
JAKARTA TANJUNG PRIOK (ISL News) – Pagi hingga siang hari ini Rabu 29 Desember 2021, ada Sosialisai dan Penyuluhan dari PT pelindo (Persero) terkait Perjanjian Kerja Bongkar Muat, dan Hak-Hak TKBM dan Pengelolaan Kedepan Berbasis NLE (Nasional Logistik Ekosistem) di Terminal Penumpang Nusantara Pelabuhan Tanjung Priok.
Acara sosialisasi itu berlangsung dari Jam 09.00 s d
13.00 wib di Terminal Penumpang Nusantara Pelabuhan Tanjung Priok. Secara rinci
acara tersebut : Pukul 09.00-09.30
registrasi, Pukul 09.30-09.35 pembukaan
oleh MC, Pukul 09.35-09.40 menyanyikan Lagu Indonesia Raya, Pukul 09.40-09.45
Pembacaan Doa, Pukul 10.00-10.15 sambutan
sekaligus Pembukaan Acara oleh Ka OP Tanjung Priok, Pukul 10.15 10.20 foto
bersama, Pukul 10.20-11.20 wib paparan Perjanjian Kerja dan pengawasan perlindungan
hak TKBM mendukung efisiensi Biaya Logistik dari Direktorat Bina Sistem
Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan.
Kemudian paparan juga disampaikan pihak Jamsostek bahwa
bagi TKBM syarat dan ketentuan bagi Koperasi sbg pengerah Naker dan PBM selaku
Pemberi kerja dari BPJS Jakarta Kelapa Gading, Pukul 11.20-11.50 wib Diskusi, Pukul 11.50 selesai.
Ka Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Capt Wisnu Handoko dalam sambiutannya mengatakan bahwa Pelabuhan bukan saja di Indonesia melainkan di seluruh dunia terus mengikuti perkembangan dan digitalisasi.
“Maka ketika nasional logistik ekosistem (NLE) atau
semua yang bermain di pelabuhan apakah itu regulator, apakah itu badan usaha
pelabuhan, perusahaan bongkar muat dan termasuk di dalamnya tenaga kerja
bongkar muat, pelayanan tracking, keagenan itu semua namanya ekosistem. Dan Semua itu dituntut harus digitalisasi, kalau tidak
ya akan tertinggal, kita kalah bersaing dengan pelabuhan lain,” ujar Capt Wisnu
Handoko.
Dikatakan bahwa Hari ini kita bakal menyongsong atau mengakhiri
tahun 2021 untuk memasuki tahun 2022 dengan semangat yang baru. “Dengan
pemahaman fisik yang baru, yang namanya fisik itu bukan hanya presiden,
menteri, tetapi kita yang ada di pelabuhan, satuan terkecil yang ada di
pelabuhan itu harus mempunyai misi yang sama, karena kalau tidak, nasional
ekosistem logistik tidak akan berjalan. Apa dampaknya terhadap kita kalau
ditanya setiap TKBM pasti akan menanyakan bagaimana upah, kesejahteraannya, ini
kita ingin satu-persatu TKBM harus jelas, fotonya jelas, orangnya jelas,
rumahnya jelas, jadi kalau tidak mendapatkan kesejahteraan yang tidak
sesuai, kita di depan yang akan
memperjuangkan, bukan yang lain,” kata Capt Wisnu Handoko.
Makanya, kata Capt Wisnu Handoko, tidak benar kalau
pihak-pihak pemerintah yang ada di pelabuhan tidak care (tidak ada perhatian-red).
“Kalau data bapak ada, bapak tidak
terima upah yang tidak sesuai, kita
pasti akan bisa naikan, tapi pastikan
Bapak harus ada di Simon TKBM. Kita
harus pertahankan TKBM yang lama, yang punya pengalaman, kita rawat dan kalau
bapak sakit kita obati. Pelindo beberapa tahun lalu bikin rumah susun di Marunda
ini adalah bukti perhatian pemerintah terhadap nasib TKBM. Nantinya kita bisa tahu TKBM yang
bekerja, yang kerja siapa, saat ini
sifatnya siapa itu kita bisa tunjukkan ke pelayaran asing dan pelayan asing
bisa tahu berapa yang harus dibayar, jelas
jadi biayanya bisa dikontrol, saya nanti
dengan terminal terminal setiap perjanjian yang ditandatangani oleh kedua belah
pihak nanti saya cek, apakah upahnya
sesuai, apakah upah jaminan sosialnya benar dibayarkan, akan saya cek koperasi koperasi dan akan saya
edit nanti. Kita bersama-sama dengan
departemen tenaga kerja kalau ini tidak disalurkan dengan benar maka pasti ada
konsekuensi, jadi itu bukti dari pada transparansi dari NLE,” tegas capt. Wisnu
Handoko.
