Iklan Top Header PT BKI (Persero)


 

terkini

Menteri KKP Resmikan SKPT Morotai Lewat Video Conference

11/10/19, 08:47 WIB Last Updated 2020-07-08T14:10:44Z
Peresmian SKPT Morotai dihadiri olehKapolres Morotai AKBP Mikhael P Sitanggang, Danlanal Morotai Kol.Lauy Kariyadi Bangun, Kepala DKPSuriani Antarani, Direktur SKPT Morotai M.Yusuf, Kepala Stasiun Karantina SKIPM Abdul Kadir SPi. Foto : Halil
MOROTAI - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Susi Pudjiastuti Meresmikan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Morotai, di Jakarta, Kamis 10 Oktober 2019.

Peresmian tersebut dilakukan melalui video conference dengan SKPT Morotai. Dilokasi SKPT sendiri di hadiri oleh Kapolres Morotai AKBP Mikhael P Sitanggang, Danlanal Morotai Kolonel Laut Kariyadi Bangun, Kepala DKP Morotai Suriani Antarani, Direktur SKPT Morotai Muhammad Yusuf, Kepala Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Ternate (SKIPM) Abdul Kadir. S.Pi. beserta kelompok nelayan yang ada di Kabupaten Pulau Morotai serta masyarakat.

Melalui video conference direktur SKPT Muhammad Yusuf menyampaikan bahwa Status lahan kawasan SKPT Morotai di Desa Daeo Majiko, Kecamatan Morotai Selatan seluas 61.878 m2 dengan nilai perolehan sebesar Rp 2.165.730.000 telah dihibahkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pulau Morotai kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Perjanjian Hibah Nomor: 590/70/PM/2017 dan B.1110/SJ/PL.930/X/2017, pada tanggal 12 Oktober 2017, dengan Berita Acara Serah Terima Barang Milik Daerah (BA Hibah) Nomor: 523/61/PM/2017 dan B.1111/SJ/PL.930/X/2017, tanggal 12 Oktober 2017.

Lahan kawasan telah dilengkapi dengan Sertifikat Hak Pakai Nomor 7 tanggal 17 Desember 2018 yang diterbitkan oleh Perwakilan Kantor Pertanahan Kabupaten Pulau Morotai, serta Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Nomor: 502/234/DPMPTSP-IMB/XII/2018 tanggal 12 Desember 2018 dari Pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Morotai. Selain itu juga, Akses jalan penghubung dua jalur ke kawasan pelabuhan dan jalan lingkar morotai telah tersedia.

Ia mengatakan, sementara pengoperasian ICS 200 Ton, Pabrik Es 10 Ton dan Cold Storage 50 Ton oleh PT Harta Samudra, untuk usaha ekspor Ikan Tuna Loin telah memberikan dampak kepada peningkatan kesejahteraan dan devisa nasional.

Lebih lanjut diutarakannya, sejak tahun 2018 Ekspor Loin Tuna = 74 Ton / US$626.153,96 dan 251 Ton / US$2.259.000,00 Tahun 2019. Sementara, Produksi Tetelan Tuna dan Baby Tuna = 10 Ton/bulan senilai Rp190.000.000,00/bulan Pabrik Es = 2,7 Ton/bulan senilai Rp69.000.000,00/bulan.

Ditambahkan juga, Bantuan kapal ≤3 GT sebanyak 90 unit dan kapal 5 GT sebanyak 12 unit telah beroperasi oleh 4 koperasi yaitu: Tuna Pasifik, Taruna Selatan, Jiko Rahmat, dan Bubumoro. Pemanfaatan Kapal Penangkapan Ikan (3GT dan 5GT) beserta sarana dan prasarananya (alat tangkap, mesin dan cool box) telah memberikan dampak kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat, dengan capaian sebagai berikut:

- Koperasi Nelayan Tuna Pasifik Produksi 10 - 30 Ton/bulan dengan pendapatan bersih mencapai Rp 60 Juta - Rp180 Juta/bulan. Capaian tersebut meningkat tajam dari sebelum mendapatkan bantuan yang hanya menghasilkan  3 - 10 Ton/bulan dengan pendapatan bersih sebesar Rp 3 Juta - Rp10 Juta/bulan;
- Koperasi Nelayan Taruna Selatan Produksi 1 - 32 Ton/bulan dengan pendapatan mencapai Rp10 Juta - Rp20 Juta/bulan. Capaian tersebut meningkat tajam dari sebelum mendapatkan bantuan yang hanya menghasilkan 3 - 4 Ton/bulan dengan pendapatan Rp 5 Juta - Rp10 Juta/bulan
- Koperasi Nelayan Jiko Rahmat Produksi 400 kg - 4 Ton/bulan dengan pendapatan mencapai Rp 8 Juta - Rp 80 Juta/bulan. Capaian tersebut meningkat tajam dari sebelum mendapatkan bantuan, yaitu dengan produksi hanya mencapai 1 - 2 Ton/bulan dan pendapatan sebesar Rp 20 Juta - Rp40 Juta/bulan

Ia sampaikan bahwa, Pemanfaatan Ice Flake Machine kapasitas 1,5 Ton (1 unit) oleh Koperasi Nelayan Bubumoro, Desa Bere-Bere Kecamatan Morotai Utara untuk memasok kebutuhan es bagi nelayan anggota koperasi, telah memberikan pendapatan tambahan bagi koperasi sebesar Rp700.000,00/bulan

Sementara Pemanfaatan Ice Flake Machine kapasitas 5 Ton oleh koperasi nelayan penerima telah memberikan dampak peningkatan kesejahteraan masyarakat, dengan rincian:

- Koperasi Nelayan Bangkit Wayabula Efektif mengoperasikan IFM 5 Ton pada Bulan Mei 2019 (produksi 55 kg) dan September 2019 (produksi 608 kg) dengan pendapatan bruto Rp 55.000-608.000,00 per bulan

- Koperasi Nelayan Tuna Pasifik Produksi rata-rata 30-50 Ton/bulan dan pendapatan bruto Rp 90 Juta - Rp150 Juta/bulan atau terdapat peningkatan pendapatan sebesar 1.000 - 1.666,7% dari rata-rata pendapatan sebelum memperoleh bantuan IFM 5 Ton yaitu Rp 9 Juta/bulan

Pemanfaatan sebagian besar Chest Freezer 370 Liter oleh koperasi nelayan penerima telah memberikan dampak peningkatan kesejahteraan masyarakat, dengan rincian:

- Pemanfaatan chest freezer untuk pembuatan Es balok/es bagi kebutuhan perbekalan nelayan dengan produksi rata-rata 240-700 bungkus/ bulan (nilai jual rata-rata Rp 1.000 – 2.000/bungkus), telah menambah pendapatan bruto bagi koperasi sebesar Rp240.000 - 1.400.000,00 per bulan.

- Penggunaan chest freezer untuk penyimpanan ikan hasil tangkapan nelayan dalam rangka penjualan kepada suplier/pedagang/masyarakat telah memberikan pendapatan bruto antara Rp 345.000 - Rp 1.500.000,00 per bulan.
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Menteri KKP Resmikan SKPT Morotai Lewat Video Conference

Terkini

Topik Populer