Iklan Top Header PT BKI (Persero)


 

terkini

The Ministry of Transportation Republik Indonesia WILL immediately determine the ENTRY FLOW for BARUS CENTRAL Tapanuli Port

29/03/24, 10:49 WIB Last Updated 2024-03-29T03:50:12Z


BEKASI (ISL News) -
 Barus Port is located in Central Tapanuli Regency, North Sumatra. The location of this port is located right on the beach and faces directly to the Indian Ocean. The water conditions in the port area are quite calm because the big waves from the Indian Ocean are protected by Coral Island.


Barus Port is known to have been the center of the spice trade since the 7th century, so this port has become very important in trading activities, especially spice products and as a landing place for trading ships in the Central Tapanuli Regency area, North Sumatra Province. The types of spices traded include camphor, frankincense, gambier, cinnamon, cloves, nutmeg, resin, rattan, sandalwood, elephant ivory, pepper and other spices.


Considering this important role, the Ministry of Transportation cq Directorate General of Sea Transportation through the Directorate of Navigation will immediately determine the Entry Route for Barus Port in Central Tapanuli Regency, North Sumatra Province. This was conveyed by the Director of Navigation, Capt. Budi Mantoro when opening the Focus Group Discussion (FGD) Determining Shipping Routes Entering Barus Port, Central Tapanuli Regency, at the Amarossa Grande Hotel Bekasi, Thursday (28/3/2024).


According to Capt. Budi Mantoro, currently in order to create shipping safety and security in the waters of Barus Port, several navigation activities have been carried out, including that the Directorate General of Sea Transportation cq Directorate of Navigation through the Type A Class III Sibolga Navigation District has carried out independent survey activities to determine the Channel. –Voyage Entering Barus Port.


“Sedangkan berdasarkan RIPN tahun 2017, mulai dari tahun 2017 s/d 2037 Pelabuhan Barus merupakan Pelabuhan Pengumpan Lokal yang dikelola dan ditangani oleh Kantor Unit Peneyelenggara Pelabuhan Kelas III Barus” kata Capt. Budi Mantoro.


Selanjutnya, menurut Capt. Budi Mantoro untuk ketertiban lalu lintas kapal, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga telah menyediakan pedoman perencanaan pembangunan dan pengembangan, pengendalian dan pengawasan, serta alat pengatur kepelabuhanan baik pembangunan, pengembangan dan operasional untuk saat ini maupun yang akan datang.


“Jadi tujuan utama dari penetapan Alur – Pelayaran Masuk Pelabuhan Barus adalah untuk menjamin keselamatan dan keamanan bernavigasi sehingga dapat mencegah adanya musibah di laut seperti tubrukan, tenggelam, terbakar, dan kandas, serta adanya perlindungan dan kelestarian lingkungan maritim” kata Capt. Budi Mantoro.


Capt. Budi Mantoro juga mengatakan kegiatan Kenavigasian yang dilaksanakan tersebut, manfaatnya tidak hanya untuk kepentingan Distrik Navigasi semata, akan tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh instansi pemerintah lainnya. Untuk itu, pihaknya mengajak semua instansi dan stakehoders terkait untuk menciptakan sinergi dan kerja sama antar instansi serta saling mendukung, sehingga dapat meningkatkan efisiensi pelayanan, memaksimalkan pemanfaatan sumber daya, dan menciptakan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat.


Menurutnya, kolaborasi, komunikasi, dan sinergi antar instansi sangat diperlukan guna menghindari sikap ego sektoral yang dapat menghambat proses menuju tujuan bersama. Dengan sinergi yang baik tersebut, tentunya akan mampu bekerja sama secara efektif, saling mendengarkan, dan berbagi sumber daya guna mencapai hasil yang optimal. Dengan kerjasama yang solid dan kesadaran akan pentingnya sinergi, kita dapat mengatasi setiap tantangan dan mencapai keberhasilan yang lebih besar dalam upaya mencapai tujuan bersama.


“Kami percaya dengan semangat team work, ke depan dapat mencapai hasil yang lebih baik dan memberikan kontribusi yang nyata dalam pengembangan transportasi laut yang aman dan selamat baik di Wilayah Kerja Distrik Navigasi Tipe A Kelas III Sibolga pada khususnya maupun seluruh wilayah perairan Indonesia” ujar Capt. Budi Mantoro.


Sebagai informasi, kegiatan FGD kali ini menghadirkan para narasumber dari Distrik Navigasi Tipe A Kelas III Sibolga, terkait Survey hidro-oceanografi dalam rangka rencana penetapan alur-pelayaran masuk Pelabuhan Barus, Direktorat kepelabuhanan terkait dukungan data dan informasi rencana pengembangan Pelabuhan Barus, Pushidrosal terkait pentingnya penggambaran alur-pelayaran masuk Pelabuhan Barus pada Peta Laut Indonesia, dan Direktorat Kenavigasian terkait proses penetapan alur-pelayaran, sistem rute, tata cara berlalu lintas, dan daerah labuh kapal sesuai dengan kepentingannya di alur-pelayaran masuk Pelabuhan Barus.


The FGD participants came from representatives from the Legal Bureau of the Ministry of Transportation, Pushidrosal, Coordinating Ministry for Maritime Affairs and Fisheries, KKP, BIG, representatives from Directorates and Sections within the Directorate General of Sea Transportation, Sibolga Type A Class III Navigation District, Belawan Type A Class I Navigation District, Transportation Service Central Tapanuli Regency as well as representatives of Navigation Districts throughout Indonesia, both offline and online.


(ISL News Editorial/HUBLA Public Relations/email:islnewstv@gmail.com).

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • The Ministry of Transportation Republik Indonesia WILL immediately determine the ENTRY FLOW for BARUS CENTRAL Tapanuli Port

Terkini

Topik Populer