Pentingnya TKBM, tambah Capt Wisnu Handoko, adalah bahwa
di situ Bapak-bapak TKBM adalah orang
penting, makanya orang penting itu dirawat dimantaince supaya bisa berkembang. “Baik
Bapak Ibu sekalian rekan-rekan kepala regu TKBM Kalibaru maupun dari karya
Sejahtera, dengan ini kita bersama-sama mendengarkan Bagaimana jaminan sosial
tenaga kerja itu harus kita tegakkan Bagaimana kementerian kementerian terkait
untuk mengawasi jalannya perjanjian tersebut maka kita resmi sosialisasi dan
penyuluhan terhadap perjanjian kerja bongkar muat hak-hak dan PKB perjanjian
kerja bersama berbasis secara resmi
dibuka, Terima kasih semoga Allah subhanahu wa ta'ala melindungi kita semua,”
Pungkas Capt. Wisnu Handoko.
Usai Sambutan kerpala OP Tg Priok, dilanujutkan dengan
paparan dari Disnaker ibu Tanti dan
dari Jamsostek oleh Pak Irfan (isi sesuai slide),
serta Pukul 11.25 pemaparan dari Kabid Lala oleh Dedy Hermanto, memaparkan sesuai
isi pada slide.
Diskusi dan Tanya Jawab
Pukul 11.40 WIB Acara dilanjutkan dengan diskusi dan
tanya jawab. Saat diskusi perwakilan TKBM yakni Fernando sangat menggebu gebu
sehingga nada suaranya keras, dan mengajak mogok jika keinginan mereka dalam
perjanjian tidak dikabulkan (selanjutnya Fernando dikeluarkan dari tempat acara
oleh pihak keamanan dan dari Kantor Otoritas Pelabuhan).
Pukul 12.00 wib Kepala Syahbandar menenangkan situasi,
dengan mengkomentari bahwa kami pro TKBM, ingin memajukan kesejahteraan TKBM.
Dan harus santun dalam berdiskusi, tidak seperti sdr Fernando.
Ka OP Tanjung Priok Capt Wisnu juga ikut menenangkan situasi, masalah peraturan tidak akan sekonyong konyong dicabut. “Tidak pernah kami menyampaikan hal hal tersebut, justru kami menginginkan para buruh lebih sejahtera. Mohon penyampaian yang santunlah, kita menghormati serikat pekerja, makanya kami undang. Kita semyanya dalam koridor, tidak keluar dari jalur,” Tageas Capt. Wisnus Handoko.
Hal senada juga dikemukakan GM Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Silo Susanto. Pihaknya memgaku prihatin adanya sikap dari salah seorang Anggota TKBM yang ‘menggebu-gebu dan mengajak mogok’.
“Saya prihatin,
dan saya kurang tahu, di tengah forum diskusi tiba-tiba terjadi, ini forum yang
terhormat, ini suasana hati, apapun itu kita harus bijak. Kami khususnya
Pelindo, kinerja mungkin kami yamg dilapangan tapi kinerjanya di terminal,
dasarnya bagaimana melakukan ini agar lebih baik.) Untuk pass masuk akan
diusahakan koperasi pakai kartu prabayar atau elektronik. Akan tetapi banknya
harus bank negara, agar chipnya terkoneksi.
Nanti kedepannya kami juga harus saring seperti TKBM ada Simon dan truk
ada STID,” Ujar GM Silo Santoso.
Menurut GM Silo Santoso, kalau mogok TKBM maka efeknya
macet kemana-mana. “Maka kami sampaikan kembali bahwa bagaimana masuk dan
keluar mereka sudah punya order. Kita penataannya bersama-sama dan tentu perlu waktu untuk penyesuaiannya.
“Prinsip, bagaimana kedepannya kita tata semua. Meski
kita tidak menafikan, dimana biasanya Niat yang baik belum tentu diterima
dengan baik, seperti kartu pas masuk pelabuhan kita berikan gratis dari bank, dan
semuanya kedepan kita tata dan tentu banyak manfaat dan sisi keuntungannya bagi
kiita semua,” imbuh GM Silo Santoso.
Selengkapnya sejumpah pejabat terkait yang hadir dalam
acara sosialisasi dan penandatanganan perjanjian thd Buruh TKBM Tanjung Priok itu, antara lain
:
1) Kepala
Otoritas Pelabhhan Tanjung Priok (Capt Wisnu Handojo)
2) Kepala Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok (Capt
Andi).
3) Kepala Polres Pelabuhan Tanjung Priok, diwakili
Kasat Intel (AKP Yoshua Surya Admaj)
4) Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Energi
Kota Administrasi Jakarta Utara (Ibu Tanti)
5) GM
PT.Pelindo (Persero) Regional 2 Cabang Tanjung Priok (Silo Satoso)
6) Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Kelapa
Gading (Bpk Efan)
7) Induk Koperasi TKBM Pelabuhan
8) Koperasi KS TKBM Pelabuhan Tanjung Priok dan
Perwakilan KRK Koperasi Kalibaru dan Perwakilan KRK
9) Ketua APBMI DKI Jakarta dan Perwakilan Perusahaan
Bongkar Muat Serikat Pekerja TKBM
Dan pada Pukul 12.45 wib kegiatan sosialisasi selesai,
situasi aman dan kondusif.
(S. Apwira/Red. ISL News/email:redaksiislnewstv@gmail.com).