
JAKARTA(ISL News) - Unsur Kapal Perang Satuan Lintas Laut Militer 2 kembali mengikuti latihan mingguan di Minggu kedua Februari 2022. Latihan yang merupakan program Staf Operasi Satlinlamil 2 ini menggelar materi Mine Filed Transit (MFT), Jumat kemarin (4/2/2022)
Latihan tersebut melibatkan lima kapal perang yaitu KRI Teluk Bintuni-520, KRI Teluk Youtefa-522, KRI Banjarmasin-592, KRI Teluk Parigi-539 dan KRI Teluk Lampung-540.
Dalam latihan itu disimulasikan kelima KRI unsur Satlinlamil 2
berhasil lolos dari ancaman ranjau laut yang disebar oleh pasukan musuh di
Perairan Laut Jawa.
Lima
kapal perang yang tergabung dalam formasi tempur tersebut berhasil keluar dari
pelabuhan dengan selamat dan langsung melancarkan operasi di perairan terbuka
setelah melakukan Mine Field Transit (MFT).
Mine Field Transit merupakan suatu prosedur melewati
medan ranjau atau proses penuntunan melewati alur terobos pada medan ranjau
yang telah ditebar oleh pihak musuh untuk menghambat gerak laju kapal perang
menuju daerah operasi dan menggagalkan keseluruhan suatu operasi.
Latihan diawali dengan communication check oleh Komandan KRI
Teluk Bintuni-520 sebagai Officer Conducting Serial (OCS) yang akan
mengendalikan keseluruhan rangkaian latihan termasuk jaring komunikasi radio.
Kemudian dilanjutkan dengan simulasi KRI lepas dari dermaga,
berturut-turut KRI Teluk Bintuni-520, KRI Teluk Youtefa-522, KRI
Banjarmasin-592, KRI Teluk Parigi-539 dan KRI Teluk Lampung-540. Setelah keluar
dari pelabuhan, seluruh unsur-unsur langsung melaksanakan peran melewati medan
ranjau.
Disimulasikan, saat melewati medan ranjau kelima KRI tersebut
dipandu oleh KRI dengan spesifikasi Buru Ranjau (BR) yang berada di garis depan
formasi tempur.” jelas Komandan Satlinlamil 2 Kolonel Laut (P) Muhammad
Nizarudin yang meninjau langsung latihan mingguan tersebut.
Latihan ini bertujuan melatih kesiapsiagaan prajurit unsur KRI
Satlinlamil 2 dalam melaksanakan peran melewati medan ranjau. Dimana
keberhasilan melewati medan ranjau merupakan salah satu langkah awal yang
menentukan kelanjutan suatu operasi.
Diharapkan dengan latihan ini, setiap prajurit mampu
meningkatkan pengetahuan, pemahaman serta keterampilannya dalam menjalin
koordinasi maupun kerjasama antar unsur dengan baik sehingga keberhasilan tugas
operasi yang dilaksanakan dapat tercapai.
(Red. ISL News/email: islnewstv@gmail.com).