
PALEMBANG (ISL News) – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 2 Palembang menyelenggarakan Seminar Peningkatan Budaya Risiko dalam rangka memperkuat penerapan manajemen risiko di lingkungan Pelabuhan Boom Baru Palembang di Ruang Rapat Musi Gedung Suluh Pelindo Regional 2 Palembang.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk menciptakan budaya kerja yang adaptif terhadap risiko, serta mengajak seluruh pegawai Pelindo serta Perusahaan yang berkegiatan di Lingkungan Pelabuhan Boom Baru memiliki pemahaman yang sama terhadap pentingnya pengelolaan risiko dalam setiap proses bisnis.
Seminar ini diikuti oleh Asosiasi Jasa Kepelabuhanan DPW APBMI Sumsel, DPW ALFI / ILFA Sumsel, DPW ISAA Sumsel, jajaran manajemen Pelindo, Pimpinan Anak Perusahaan serta Perusahaan yang berkegiatan di Pelabuhan dengan menghadirkan narasumber Plt. Manager Perencanaan dan Pengembangan Strategi Risiko, Thaufik Samdani dari Kantor Pusat PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang membawakan materi bertemakan “Kendalikan Risiko Untuk Kerja Aman dan Nyaman”.
General Manager Pelindo Regional 2 Palembang yang diwakilkan oleh Manager Kepatuhan Bisnis, Iwan Sanjaya dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemahaman terhadap risiko bukan hanya menjadi tanggung jawab satu divisi saja, tetapi merupakan tanggung jawab seluruh lini organisasi.
“Sebagaimana yang kita ketahui bahwasanya ada tiga pilar untuk sama-sama kita mendukung atau memajukan budaya risiko di perusahaan kita masing-masing sesuai dengan yang sudah diamanahkan lewat ISO 31000:2018 tentang manajemen risiko tentunya tiga pilar ini barangkali yang mesti harus kita pegang dan harus kita bangun serta harus kita tingkatkan, ketiga pilar itu adalah risk attitude, risk behavior dan risk culture , untuk mencapai tiga pilar ini sebenarnya harus sama-sama kendalikan dan sama-sama sadari bahwasanya kalau kita bicara risiko itu bukan merupakan milik dari satu bagian atau satu departemen tapi itu merupakan tanggung-jawab dan milik buat kita semua.” ujar Iwan.
Beliau juga menambahkan “Dalam rangka meningkatkan budaya risiko (risk awareness), maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut : komitmen pimpinan menciptakan irama yang sama (tone at the top), memberikan edukasi kepada seluruh stakeholder mengenai pentingnya melakukan manajemen risiko, melakukan kegiatan-kegiatan bersifat knowledge sharing mengenai manajemen risiko, konsisten dalam melakukan manajemen risiko sehingga menjadi culture yang melekat, serta meningkatkan kesadaran akan prosedur manajemen risiko untuk kemudian diimplementasikan dalam pengambilan keputusan.”
Sementara itu Perwakilan Asosiasi Jasa Kepelabuhanan, Ketua DPW APBMI Sumsel, Ricko Nosandry dalam sambutannya mengatakan ” Dalam rangka kita meminimalisir faktor risiko dalam kegiatan kita di Pelabuhan kami sangat setuju bahwa di dalam kita bekerja di pelabuhan ini penanganan dalam risiko itu adalah sangat-sangat penting seperti tadi dijelaskan bahwa dengan adanya ISO 31000:2018 di mana sistem manajemen perusahaan itu dengan adanya penanganan faktor risiko kita bisa meningkatkan apa yang menjadi tujuan dari perusahaan untuk menjadi jauh lebih baik dan efisien dan efektif.”
Kegiatan seminar ini juga dirangkaikan dengan sesi diskusi interaktif dan studi kasus, yang diharapkan dapat memperkuat implementasi budaya risiko dalam keseharian kerja di lingkungan Pelindo Regional 2 Palembang
Melalui kegiatan ini, Pelindo Regional 2 Palembang menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dan meningkatkan kapabilitas dalam menghadapi tantangan bisnis pelabuhan yang dinamis.
(Redaksi ISL News/Humas Pelindo Regional 2 Palembang).