JAKARTA INDONESIA (ISL News) - Sebagai entitas bisnis Pelindo grup dibawah pengelolaan Sub Holding Multi Terminal yang berfokus pada core bisnis Pelabuhan di bidang cargo non-konteiner/multi purporse, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IDX: IPCC) berhasil melayani total kargo konsolidasi sejumlah 980.612 Unit hingga Oktober 2025, yang terdiri dari CBU, truck/bus, dan alat berat yang tumbuh cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 13,61% atau 117.485 unit lebih banyak.
Di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian baik internasional dan domestik, Perseroan menunjukkan komitmennya kepada pemegang saham dan juga pengguna jasa bahwa IPCC dapat tumbuh berkelanjutan dan senantiasa meningkatkan kinerjanya dimana tercatat pertumbuhan kinerja operasional paling besar pada jenis kargo Truck/Bus 43,13% YoY atau naik 59.241 unit sedangkan untuk kinerja kunjungan kapal secara konsolidasi juga mencatatkan kinerja yang membanggakan dengan berhasil melayani 2.874 kunjungan, meningkat 503 kunjungan secara YoY.
Pencapaian dari sisi operasional yang lebih baik dari kinerja tahun lalu dimana
salah satu faktornya dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah ekspor kendaraan
utamanya pada jenis kargo CBU yang hingga periode Oktober 2025 berhasil
menangani 318.115 unit meningkat 23.926 unit atau tumbuh 8,13% secara YoY. Hal
ini menunjukkan bahwa Indonesia sebagai salah satu basis industri otomotif
mampu memproduksi kendaraan yang diinginkan oleh berbagai negara tujuan ekspor
dimana Vietnam menjadi negara dengan tujuan produk otomotif terbanyak yang
dikirim dari Indonesia yaitu 65.852 unit hingga Oktober 2025. Tren kendaraan
berbasis BEV (Battery Electric Vehicle), HEV (Hybrid Electric Vehicle) dan PHEV
(Plug-in Hybrid Electric Vehicle) yang masuk melalui terminal IPCC, dengan
jumlah total 82.967 unit atau 9,12% dari total CBU yang dilayani menjadi bukti
demand dalam negeri terhadap EV masih cukup tinggi. Adapun brand yang paling
mendominasi CBU EV berasal dari brand asal Benua Asia (BYD, Vinfast, AION dan
berbagai brand lainnya).
Meningkatnya trafik operasional pada jenis kargo truk/bus didominasi oleh
distribusi bus dan truk listrik yang ramah lingkungan dari Brand Tiongkok
maupun Brand Eropa dimana sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan
hilirisasi sumber daya mineral sehingga membutuhkan alat angkut dalam jumlah
yang besar pada daerah-daerah tujuan pertambangan. Hal ini tercermin dari
aktivitas kinerja terminal satelit IPCC yang berhasil melayani kargo untuk
jenis truk/bus hingga 170.898 unit naik 60,59% YoY mencerminkan dengan
bertambahnya area kerja IPCC sejak Oktober 2024 dengan mengoperasikan terminal
satelit Banjarmasin. Kinerja positif berhasil dicatatkan Perseroan terhadap
penanganan cargo CBU hingga bulan Oktober 2025 total sebesar 757.307 unit
meningkat 52.802 unit atau 7,49% secara YoY. Untuk performansi layanan kargo
Alat Berat menjadi menorehkan catatan membanggakan nomor 2(dua) dengan
meningkat sebesar 25,57% YoY atau 5.442 unit lebih banyak dibandingkan tahun
lalu dimana hingga Oktober 2025 IPCC berhasil menangani 26.722 unit.
“Kinerja Perseroan yang tumbuh
solid baik dari sisi operasional dan komersial serta integrasi layanan dan
sistem operasi pada terminal satelit di Belawan, Pontianak, Makassar,
Balikpapan dan Banjarmasiin memberikan keunggulan tersendiri sehingga mampu
mewujudkan konektivitas dan memberikan keuntungan bagi pelanggan”, jelas Endah
Dwi Liesly (Sekretaris Perusahaan IPCC). Endah mengungkapkan dengan telah
diimplementasikannya sistem operasi baru PTOS-C pada tahun 2025, IPCC
membuktikan bahwa perusahaan secara berkelanjutan terus melakukan transformasi,
digitalisasi serta memperluas jaringan antar terminal yang pada akhirnya
berdampak pada peningkatan pendapatan perseroan. IPCC juga bersinergi dengan
berbagai automaker untuk layanan PDC (Pre Delivery Center) serta berhasil
menjadi partner strategis pabrikan tiongkok dalam mendistribusikan kargo dari
dalam terminal hingga ke RDC (Regional Distribution Centre) dikawasan Bekasi
dalam rangka meningkatkan bisnis layanan Cargo Distribution Management (CDM) di
berbagai wilayah kerja Perseroan.
“Setelah melalui Kuartal III Tahun 2025, manajemen optimis dengan
implementasi sistem digital (PTOS-C), kolaborasi yang unggul serta transformasi
pola operasi diseluruh terminal perseroan diharapkan dapat memberikan hasil
yang maksimal serta kinerja keuangan IPCC akan menorehkan capaian lebih baik
dari tahun lalu yang ditopang dengan berbagai inisiatif strategis serta inovasi
binsis di seluruh lini dengan prinsip total football untuk mendukung Perseroan
guna berkontribusi lebih baik dan memberikan nilai tambah untuk pengguna jasa,
stakeholder, investor dan shareholder”, tutup Endah Dwi Liesly.
(Redaksi ISL News/Corcom IPCC).




















