
JAKARTA (ISL News) – Menjelang libur Hari Raya Idul Fitri 2023 yang disertai dengan peraturan pembatasan pergerakan trucking yang melayani kegiatan ekspor impor, Terminal Peti Kemas Koja, yang merupakan salah satu terminal peti kemas di kawasan Tanjung Priok, mencoba memberikan pelayanan kepada konsumen dengan mengizinkan peti kemas ekspor untuk dapat masuk lebih awal atau yang disebut dengan layanan early stack.
“Pelayanan
ini pasti akan memberikan efek kepada terminal berupa meningkatnya YOR (Yard
Occupancy Ratio) ekspor dan impor selama libur lebaran ini,” ucap General
Manager Terminal Peti Kemas Koja Indra Hidayat Sani.
Indra
melanjutkan, untuk mengantisipasi efek dari layanan early stack dan pembatasan
mobilisasi truk, ada beberapa strategi yang telah direncanakan TPK Koja di
antaranya berkoordinasi dengan pihak shipping line untuk menginformasikan
kepada importir agar segera menarik peti kemas mereka sebelum hari raya.
Kemudian, berkoordinasi dengan pihak Bea Cukai untuk melakukan percepatan
proses perizinan dokumen serta memanfaatkan Buffer Block (Blok Cadangan) yang
ada di lapangan TPK Koja untuk meningkatkan kapasitas.
Selain
itu, upaya yang dilakukan TPK Koja adalah memaksimalkan kapasitas lapangan
impor dan memanfaatkan lapangan ekspor yang kemungkinan kosong akibat tidak ada
kegiatan eksport selama menjelang dan setelah lebaran.
“TPK
Koja juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait terutama depo-depo sekitar
agar kegiatan PLP terus dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri hingga kondisi
lapangan normal kembali,” lanjut Indra.
Beberapa
strategi itu diharapkan dapat memaksimalkan YOR yang ada saat menjelang dan
setelah Lebaran.
Sementara
itu, pengamat pelabuhan, yang juga direktur The National Maritime Institute
(Namarin) Siswanto Rusdi menilai langkah yang dilakukan pengelola terminal peti
kemas Koja menerapkan early stack kontainer eksport patut diacungi jempol.
“Di
saat mental publik terbebani dengan kebijakan pelarangan pergerakan truk karena
arus mudik Lebaran 2023, penerapan early stack oleh manajemen TPK Koja memberi
angin segar bagi pabrikan yang mencari cara bagaimana ekspor mereka tetap bisa
masuk ke area pelabuhan. Memasukkan kargo ke dalam pelabuhan adalah kunci,” tambah Siswanto.