Ketua Ampera Julkifli Samania. Foto : Ist |
Hal tersebut setelah adanya pernyataan dari kedua pihak, baik itu Plh Rektor Universitas Pasifik (Unipas) Morotai maupun Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai soal bantuan anggaran pendidikan. Silang pendapat ini beberapa dalam beberapa hari ini membuat masyarakat bertanya-tanya, mengapa hal itu terjadi.
Sebagaimana diketahui, Plh Rektor Unipas Morotai mengeluarkan pernyataan di rapat senat yang dinilai mengandung kontroversi bagi pemerintah kabupaten. Perseturutan itulah membuat publik berspekulasi ada yang tidak beres
Menanggapi hal tersebut, Ketua Ampera Pulau Morotai sekaligus Mahasiswa Unipas generasi pertama Julkifli Samania memandang, hasil rapat senat yang terdiri dari petinggi-petinggi kampus seharusnya mengambil langka cepat dan tidak boleh menunda, apalagi dengan menolak.
Kebijakan yang dilakukan pemerintah kabupaten merupakan suatu sikap luar biasa dan berani yang dilakukan Bupati Benny Laos. Pihak pemerintah kabupaten mengambil langkah ini sebab dalam regulasi yakni UU Sikdiknas maupun peraturan di bawahnya tidak membenarkan tentang pemberian bantuan hibah dengan berulang-ulang. Apabila langkah berani ini diambil oleh Pemerintah itu berartia ada semangat Primordial dan kearifan lokal (local wisdom) demi kepentingan mahasiwa dan generasi penerus Morotai.
Julkifli manandaskan, sebagai anak Morotai dan mahasiswa meminta agar pihak kampus segera seriusi Persoalan ini dan memutuskan Nota Kesepahaman secara cepat apalagi ini menyangkut masa depan. Ia mengatkan, dirinya punya semangat yang sama dalam membangun masa depan Unipas.(LIL)