
BELAWAN SUMUT (ISL News) - Aktivitas
bongkar muat peti kemas di dua pelabuhan utama Sumatera Utara menunjukkan tren
peningkatan. Hingga September 2025, PT Prima Multi Terminal (PMT) mencatat
volume peti kemas mencapai 517.584 TEUs, tumbuh sekitar 9 persen dibandingkan
periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan ini menjadi
sinyal positif bagi geliat sektor logistik di kawasan barat Indonesia. Dua
terminal yang dikelola PMT, Terminal 1 Belawan dan Terminal 2 Kuala Tanjung,
menjadi penopang utama pertumbuhan tersebut.
Di Terminal Belawan,
arus peti kemas domestik tercatat 469.153 TEUs, meningkat sekitar 10 persen
dibandingkan tahun sebelumnya. Lonjakan ini dipicu oleh meningkatnya aktivitas
industri dan perdagangan di Sumatera Utara.
Sementara itu,
Terminal Kuala Tanjung mencatat perkembangan mencolok pada arus peti kemas
internasional. Volume peti kemas ekspor-impor melonjak dari 695 TEUs pada
September 2024 menjadi 9.224 TEUs pada September 2025, naik lebih dari 1.000
persen.
Pertumbuhan ini
mencerminkan pemulihan kuat sektor perdagangan luar negeri, sekaligus
memperkuat posisi Kuala Tanjung sebagai pelabuhan strategis untuk eksporimpor
di wilayah barat Indonesia.
Untuk mengimbangi
peningkatan arus logistik tersebut, PMT menerapkan sejumlah langkah efisiensi,
antara lain pengaturan ulang lapangan penumpukan dan optimalisasi proses
bongkar muat di dermaga.
Upaya ini berhasil
meningkatkan rasio waktu efektif bongkar muat terhadap waktu sandar kapal
(effective time to berthing time ratio) di Terminal Belawan sebesar 5 persen,
menjadi 83,32 persen hingga September 2025.
Pelaksana Tugas
Direktur Utama PT PMT Rudi Susanto menyebut capaian tersebut sebagai hasil
kerja kolektif seluruh unsur di perusahaan. “Kami melihat tren positif ini
sebagai hasil dari langkah-langkah perbaikan yang berkesinambungan. Fokus kami
bukan hanya pada peningkatan volume, tetapi juga pada bagaimana setiap proses
operasional berjalan lebih cepat, aman, dan efisien,” ujarnya.
Rudi menegaskan,
posisi PMT sebagai pengelola dua terminal vital membawa tanggung jawab besar
untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. “Peningkatan arus peti kemas ini mencerminkan
kepercayaan dunia usaha terhadap layanan pelabuhan di Sumatera Utara yang terus
membaik. Kami berupaya menjaga momentum ini melalui peningkatan efisiensi dan
pelayanan yang konsisten,” katanya.
Selain peningkatan
efisiensi, PMT juga menempatkan keselamatan kerja sebagai prioritas utama.
Perusahaan menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan
target nol kecelakaan kerja (Zero Accident), melalui pengawasan lapangan,
pelatihan rutin, serta penerapan standar keselamatan pada seluruh fasilitas
pelabuhan. “Keselamatan menjadi kunci keberlanjutan operasi yang produktif,”
ujar Rudi menambahkan.
Data Badan Pusat
Statistik (BPS) Sumatera Utara menunjukkan perekonomian provinsi ini terus
membaik. Pada kuartal II 2025, sektor industri pengolahan tumbuh 5,6 persen
dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan industri ini turut
mendorong meningkatnya aktivitas logistik di pelabuhan Belawan dan Kuala
Tanjung.
Dengan posisi
strategis sebagai gerbang barat Indonesia dan potensi sumber daya alam yang
besar, Sumatera Utara dinilai memiliki peluang kuat untuk berkembang menjadi
pusat industri dan logistik nasional. PMT optimistis dapat memperkuat perannya
sebagai operator pelabuhan andal di kawasan barat, sekaligus memberikan
kontribusi nyata bagi perekonomian nasional.
(Redaksi ISL
News/Corcom Prima Multi Terminal/PMT).