
JAKARTA (ISL News) - Untuk pertama kalinya, dihari yang sama IPC Terminal Petikemas/IPC TPK melayani dua New Service oleh Pelayaran Mediterranean Shipping Company (MSC). Sandarnya kapal MV MSC Elizabeth III dan MV MSC Ida II di Terminal Operasi 3 Pelabuhan Tanjung Priok menjadi penanda hadirnya layanan Direct Service kedua negara, China dan Vietnam. Dua layanan baru ini diberi nama Sea Horse Service dan Lang Co Service.
"Pelayanan ini dibuka dalam rangka mendorong
pertumbuhan aktivitas ekspor-impor Indonesia ke negara mitra dagang terbesar
Indonesia, China serta negara ASEAN salah satunya Vietnam. " ujar Guna
Mulyana, Direktur Utama IPC TPK.
Pada Januari-Maret 2023, ekspor ke China tercatat
US$ 16,58 miliar atau naik 26,7%. Impor tercatat US$ 15,34 miliar atau turun
3,6%. Sepanjang kuartal I-2023, Indonesia masih mencatatkan surplus sebesar US$
1,24 miliar terhadap China. Surplus neraca perdagangan Indonesia ini
diperkirakan mengecil pada April 2023. Sementara total perdagangan
Indonesia-Vietnam menunjukkan tren naik dalam 5 tahun terakhir. Hadirnya
layanan Direct Service Indonesia ke Vietnam diharapkan membantu Pemerintah
dalam memenuhi target perdagangan sebesar US$ 15 miliar atau Rp 221 triliun
pada 2028.
MV MSC Ida II dan MV Elizabeth III berhasil sandar
di Terminal Operasi 3, Rabu (28/6) pukul 13.00
WIB. Kedua service ini memiliki tujuan yang berbeda. Lang Co Service melayani
Rute Jakarta-Batangas-Manila North Harbour-Nansha-Shekou-Qui Nhon dengan MV MSC
Ida II sedangkan Sea Horse Service melayani Rute Jakarta-Singapura-Tanjung
Pelepas-Qinzhou-Hongkong-Shanghai dengan MV MSC Elizabeth III. Layanan ini
menjadi service ke-3 dan ke-4 di tahun 2023.
MV MSC Ida II yang memiliki LOA 195 meter telah melakukan
bongkar muat peti kemas sebanyak 836 TEUs. MV MSC Elizabeth III dengan LOA 210
meter ini telah melakukan bongkar muat peti kemas sebanyak 1.504 TEUs. Kedua
layanan ini dilakukan secara bersamaan tanpa waktu tunggu (Berthing on
Arrival).
"Ekonomi China yang terus memburuk memberikan
dampak negatif terhadap Indonesia yang merupakan mitra dagang utama. Hadirnya
layanan baru ini diharapkan dapat memfasilitasi pemerintah dalam mendorong
angka ekspor kedua negara dan peluang bisnis bagi pelaku usaha untuk memperluas
pangsa pasar secara direct ke China dan Vietnam tanpa perlu transit di negara
tetangga. Langkah ini menjadi fokus utama kami dalam memangkas waktu Port Stay
dan Cargo Stay di pelabuhan" tutup Guna.
(Redaksi ISL News/Corcom IPC TPK/email:islnewstv@gmail.com).