
JAKARTA UTARA CILINCING (ISL News) – Aksi Lanjutan, setelah Merger Pelindo 1-4 adalah pengalihan saham atau Inbreng dari PT Pelindo sebagai pemilik 71,28 % saham PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) berkode di bursa saham IPCC, kepada subholding PT Pelindo Multi Terminal (PMT), pada 3 Januari 2022, karenanya IPCC bakal segera tancap gas melakukan berbagai langkah.
Selain itu, IPCC juga
telah melakukan Keterbukaan Informasi melalui Sistem Pelaporan Elektronik (SPE)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Bursa Efek Indonesia (IDX). Pasca
terlaksananya inbreng saham tersebut tentunya koordinasi operasional menjadi
lebih fokus dan terarah.
Rio TN Lasse, Direktur
Utama IPCC, menyampaikan apresiasi dan harapannya pasca terjadinya inbreng
saham tersebut dimana akan membantu dan memperkuat posisi IPCC dalam melakukan
ekspansi di sejumlah Pelabuhan, khususnya Pelabuhan yang sebelumnya dimiliki
oleh Pelindo 1 hingga 4 hingga koordinasi dengan Pelindo sebagai Holding
melalui Subholding PT Pelindo Multi Terminal,
“Kami Manajemen IPCC,
tentunya menyambut baik dan mendukung terintegrasinya antar Pelindo yang kini
menjadi keluarga besar di bawah Pelindo sebagai Holding. Adanya pengklasteran
tersebut juga dapat membantu kami memperkuat posisi IPCC untuk dapat bekerja
sama dengan sejumlah pelabuhan yang menjadi incaran kami. Pasca inbreng saham
tuntas, support dari Subholding akan membantu kami dalam merealisasikan
sejumlah ekspansi dan kerjasama tersebut,” kata Rio dalam rilisnya Senin
(10/1/2022), di Jakarta.
Selain itu, ujar Rio,
adanya integrasi Pelindo juga dapat meningkatkan konektivitas dan standarisasi
pelayanan pelabuhan guna mendukung penurunan biaya logistik nasional serta
mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi nasional.
Menurut Rio, dampak dari
adanya merjer tersebut memberikan kemudahan akses dalam mendekati maupun
penjajakan kerjasama bisnis dengan sejumlah cabang Pelindo.
Hal ini karena, semua
cabang dan anak perusahaan telah berada dalam satu komando di bawah arahan
Pelabuhan Indonesia / Pelindo (Persero). Dalam arahan Pelindo bahwa untuk
menciptakan konektivitas antar wilayah maka dimungkinkan adanya kolaborasi di
antara cabang dan anak perusahaan di bawah Pelindo.
Rio juga menyampaikan
bahwa pencapaian tahun 2021 yang kian menunjukan pemulihan dan pasca
terintegrasinya Pelindo memberikan semangat bagi IPCC untuk terus mencapai
target pencapaian terbaiknya pada 2022. Sejumlah strategi penjajakan kerjasama,
khususnya di dalam internal Pelindo Group tengah dilakukan.
Rio menjelaskan, di
bawahnya Pelindo terdapat 4 wilayah Regional yang masing-masing terdapat cabang
Pelabuhan milik Pelindo. Regional 1 terdapat 15 cabang Pelabuhan. Regional 2
terdapat 12 cabang Pelabuhan. Regional 3 paling banyak, terdapat 40 cabang
Pelabuhan. Dan Regional 4 terdapat 28 cabang Pelabuhan. Total ada 95 cabang
Pelabuhan ex masing-masing Pelindo.
IKT Jajaki Kerjasama Terminal Ro-Ro
Dengan melihat banyaknya
cabang tersebut, ungkap Rio, tentu menjadi potensi pasar yang bisa digarap dan
dikerjasamakan dengan IPCC, khususnya untuk Pelabuhan yang menjadi Terminal
RoRo.
“Kami bersama Tim
Operasi dan Teknik, Komersial dan Pengembangan Bisnis, Keuangan dan SDM, dan
supporting unit internal lainnya tentunya melakukan pemetaan cabang-cabang mana
yang bisa dikerjasamakan dan tentunya berkaitan dengan bisnis kami, yaitu Terminal
Kendaraan,” ungkapnya.
Untuk tahun 2022 ini,
Rio merasa optimis kerjasama dengan sejumlah Pelabuhan secara bertahap dapat
segera direalisasikan.
“Jika melihat data
statistik dari BPS, ambil contoh di tahun 2020, penjualan kendaraan di
Indonesia paling banyak di Jakarta dan Jawa, ini sudah pasti. Di luar pulau
Jawa, penjualan paling banyak di Sumatera, lalu Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara,
dan terakhir Papua. Di Sumatera, kita bisa kerjasama dengan Pelabuhan Belawan
untuk operasional Terminal Kendaraannya karena kita melihat penjualan kendaraan
di Sumatera paling banyak di Sumatera Utara dimana Pelabuhan Belawan berada.
Atau misalkan, terbuka peluang kerjasama dengan Pelabuhan Makasar karena kita
melihat penjualan kendaraan di Sulawesi yang paling banyak di daerah Makasar.
Dan seterusnya untuk penjajakan dengan Pelabuhan lainnya yang memiliki potensi
untuk dikerjasamakan,” jelasnya.
Dengan adanya kerjasama
tersebut tentunya dapat memberikan nilai tambah juga bagi kinerja IPCC. Tidak
hanya bagi IPCC, bagi cabang Pelabuhan dan pihak automaker pun juga mendapat
benefitnya.
Sebagai informasi, IPCC
telah menuntaskan perjanjian kerjasama pengoperasian Terminal RoRo di Pelabuhan
Cabang Belawan dan telah mulai beroperasi pada awal Januari 2022 ini.
Selanjutnya, IPCC juga akan melakukan penjajakan dengan Pelabuhan lainnya.
(Red. ISL News/Corsec
IKT Tbk./ email:redaksiislnewstv@gmail.com).