JAKARTA TANJUNG PRIOK (ISL News) – Keberadaan INSA Jaya sebagai wadah Perusahaan Pelayaran di lingkup Pelabuhan Tanjung Priok sejak awal memang menjadi barometer kerja bagi wadah perusahaan pelayaran lainnya di seluruh Indonesia.
Karenanya,
keberadaan INSA Jaya harus memiliki sosok pemimpin yang setidaknya menguasai
persoalan-persoalan di lingkup perusahaan pelayaran dan kepelabuhanan, baik di
tataran kebijakan maupun teknis.
Selain itu, pada
hal tertentu, pemimpin atau Ketua INSA Jaya juga harus bisa mencarikan solusi
terbaik atau win win solution antara perusahaan pelayaran selaku pengguna jasa
dengan para mitra di Pelabuhgan Tanjung Priok.
Dengan kata
lain sosok pemimpin INSA Jaya harus bisa membangun komunikasi yang baik dan
koordinasi kepada instansi terkait QICPPP yakni Karantina, Imigrasi, Customs,
Port Corporation Pelindo, Port Authority (OP), Port Harbor Master (KSU) dan instansi
Pemerintahan TNI AL KOLINLAMIL (ada Aspotmar), Polri Airud Polda dan Polri
Airud Mabes, di lingkungan Tg Priok – Jakut.
“Yang jelas
upaya kedalam (internal) adalah konsolidasi semua anggota dan berkolaborasi,
sinergy dengan stakeholder kepelabuhanan dan lebih luasnya terkait kemaritiman
untuk ikut berpartisipasi mendukung pemulihan perekonomian dengan pelayanan yang
efektif efisien, dengan mengedepankan program digitalisasi untuk transparan dan
terukur,” Ungkap Capt.Supriyanto.
Dengan
Penguatan internal organisasi dan keanggotaan yang solid, kata Capt Supriyanto,
maka dengan sendirinya INSA Jaya akan lebih baik lagi kedepan. (lebih disegani
oleh para mitra di luar sana-red).
“Semua
berkolaborasi, bersinergi dengan cepat sehingga semua program dan aspirasi dari
segenap Anggota INSA Jaya dapat direalisasikan sesuai dengan harapan,”tambah
Capt Supriyanto.
(Redaksi ISL
News/email:islnewstv@gmail.com).