
BELAWAN (ISL News) - PT Prima Multi Terminal (PMT), anak usaha dari PT Pelindo Terminal Petikemas yang mengelola Terminal Petikemas Belawan, terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan produktivitas dan membangun budaya keselamatan kerja yang kuat.
Salah
satu langkah nyata diwujudkan melalui kegiatan operation briefing yang dipimpin
langsung oleh Direktur Operasi & Teknik PMT, Wahyudi di area terminal
operasional Terminal Belawan. Kegiatan briefing ini dihadiri oleh jajaran
manajemen operasional, pengawas lapangan, serta perwakilan dari tenaga kerja
bongkar muat dan unit-unit terkait.
Agenda utama mencakup evaluasi kinerja
operasional semester I tahun 2025, penyamaan persepsi terhadap prosedur kerja
yang aman dan efisien, serta penguatan komitmen terhadap budaya keselamatan
(safety awareness) di seluruh lini kegiatan.
Dalam arahannya, Wahyudi menyampaikan bahwa produktivitas
dan keselamatan harus berjalan beriringan. Keduanya tidak dapat dipisahkan,
terutama dalam lingkungan kerja terminal yang kompleks dan berisiko tinggi.
“Produktivitas hanya bisa dicapai jika keselamatan menjadi budaya, bukan
sekadar prosedur. Kita harus membangun kesadaran kolektif bahwa setiap tindakan
yang aman bukan hanya melindungi diri sendiri, tapi juga tim kerja dan
operasional perusahaan secara keseluruhan,” ujar Wahyudi di hadapan para
peserta briefing.
Ia
menekankan pentingnya pengawasan yang konsisten serta komunikasi dua arah
antara manajemen dan pekerja sebagai pilar utama dalam mencapai target
operasional tanpa mengorbankan keselamatan. Dalam kegiatan ini, turut
disampaikan beberapa capaian kinerja operasional semester I yang menunjukkan
tren positif. Volume bongkar muat mengalami peningkatan, ditopang oleh
efisiensi dalam penanganan bongkar muat sesuai dengan Standar Operasional
Prosedur (SOP).
Meski
demikian, Wahyudi mengingatkan bahwa perlu selalu melakukan perbaikan
berkelanjutan, terutama dalam aspek kedisiplinan dan pelaporan kondisi tidak
aman (unsafe condition) di lapangan. “Di PMT, keamanan bekerja tidak hanya
penting diterapkan oleh tim operasional di lapangan, namun juga seluruh pekerja
di lingkungan PMT. Kegiatan ini menunjukkan agar Pemimpin harus hadir,
mendengar, dan memahami tantangan nyata di lapangan. Hanya dengan begitu kita
bisa mendorong perbaikan yang tepat sasaran dan membangun rasa memiliki di
antara seluruh insan PMT,” tambah Wahyudi.
Operation briefing ini juga menjadi forum
terbuka untuk menyampaikan ide, kritik, dan masukan dari pekerja kepada
manajemen, menciptakan ruang dialog yang sehat dan konstruktif. PMT meyakini
bahwa lingkungan kerja yang aman dan produktif hanya dapat tercapai melalui
kolaborasi yang erat di semua tingkat organisasi. Sebagai operator terminal
petikemas di wilayah Sumatera Utara, PMT terus melakukan berbagai inisiatif
strategis untuk meningkatkan kualitas layanan, efisiensi operasional, dan
penerapan standar keselamatan internasional. Dengan mengedepankan prinsip
continuous improvement, perusahaan berkomitmen untuk membangun sistem kerja
yang adaptif terhadap tantangan global sekaligus responsif terhadap kebutuhan
pengguna jasa.
“Operation briefing ini bukan hanya rutinitas,
tapi bagian dari proses transformasi jangka panjang. Kita ingin membangun
terminal yang tidak hanya produktif, tapi juga manusiawi dan berkelanjutan,”
tutup Wahyudi.
(Redaksi
ISL News/Corcom PMT).