
BATANG JAWA TENGAH (ISL News) - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 Sub Regional Jawa mengumumkan bahwa Terminal Multipurpose Batang (TMB) di Kawasan Ekonomi Khusus Industropolis Batang siap beroperasi pada bulan Agustus 2025. Kehadiran pelabuhan ini diharapkan menjadi simpul logistik strategis yang mampu menekan biaya bongkar muat dan mendukung efisiensi rantai pasok industri di kawasan tersebut.
Kesiapan operasional pelabuhan telah mencapai tahap
akhir, dengan seluruh infrastruktur utama seperti dermaga, sistem keamanan, dan
utilitas pendukung. Terminal ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas
strategis, seperti dermaga sepanjang 152 meter dengan kedalaman -10,5 meter
yang mampu melayani berbagai jenis kapal, lapangan penumpukan seluas 2 hektare,
kantor operasional, akses jalan memadai, serta sistem keamanan terintegrasi.
TMB dirancang untuk dapat melayani berbagai jenis kapal dan komoditas curah,
seperti pasir silika dan clay, yang menjadi kebutuhan utama tenant di Kawasan
Industri Terpadu Batang (KITB).
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, yang meninjau
langsung kesiapan pelabuhan pada Jumat (8/8/2025), menyambut baik langkah
percepatan ini.
“Secara fungsional, pelabuhan ini sudah layak
beroperasi. Tidak perlu bergantung pada Tanjung Emas. Barang bisa langsung
masuk dari sini, merapat ke dermaga TMB. Untuk sementara kita maksimalkan
pelabuhan curah guna mendukung kebutuhan logistik KITB. Ini jelas akan menekan
biaya logistik bagi industri di kawasan KITB,” ujar Gubernur Luthfi.
Sementara itu Sub Regional Head Jawa Pelindo Regional
3, Purwanto Wahyu Widodo, menyampaikan bahwa secara administratif dan
infrastruktur, TMB telah siap mendukung aktivitas bongkar muat dan layanan
pelabuhan. Saat ini, Pelindo tengah menyelesaikan finalisasi kesepakatan tarif
bongkar muat dengan tenant awal yaitu KCC, untuk memastikan operasional perdana
berjalan optimal dan efisien. Pihaknya hanya menunggu finalisasi kesepakatan
tarif bongkar muat dengan tenant awal, yakni Kawasan Industri Terpadu Batang
(KITB).
“Pembangunan tahap pertama TMB telah diserahterimakan
pada 21 Juli 2025 dari kontraktor PT Brantas Abipraya kepada kami. Seluruh
infrastruktur dasar, termasuk jaringan listrik 82,5 kVA yang tersambung sejak
18 Juli 2025, telah siap digunakan,” jelas Purwanto.
Selain fungsi utamanya sebagai pelabuhan industri
logistik, kawasan TMB juga dirancang agar memiliki nilai tambah bagi masyarakat
sekitar. Area pelabuhan akan dibuka secara terbatas untuk aktivitas rekreasi
dan olahraga ringan, seperti lari pagi atau menikmati panorama laut, sehingga
menciptakan sinergi antara kawasan industri dan masyarakat.
Dengan siap beroperasinya TMB, Pelindo berkomitmen
untuk terus memperkuat konektivitas maritim nasional dan mendorong pengembangan
infrastruktur pelabuhan yang ramah lingkungan serta pertumbuhan ekonomi daerah
melalui penyediaan layanan pelabuhan yang modern, efisien, dan berstandar
internasional.
(Redaksi ISL
News/Humas Pelindo Sub Regional Jawa).