
Waingapu, 18 Juli 2025 — Dalam rangka menunjang kelancaran arus pelayanan kapal dan barang di Pelabuhan Waingapu, Kementerian Perhubungan Cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Waingapu menjalin kerja sama strategis dengan Badan Usaha Pelabuhan (BUP) PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Sub Regional III Bali – Nusa Tenggara. Kerja sama ini berfokus pada penyelenggaraan pelayanan pemanduan dan penundaan kapal di wilayah perairan Pelabuhan Waingapu.
Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan oleh Kepala Kantor KSOP Kelas IV Waingapu, Fadly Afand Djafar, bersama Fariz Hariyoso selaku Sub Regional Head Regional 3 PT. Pelabuhan Indonesia (Persero), bertempat di Ruang Rapat Kantor PT. Pelindo (Persero) Sub Regional Bali – Nusa Tenggara pada Jumat (18/07/2025). Penandatanganan ini menjadi wujud sinergitas antar instansi dan BUP dalam mendukung pelayanan kepelabuhanan yang profesional dan berdaya saing.
“Dengan ditandatanganinya kerja sama ini, diharapkan akan ada multiplier effect yang signifikan dalam mendukung peningkatan penerimaan negara melalui skema Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP),” ujar. Fadly dalam keterangannya.
Ia menekankan pentingnya optimalisasi potensi pelabuhan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.
Kerja sama ini semakin krusial mengingat meningkatnya aktivitas kepelabuhanan, khususnya berkaitan dengan kedatangan kapal-kapal pengangkut gula kristal mentah milik PT. Muria Sumba Manis.
Selama tahun 2024, tercatat tiga kapal besar telah bersandar di Pelabuhan Waingapu, yaitu MV Newsun Lucky dari Thailand (awal November), MV Sunny Fortune dari Brazil (akhir November), dan kapal ketiga pada pertengahan Desember. Total volume impor mencapai sekitar 71.000 ton gula kristal mentah untuk diolah menjadi gula kristal putih.
“Melalui kerja sama ini, diharapkan kelancaran pelayanan kapal dapat terjaga, terutama dalam hal keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim,” tambah Fadly.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh aktivitas pemanduan dan penundaan akan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan tata kelola yang baik.
Sebagai bagian dari upaya percepatan transformasi layanan pelabuhan di tahun 2025, kerja sama ini diharapkan menjadi katalisator atau pendorong utama dalam mengakselerasi sistem logistik nasional yang andal dan efisien. Langkah ini sekaligus mendukung agenda strategis pemerintah dalam memperkuat konektivitas maritim Indonesia, khususnya di kawasan timur yang terus berkembang sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.
“KSOP Waingapu bersama PT. Pelindo berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi ini guna mendukung efisiensi logistik, mempercepat arus barang, serta memastikan bahwa Pelabuhan Waingapu siap menjadi simpul logistik andalan di kawasan timur Indonesia,” tambah Fadly.
[Fad, RS]