kementrian
Perhubungan melalui Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak di Surabaya.
“Selama Nataru, TPS juga tetap melayani 24
jam 7 hari seperti tahun-tahun sebelumnya, kami tidak ada libur, kami pastikan
logistik tetap berjalan lancar”, tutup Bambang.
(Redaksi ISL News/Corsec PT TPS/email:islnewstv@gmail.com).