Bukan rafting yang selama ini banyak dilakukan pecinta olahraga air tapi river tubing!
Adalah Sentul Adventure River Tubing di Desa Sentul, Gading Wetan River Tubing di Desa Gading Wetan dan Nolo Branti River Tubing di Desa Wangkal yang diproyeksikan sebagai pelopor pengelolaan paket wisata air oleh pemerintah dan masyarakat desa setempat.
Bahkan untuk profesionalitas dan kesinambungan, pengelolaan river tubing di Desa Sentul dan Gading Wetan berada dalam wadah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Kepala Desa Sentul Timbul Sujatmoko menjelaskan, kondisi alam setempat untuk olahraga ini sangat mendukung.
Menurutnya, Desa Sentul dilalui aliran sungai Pancarglagas yang terkenal dengan arusnya yang deras dan debit airnya stabil.
“Kalau datang ke sini, dijamin pasti akan ketagihan,” terangnya
Sementara itu salah satu pengurus wahana wisata itu Syahrul Munir mengatakan, river tubing ini menawarkan beberapa alternatif rute dengan jarak dan tantangan yang variatif.
Bagi Anda yang ingin menguji nyali menyusuri derasnya arus sungai Pancarglagas dapat memilih rute utama sejauh kurang lebih empat kilometer dengan jarak tempuh sekitar dua jam.
“Sensasinya sangat luar biasa,” paparnya
 |
| Syahrul Munir |
Jalur yang dilalui lebih pendek sejauh kurang lebih dua kilometer dengan waktu tempuh sekitar dua jam.
“Ini juga tak kalah menarik, dan menantang. Penasaran, datang saja ke sini,” ungkapnya.
Di Desa Gading Wetan juga dikembangkan “Gading Wetan River Tubing”.
Wisata air ini memanfaatkan derasnya arus sungai Pandanlaras.
Di sungai ini, pecinta olah raga ekstrem khususnya air dapat menikmati derasnya arus dengan rute sepanjang 2,5 kilometer dan waktu tempuh sekitar satu jam.
“Kami melibatkan perangkat desa dan Karang Taruna dalam mengembangkan river tubing ini,” ujarnya.
Sebagai pelengkap, terbaru, Pemkab mengembangkan wisata di Desa Wangkal.
Ada wisata “Nolo Branti River Tubing,” . Wisata ini juga memanfaatkan aliran sungai Pandanlaras yang juga melalui wilayah desanya.
River tubing di ibukota Kecamatan Gading ini menempuh rute sejauh empat kilometer dengan waktu tempuh sekitar dua jam.
Meski baru beroperasi, ketiga operator river tubing milik desa tersebut sangat memperhatikan faktor safety dan kenyamanan para tamu yang datang.
Perlengkapan mulai jaket pelampung, seperti helm hingga pelindung kaki, lutut dan siku telah mereka lengkapi dari awal sesuai standar keamanan.
Demikian juga dengan guide yang akan memandu dan siap siaga di sepanjang jalur yang dilalui.
Yang jelas, ketiganya menggunakan tenaga lokal para pemuda yang masih belum bekerja.
Bupati Probolinggo P Tantriana Sari mengapresiasi ketiga operator river tubing yang dikelola BUMDes ini.
Hal itu menunjukkan semangat dan keseriusan pemerintah desa bersama masyarakat setempat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan sumber daya yang ada di desa.
“Saya sangat mengapresiasi ini. Saya akan terus mendukung dan mensupport ketiga river ini agar lebih berkembang kedepannya,” katanya.
