
JAKARTA
TANJUNG PRIOK (ISL News)– PT Pelabuhan Indonesia
(Persero) atau Pelindo terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan
efisiensi layanan melalui penerapan Terminal Booking System (TBS) di sejumlah
pelabuhan khususnya terminal peti kemas. Sistem digital ini diharapkan dapat
membantu memperlancar arus kendaraan angkutan barang, mengurangi antrean, serta
meningkatkan kepastian waktu layanan bagi pengguna jasa.
Direktur
Operasi Pelindo, Putut Sri Muljanto, menjelaskan bahwa penerapan TBS merupakan
bagian dari langkah strategis perusahaan dalam mewujudkan transformasi digital
di sektor kepelabuhanan.
“TBS merupakan salah satu wujud komitmen kami
dalam melakukan transformasi digitalisasi layanan Pelindo. Dengan sistem ini,
pergerakan truk di area pelabuhan menjadi lebih teratur, waktu tunggu dapat
ditekan, dan proses bongkar muat berjalan lebih efisien sehingga dapat
memperpendek port stay,” ujar Putut.
Putut
menambahkan peningkatan efisiensi yang tercipta di pelabuhan turut mempercepat
distribusi barang kebutuhan pokok dan bahan baku industri, yang pada akhirnya
mendukung stabilitas harga dan ketersediaan barang bagi masyarakat.
Melalui
TBS, setiap truk yang akan melakukan aktivitas di terminal wajib melakukan
pemesanan jadwal (booking) secara daring sebelum memasuki area pelabuhan.
Sistem ini mengatur slot waktu kedatangan dan kapasitas terminal, sehingga arus
kendaraan dapat dikelola secara terukur dan tidak menimbulkan penumpukan
di gate maupun jalan akses pelabuhan.
TBS
telah diterapkan di sejumlah pelabuhan utama seperti Tanjung Priok, Tanjung
Emas, dan Tanjung Perak, serta akan diperluas ke terminal-terminal lainnya di
bawah pengelolaan Pelindo. TBS membagi jadwal pelayanan dalam tiga slot per
delapan jam di Tanjung Priok, enam slot per empat jam di Tanjung Perak, dan
delapan slot per tiga jam di Tanjung Emas. Masing-masing dengan kapasitas
maksimal kendaraan yang disesuaikan dengan kondisi terminal.
Dengan
TBS, Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Tengah, Teguh
Arif Handoko, mengatakan bahwa layanan di Terminal Petikemas Semarang menjadi
lebih efektif, dan cepat.
"Sekarang
di Tanjung Emas, Semarang tak ada antrean truk, apalagi back up area untuk
truk kontainer cukup luas, sehingga truk yang sudah booking tetapi
belum memperoleh layanan bisa menunggu giliran di area yang sudah
ditentukan," ungkap Teguh Arif Handoko.
Penerapan
TBS mulai menunjukkan sejumlah dampak positif, di antaranya berkurangnya
antrean truk, meningkatnya ketepatan waktu layanan, serta penurunan biaya
operasional bagi pengguna jasa karena waktu tunggu yang lebih singkat. Sistem
ini juga memperkuat prinsip transparansi dan fairness karena
seluruh operator truk wajib menggunakan mekanisme pemesanan yang sama tanpa
pengecualian.
“Kami melihat implementasi TBS bukan hanya
sebagai inovasi teknologi, tetapi juga perubahan budaya kerja. Diperlukan
kedisiplinan semua pihak — baik operator terminal, pengemudi truk, maupun
pengguna jasa — agar sistem ini berjalan optimal. Untuk itu, kami terus
melakukan sosialisasi dan pendampingan agar proses adaptasi berlangsung
lancar,” jelas Putut.
Pelindo
juga memastikan bahwa penerapan TBS akan terus dievaluasi secara berkala. Saat
ini, perusahaan tengah mempersiapkan integrasi sistem tersebut dengan platform
digital lain di lingkungan Pelindo, seperti sistem pelayanan kapal dan
terminal, guna menciptakan konektivitas data yang lebih menyeluruh.
“Ke depan, kami akan memperluas
implementasinya ke seluruh terminal Pelindo agar tercipta sistem yang lebih
efisien, aman, transparan dan berdaya saing,” tutup Putut.
(Redaksi
ISL News/Corcom Pelindo Pusat).