Aksi warga menolak pembangunan Pamsimas di Desa Kalikalong, Pati, Jawa Tengah. Foto : Wisnu |
Masyarakat yang aksi mendatangi rumah Kades dengan membawa mobil dilengkapi dengan sound system, bendera merah putih dan spanduk yang bertuliskan "Demo 1919 Tolak Program Pamsimas Desa kalikalong" dan "Tolak Pamsimas jangan bebani Rakyat dengan Uang lagi".
Proyek Pamsimas dinilai prosesnya kurang transparan. Foto : Wisnu. |
Aksi sendiri selesai pukul 11.00 WIB, setelah ada mediasi dan ditanggapi Muspika dan Tim Pansimas di pendopo Kecamatan Tayu.
Pembuatan Pamsimas dinilai belum tepat. |
"Selama ini saya berusaha untuk menjaga kondusifitas Desa Kalikalong dengan meredam gejolak masyarakat untuk menyampaikan aspirasi sesuai dengan tingkatan dan ketentuan hukum, tapi bila kepala desa bersikeras dan sewenang-wenang dengan tetap memaksakan melanjutkan program pamsimas yang masih jadi pertentangan, maka saya tidak bertanggung jawab bila masyarakat tidak terkendali," tegasnya.
Sementara Kades Kalikalong Choirul Anam menjelaskan, Program Pamsimas ini adalah kebijakan pemerintah Kabupaten Pati yang harus dilaksanakan, dan program Pansimas ini tidak mempunyai dampak apapun, terhadap lingkungan, justru mempunyai asas manfaat.
"Sebagai pemerintah desa saya hanya bersikap adil berdiri di tengah tengah masyarakat, dan melanjutkan program pemerintah," kata Kades.
Ditempat yang sama, Tim Pamsimas Kabupaten Pati mengatakan, bahwa aksi protes yang disampaikan masyarakat ini akan disampaikan ke pemerintah kabupaten sebagai pemangku kebijakan untuk selanjutnya apakah dilanjutkan atau dihentikan. Pihak Pamsimas juga akan mendukung adanya penyampaian aspirasi ke tingkat DPRD, dan diharapkan untuk keputusan yang didapat bisa diterima semua pihak."Kami datang kesini sebagai bentuk tangan pemerintah kabupaten untuk mencari tahu kebenaran tentang permasalahan Pamsimas di Desa Kalikalong yang masih terjadi perbedaan pendapat pro dan kontra, dan pada dasarnya pelaksanaan mediasi ini untuk mencari solusi sehingga permasalahan ini tidak berlarut larut," jelasnya. (WIS)