BANGLI (ISL News) – Lebih dari 70 ribuan orang wisatawan telah mengunjungi Desa wisata Penglipuran setiap bulannya selama tahun 2023. Animo pengunjung yang tinggi ini sesuai dengan gelar Desa Terbaik di Dunia yang dianugerahkan oleh The United Nation World Tourism Organization (UNWTO) pada Oktober 2023.
Pada tanggal 7 – 9 Desember lalu, desa ini sukses
menyelenggarakan Penglipuran Village Festival X dengan mengusung tema Bamboo
Paradise. Hadir dalam acara pembukaan festival, antara lain Deputi Bidang
Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hariyanto, Bupati
Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, Komisaris Pelindo Muchtar Lutfi, dan Direktur
Utama Pelindo Arif Suhartono, serta stakeholder lainnya.
Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, dalam
sambutannya saat opening ceremony menuturkan “Kami memberi apresiasi kepada
Pelindo yang telah membantu dan bersinergi sehingga Desa Wisata Penglipuran
meraih penghargaan dari UNWTO.”
Desa Penglipuran telah menjadi objek Program TJSL
Pelindo sejak tahun 2017 yang lalu, dimulai dengan program bantuan sarana dan
prasarana penunjang seperti penyediaan MCK, angkul-angkul, balai patok dan
motor pengangkut sampah yang berlangsung hingga 2021 sebelum diikutkan dalam
Program TJSL Desa Binaan pada tahun 2022, sebagaimana dijelaskan oleh Komisaris
Pelindo Muchtar Lutfi.
“Kehadiran Pelindo di Desa Penglipuran merupakan wujud
pelaksanaan amanat dari Pemerintah berupa program Tanggung Jawab dan Sosial
(TJSL) yang bertujuan untuk memberikan kemanfaatan bagi pembangunan ekonomi,
sosial, dan lingkungan yang dampaknya terarah dan terukur serta akuntabel.”
sambung Luthfi.
Pelindo juga memiliki sumbangsih dalam tema Bamboo
Paradise yang diangkat pada festival kali, dengan menghadirkan program
revitalisasi Hutan Bambu Penglipuran sebagai objek wisata baru pada tahun 2022
yang programnya tepat dimulai saat Penglipuran Village Festival ke IX tahun
lalu sekaligus awal peresmian Penglipuran sebagai Desa Binaan.
“Kehadiran Pelindo sejak 2017 selalu memberikan warna
baru di Desa Penglipuran ini. Seperti yang kita lihat, Hutan Bambu ini
merupakan bantuan revitalisasi dari Pelindo. Tempat ini menjadi daya Tarik baru
untuk para wisatawan yang berkunjung. Untuk itu, Penglipuran Village Festival X
tahun ini kami mengangkat tema Bamboo Paradise sebagai bentuk apresiasi juga
untuk Pelindo” ujar Wayan, GM Desa Penglipuran.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Pelindo,
Arif Suhartono menyampaikan bahwa “Jumlah kunjungan wisata di Desa Penglipuran
tahun 2016 sekitar 100 ribu, selanjutnya Pelindo hadir di desa Penglipuran pada
tahun 2017 bersinergi dengan pemerintah setempat untuk mendukung kemajuan desa.
Alhamdulillah dengan kolaborasi dan dukungan para pihak, tahun 2023 ini, jumlah
wisatawan telah mencapai 800 ribu orang”
Wisatawan yang berkunjung ke Desa Penglipuran
memberikan kesan yang positif serta dengan yakin akan merekomendasikan rekannya
untuk berkunjung ke Penglipuran.
“Tempat ini sungguh spektakuler dan menawan. Bagi
saya, yang paling berkesan adalah para warga dengan sangat ramah mengundang
saya mengunjungi rumah mereka, mereka membuat saya merasa sebagai bagian dari
keluarga mereka” ujar Daniel Cortez, turis dari Mexico.
“Saya serasa liburan di Jepang, padahal ini di
Indonesia” ujar Rini, wisatawan dari Riau.
Arif, menambahkan bahwa program TJSL di Desa
Penglipuran ini juga memiliki kaitan dengan Pembangunan Bali Maritim Tourism
Hub (BMTH), yaitu sebagai bagian dari port tourism yang bertujuan untuk
meningkatkan kedatangan turis melalui kapal pesiar.
"Pelindo dalam hal ini menyiapkan infrastruktur
karena perkembangan kunjungan kapal pesiar yang datang ke Bali meningkat dan
permintaannya cukup tinggi sehingga kami memiliki kewajiban meningkatkan
layanan melalui BMTH. Pembangunan BMTH merupakan amanat undang-undang agar BUMN
terus berimprovisasi dan meningkatkan pelayanan melalui potensi-potensi yang
ada" tutup Arif.
(Redaksi ISL News/Corcom Pelindo
Pusat/email:slnewstv@gmail.com).