
JAKARTA (ISL News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendukung kolaborasi antara perusahaan swasta global DP World Dubai dengan perusahaan swasta nasional Maspion Group, untuk memulai pembangunan Terminal Peti Kemas berkapasitas 3 Juta TEUs di Jawa Timur.
Dimulainya
pembangunan terminal ini ditandai dengan dilakukannya Penandatanganan
Perjanjian Konsesi Pelabuhan dan Peluncuran Proyek Terminal Peti Kemas Jawa
Timur DP World - Maspion, pada Senin (2/10), di kantor Kementerian Perhubungan,
Jakarta.
Penandatangan
Perjanjian Konsesi dilakukan oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan Kelas II Gresik Ditjen Perhubungan Laut Hotman Siagian dengan
Direktur PT Pelabuhan Indonesia Maspion Oei Marianus, yang disaksikan langsung
oleh Menhub.
“Indonesia kini terus menjadi negara tujuan
para investor global, khususnya di bidang infrastruktur. Kemitraan ini
diharapkan akan mempercepat kemajuan perekonomian nasional,” ujar Menhub.
Menhub
menyebut, terminal peti kemas di Jawa Timur akan menjadi terminal kelas dunia
yang berfungsi strategis sebagai jalur perdagangan penting yang menjembatani
perusahaan Indonesia dengan pasar regional dan global.
Pada
kesempatan yang sama, Group Chairman dan CEO DP World Sultan Ahmed Bin Sulayem
menjelaskan, kemitraan ini diharapkan menjadi investasi yang berpeluang membuka
konektivitas perdagangan yang lebih besar dan memperluas jaringan pelabuhan dan
logistik global yang telah dimiliki DP World.
“Kami menawarkan solusi menyeluruh kepada
pelanggan kami dalam rangka meningkatkan ketahanan rantai pasok,” ucapnya.
Sementara
itu, Chairman dan CEO Maspion Group Alim Markus mengatakan, kemitraan ini
sebagai wujud komitmen Maspion Group untuk berkontribusi terhadap pembangunan
ekonomi berkelanjutan dengan memanfaatkan sejumlah peluang investasi, yang
dapat meningkatkan pertumbuhan fiskal negara.
“Ini merupakan bukti kuat bagaimana kedua
perusahaan dengan didukung oleh pemerintah, bersama-sama mengembangkan
infrastruktur di Jawa Timur. Hal sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo untuk
mewujudkan Indonesia Emas 2045. Kami optimis dengan prospek dan dampak ekonomi
jangka panjangnya,” ujarnya.
Dalam
perjanjian konsesi ini, pemerintah memberikan hak konsesi kepada Pt Pelabuhan
Indonesia Maspion untuk melakukan kegiatan pengusahaan Terminal Peti Kemas di
Gresik, Jawa Timur. Total nilai aset yang dikonsesikan senilai 109,51 Triliun
dengan masa konsesi selama 71 tahun dengan fee konsesi sebesar 3,00%.
(Redaksi ISL News/HUBLA/email:islnewstv@gmail.com).