BANDUNG (ISL News) - Sampah menjadi persoalan yang mengancam kelestarian lingkungan dan berpotensi menurunkan kualitas hidup masyarakat. Persoalan sampah di Indonesia menjadi semakin serius karena jenis sampah dan volumenya yang tinggi.
Data
Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional 2021 menyebutkan jenis sampah
didominasi oleh sampah sisa makanan sebesar 44,5 persen; diikuti sampah plastik
16,7 persen; kertas/karton 13,1 persen; kain 4,7 persen; kayu 3,9 persen;
karet/kulit 2,4 persen; kaca 1,9 persen; logam 0,9 persen; dan lainnya 11,7
persen.
Komposisi
sampah terbesar berasal dari sampah rumah tangga sebesar 60 persen, fasilitas
publik 13,3 persen, pasar 10 persen, perniagaan 6 persen, kawasan 5 persen,
perkantoran 4 persen, dan lainnya 1,7 persen. Data Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan menyebutkan bahwa Indonesia menghasilkan sampah kantong plastik
sebanyak 10,95 juta lembar/tahun/100 gerai.
Salah
satu upaya untuk mengatasi persoalan sampah adalah melakukan pengelolaan
logistiknya. Pengelolaan logistik berdasarkan jenis sampah akan memudahkan
penanganan dan mengurangi dampak sampah. Hal ini perlu disosialisasikan kepada
berbagai kalangan termasuk siswa sekolah sebagai generasi penerus.
Oleh
karena itu, Program Studi Teknik Industri Universitas Widyatama (Prodi TI
UTama) menyelenggarakan Program Pengabdian kepada Masyarakat dengan tema Pilah
Sampah Demi Bumi di SMK Wahana Bakti Majalengka pada Senin, 24 Juli 2023.
Jenis
sampah rumah tangga terdiri dari sisa kegiatan rumah tangga (sisa makanan,
minyak, bumbu dapur) dan sisa dari kawasan komersil (kemasan plstik, kertas,
kardus, botol). Jenis sampah rumah tangga yang paling banyak di sekolah yaitu
sisa dari kawasan komersial berupa sampah kemasan sisa jajanan dan minuman
Ketua
Cluster Supply Chain Management dan Logistik TI Utama, Verani Hartati,
menjelaskan sosialisasi dilakukan dengan memberikan informasi mulai dari
pengetahuan tentang jenis sampah, kode kemasan plastik, jenis plastik,
dampaknya, hingga proses pengelolaan sampah termasuk cara daur ulang yang bisa
diimplementasikan oleh para siswa.
Penanganan
sampah dapat dilakukan dengan penerapan 3R yaitu Reduce (upaya mengurangi
timbulan sampah), Reuse (upaya memanfaatkan kembali bahan atau barang agar
tidak menjadi sampah), dan Recycle (menggunakan kembali bahan setelah proses
pengolahan).
Pemanfaatan
sampah plastik bisa menjadi kerajinan seperti tas, dompet, payung, dan lain
sebagainya. Dampak pengelolaan sampah menghasilkan kelestarian lingkungan,
pembangunan berkelanjutan, dan circular economy.
(Redaksi ISL News/Humas SCI/email:islnewstv@gmail.com).