
JAKARTA TANJUNG PRIOK (ISL News) - Dewan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia (Persero) melakukan kunjungan kerja ke sejumlah terminal peti kemas di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (21/10). Kunjungan ini meliputi antara lain New Priok Container Terminal 1 (NPCT1), Jakarta International Container Terminal (JICT), dan Terminal Petikemas Koja (TPK Koja).
Plh.
Executive Director Regional 2 Pelindo, Budi Prasetio mengatakan bahwa kunjungan
yang didampingi oleh para pejabat dari NPCT1, JICT dan TPK Koja ini bertujuan
untuk meninjau langsung proses operasional dan alur logistik di lapangan, serta
mendengar berbagai tantangan yang dihadapi dalam upaya meningkatkan efisiensi
dan pelayanan di terminal petikemas yang dikelola oleh Pelindo Regional 2.
Komisaris
Pelindo Arief Poyuono menyampaikan bahwa kunjungan ini menjadi kesempatan bagi
jajaran Dewan Komisaris untuk memahami secara komprehensif dinamika di
lapangan, terutama dalam hal kelancaran arus logistik dan pelayanan pelanggan.
“Kami
masih ingin banyak belajar oleh karenanya kami ingin mendalami Pelindo. Saya
sangat senang jika diceritakan kendala-kendala yang dihadapi oleh teman-teman
di lapangan, terutama soal kemacetan dan efisiensi operasional,” ujar Arief
Poyuono.
Ia
menegaskan, seluruh masukan dari kunjungan ini akan menjadi bahan pembahasan
strategis dengan Direksi Pelindo agar solusi yang diambil dapat berdampak
langsung pada peningkatan layanan.
“Kami
tentu akan membicarakan semua persoalan yang ada di lapangan ke meja Direksi.
Terutama untuk pelayanan kepada para pelanggan, karena kita menjual jasa.
Pengalaman saya, yang penting adalah membangun jaringan, memperkuat layanan,
dan meningkatkan efisiensi,” tambahnya.
Sementara
itu, Komisaris Independen Pelindo, Ilhamsyah menyoroti pentingnya perbaikan
pada beberapa titik yang menjadi bottle neck dalam operasional terminal peti
kemas, terutama saat terjadi lonjakan aktivitas ekspor-impor.
“Ada
beberapa lokasi yang menjadi bottle neck di terminal peti kemas yang sudah kita
bicarakan. Hal ini bisa berpotensi menjadi penghambat pada saat arus
ekspor-impor sedang tinggi,” jelasnya.
Selain
fokus pada peningkatan efisiensi, Ilhamsyah juga menekankan pentingnya aspek
kesejahteraan dan kenyamanan bagi para sopir truk yang beraktivitas di area
pelabuhan.
“Kita
perlu memfasilitasi tempat istirahat bagi teman-teman sopir yang manusiawi dan
terintegrasi. Dengan begitu, kita bisa menciptakan kondisi yang baik dan
tertib, di mana semua aktivitas terkonsentrasi di satu titik,” ujarnya.
(Redaksi ISL News/email:redaksiislnewstv@gmail.com).